Skalanews - Petinggi PT Kernel Oil Pte Ltd, Simon Gunawan Tanjaya, enggan mengomentari temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal adana aliran dana yang mencurigakan dari perusahaan luar negeri ke rekening orang tertentu di Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Simon yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap kepada mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, hanya terdiam saat dikonfirmasi hal itu oleh wartawan, seusai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (2/10).

Kepala PPATK, Muhammad Yusuf, sebelumnya menyebutkan pihaknya sudah menyerahkan temuan baru terkait kasus suap kegiatan SKK Migas Tahun 2012-2013 ke KPK. Di temuan itulah ditemukan adanya aliran dana mencurigakan itu.

Namun Yusuf sendiri enggan menyebutkan siapa orang yang menerima dana dari luar negeri itu.

Kasus suap Rudi terungkap ketika penyidik KPK menangkapnya 13 Agustus lalu. Dia kedapatan menerima suap yang diduga dari manager PT Kernel Oil Simon Gunawan Tanjaya melalui seorang kurir bernama Ardi.

Penyidik KPK menyita uang ratusan ribu dolar atau miliaran rupiah yang diduga sebagai uang suap dari tangan Rudi.

Adapun Kernel Oil Pte Ltd merupakan perusahaan perdagangan minyak mentah dan produk minyak bumi yang bermarkas besar di Singapura. Dalam situs berita Businessweek, perusahaan ini menjadi perusahaan incorporated pada 2006.

Kernel Oil tercatat memiliki anak perusahaan di tiga negara. Yakni di Indonesia, Thailand, dan Australia.

Berdasar informasi yang diperoleh, Kernel sudah mengikuti tender penjualan minyak di SKK Migas sejak tahun 2010. Agustus 2012, Kernel disebut pernah memenangi tender penjualan kondensat.

Kernel Oil memperdagangkan minyak mentah maupun berbagai produk turunan minyak mentah. Dalam aktivitas perdagangan minyak mentah, Kernel Oil memasarkan minyak dari kawasan Asia Timur, Teluk Persia, Mediterania, dan Afrika Barat.(Bisma Rizal/ mvw) http://skalanews.com/berita/detail/1...i-Temuan-PPATK