Gan ini murni hasil pendapat pribadi ane, CMIIW ya;

Makin kesini, makin banyak Demo yang terjadi.

Demo itu sebenarnya bisa di bagi menjadi 2;

1 Demo Tulus, selain demo masak, demo ini murni dari aspirasi pendemo, contoh demo P*N yg suka mati lampu terus menerus, hingga pendemo sepakat mendatangi kantor resmi mereka, dan berdemo tanpa kerusuhan. Kecuali di susupi.

2. Demo Tidak Tulus, nah demo yang satu ini hasil bisikkan, yang rata2 datangnya dari oknum2 yg mengaku dirinya LSM atau gerakan2 tertentu.

Yang sedih itu demo ke 2, tujuannya memang benar. Contoh minta kenaikan UMR ke 2. Disini terlihat ada pihak2 yg mendorong pendemo agar mereka bergerak untuk meminta UMR yg lebih besar dari sebelumnya. Tanpa melihat efek2 bergulir dari kenaikan UMR sebelumnya.

Pada kenaikan UMR yg pertama saja, banyak buruh termasuk beberapa teman dekat saya ikut di PHK, atau perusahaan yang tadinya ada di pinggiran Jakarta, pindah ke daerah yg UMR nya lebih kecil. Bahkan ada yang menutup pabriknya.

Bayangkan jika Kenaikan UMR ke 2 di iyakan oleh pemerintah, bukannya kita tambah sengsara?

Jadi jangan sampai kemakan omongan yang tidak jelas juntrungannya, yang bisa berakibat fatal buat orang banyak.