- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kisah bung karno di kibuli tukang becak dan psk


TS
rafiqfaqir
kisah bung karno di kibuli tukang becak dan psk
Langsung aja simak cerita nya gan
Ane terima
Ga terma
Langsung aja di
Langsung aja simak cerita nya gan
Ane terima
Ga terma
Langsung aja di
Ane terima
Spoiler for mau:
Ga terma
Spoiler for mau:
Langsung aja di
Spoiler for mau:
Langsung aja simak cerita nya gan
Ane terima
Spoiler for mau:
Ga terma
Spoiler for mau:
Langsung aja di
Spoiler for mau:
Raja Idrus dan Ratu
Markonah. Kedua nama
ini membuat geger Indonesia pada zaman presiden Soekarno.
Waktu itu sekitar tahun 1950-an, Indonesia sedang berjuang
membebaskan Irian Barat. Markonah
berumur 50-an.
Wajahnya lumayan menarik.Tapi ia
memiliki cacat di
matanya sehingga selalu
memakai kaca mata hitam.
Pasangan suami-istri itu
mengaku sebagai raja dan ratu Suku Anak Dalam Sumatera.
Mereka lantas menemui
sejumlah pejabat
dengan mengaku sedang melakukan muhibah ke
sejumlah daerah di tanah air. Dengan dandanan yang meyakinkan, para pejabat pun
menyambut
dengan tangan terbuka atas kunjungan Raja
Idrus dan sang
permaisuri.
Hebatnya para pejabat
memberikan sambutan
yang luar biasa kepada mereka. Mereka dijamu,
dielu-elukan, diajak foto
bersama dan mendapat
liputan media massa.
Entah bagaimana
ceritanya, kemudian
ada seorang pejabat yang
memperkenalkan sang raja dan ratu itu kepada
Presiden Soekarno.
“Pejabat ini, saya nggak tahu namanya,
menyampaikan ke Bung Karno, kalau Raja Idrus dan Ratu Markonah sudah seharusnya
diterima di istana.
Sebab raja dan ratu itu bisa membantu pembebasan
Irian Barat,” jelas
sejarahwan Universitas
Indonesia (UI) Anhar
Gonggong saat
berbincang dengan
detikcom.
Kala itu Bung Karno memang sedang
membutuhkan
dukungan
rakyat untuk
membebaskan Irian Barat yang masih dikuasai Belanda. Maka
Soekarno pun
mengundang Idrus dan
Markonah ke Istana Merdeka. Di istana, tentu saja keduanya
mendapat sambutan dan dijamu layaknya tamu terhormat.
Tidak ketinggalan mereka juga diberi uang untuk misi membantu pembebasan
Irian Barat. Bahkan diberitakan mereka menginap dan makan gratis di hotel selama berminggu-minggu.
Pertemuan Idrus dan Markonah dengan Bung Karno pun diberitakan media massa waktu itu.
Koran Marhaen dan Duta Masyarakat waktu itu
memasang foto
pertemuan Markonah dengan Bung Karno.
Di foto itu, Markonah dengan kaca mata hitamnya bersama sang
suami berpose bersama Bung Karno.
Di keterangan foto disebutkan Raja Idrus dan Ratu Markonah akan membantu pembebasan
Irian Barat.
Namun kenyataan sering kali tidak seindah harapan.
Fakta berbicara
lain tentang Raja dan Ratu unik tersebut. Idrus dan Markonah yang dianggap raja dan ratu yang bisa membantu
Indonesia
membebaskan
Irian Barat ternyata hanya penipu kelas kakap.
Kedok mereka
terbongkat saat suami istri itu jalan-jalan di
sebuah pasar di Jakarta.
“Saat itu ada tukang becak yang mengenali Idrus, karena Idrus itu ternyata tukang becak.
Dari sinilah wartawan
melakukan investigasi dan membongkar kedok penipu itu Markonah
ternyata seorang
pramuria kelas bawah di Tegal, Jawa Tengah. “Lucu itu, presiden kok bisa tertipu,” beber Anhar
Gonggong yang
kemudian tertawa terkekeh. Anhar menganalisa,
Soekarno bisa tertipu Idrus dan Markonah karena ia sedang
mencari dukungan rakyat untuk proyek pembebasan Irian Barat. Selain itu juga, karena sebagai pemimpin, Bung Karno ingin
menunjukkan
dirinya dekat dengan rakyat.
“Itu penyakit
pemimpin kita, selalu ingin kelihatan dekat dengan rakyat,”ulas Anhar.
Skandal Idrus dan Markonah merupakan kasus penipuan nasional pertama yang dialami negeri ini dengan
korban istana.
Ternyata penipuan dengan
korban istana tidak berhenti pada zaman Soekarno.
Kasus serupa bahkan kembali berulang pada
pemerintahan
selanjutnya.
Markonah. Kedua nama
ini membuat geger Indonesia pada zaman presiden Soekarno.
Waktu itu sekitar tahun 1950-an, Indonesia sedang berjuang
membebaskan Irian Barat. Markonah
berumur 50-an.
Wajahnya lumayan menarik.Tapi ia
memiliki cacat di
matanya sehingga selalu
memakai kaca mata hitam.
Pasangan suami-istri itu
mengaku sebagai raja dan ratu Suku Anak Dalam Sumatera.
Mereka lantas menemui
sejumlah pejabat
dengan mengaku sedang melakukan muhibah ke
sejumlah daerah di tanah air. Dengan dandanan yang meyakinkan, para pejabat pun
menyambut
dengan tangan terbuka atas kunjungan Raja
Idrus dan sang
permaisuri.
Hebatnya para pejabat
memberikan sambutan
yang luar biasa kepada mereka. Mereka dijamu,
dielu-elukan, diajak foto
bersama dan mendapat
liputan media massa.
Entah bagaimana
ceritanya, kemudian
ada seorang pejabat yang
memperkenalkan sang raja dan ratu itu kepada
Presiden Soekarno.
“Pejabat ini, saya nggak tahu namanya,
menyampaikan ke Bung Karno, kalau Raja Idrus dan Ratu Markonah sudah seharusnya
diterima di istana.
Sebab raja dan ratu itu bisa membantu pembebasan
Irian Barat,” jelas
sejarahwan Universitas
Indonesia (UI) Anhar
Gonggong saat
berbincang dengan
detikcom.
Kala itu Bung Karno memang sedang
membutuhkan
dukungan
rakyat untuk
membebaskan Irian Barat yang masih dikuasai Belanda. Maka
Soekarno pun
mengundang Idrus dan
Markonah ke Istana Merdeka. Di istana, tentu saja keduanya
mendapat sambutan dan dijamu layaknya tamu terhormat.
Tidak ketinggalan mereka juga diberi uang untuk misi membantu pembebasan
Irian Barat. Bahkan diberitakan mereka menginap dan makan gratis di hotel selama berminggu-minggu.
Pertemuan Idrus dan Markonah dengan Bung Karno pun diberitakan media massa waktu itu.
Koran Marhaen dan Duta Masyarakat waktu itu
memasang foto
pertemuan Markonah dengan Bung Karno.
Di foto itu, Markonah dengan kaca mata hitamnya bersama sang
suami berpose bersama Bung Karno.
Di keterangan foto disebutkan Raja Idrus dan Ratu Markonah akan membantu pembebasan
Irian Barat.
Namun kenyataan sering kali tidak seindah harapan.
Fakta berbicara
lain tentang Raja dan Ratu unik tersebut. Idrus dan Markonah yang dianggap raja dan ratu yang bisa membantu
Indonesia
membebaskan
Irian Barat ternyata hanya penipu kelas kakap.
Kedok mereka
terbongkat saat suami istri itu jalan-jalan di
sebuah pasar di Jakarta.
“Saat itu ada tukang becak yang mengenali Idrus, karena Idrus itu ternyata tukang becak.
Dari sinilah wartawan
melakukan investigasi dan membongkar kedok penipu itu Markonah
ternyata seorang
pramuria kelas bawah di Tegal, Jawa Tengah. “Lucu itu, presiden kok bisa tertipu,” beber Anhar
Gonggong yang
kemudian tertawa terkekeh. Anhar menganalisa,
Soekarno bisa tertipu Idrus dan Markonah karena ia sedang
mencari dukungan rakyat untuk proyek pembebasan Irian Barat. Selain itu juga, karena sebagai pemimpin, Bung Karno ingin
menunjukkan
dirinya dekat dengan rakyat.
“Itu penyakit
pemimpin kita, selalu ingin kelihatan dekat dengan rakyat,”ulas Anhar.
Skandal Idrus dan Markonah merupakan kasus penipuan nasional pertama yang dialami negeri ini dengan
korban istana.
Ternyata penipuan dengan
korban istana tidak berhenti pada zaman Soekarno.
Kasus serupa bahkan kembali berulang pada
pemerintahan
selanjutnya.
Quote:
Diubah oleh rafiqfaqir 02-10-2013 15:45
0
5.8K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan