Politisi Partai Gerindra Martin Hutabarat berharap dapat tetap merajut kerja sama dengan partai lain jelang Pemilu 2014. Namun, khusus buat PDIP, Martin berharap partai itu menghormati kontrak politik dengan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Dulu kita dengan PDI Perjuangan bersama-sama calonkan Ibu Mega-Prabowo. Pada saat itulah kontrak kerja sama terjalin. Tapi, apa yang dikatakan Pak Prabowo itu bagus, intinya bukan masalah tertulisnya, tapi di hati dan perasaan," ujar Martin, Senin (30/9), di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Harapan itu dilontarkan Martin untuk merespons wacana pencapresan kader PDIP Joko Widodo. Gerindra sepertinya tak ingin calonnya bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi itu.
"Gerindra yang mencalonkan Jokowi, tapi bukan untuk Pemilu 2014 melainkan 2019. Kami adalah satu-satunya partai yang calonkan Jokowi jadi capres," ujarnya.
Pada Pemilu 2014, Gerindra tegas mendukung Prabowo karena dinilai tepat untuk mengisi peralihan pemerintahan SBY-Boediono. "Prabowo kalau pimpin negara, tak bakal ada penembakan polisi. Biarlah Pak Prabowo dulu, tahun 2019 kita baru siapkan Pak Jokowi jadi capres, dan itu kita sudah katakan 6 bulan lalu, sebelum wacana pencapresan muncul," harap Martin.
Namun, dukungan Gerindra tersebut disertai dengan catatan. "Asalkan Pak Jokowi tetap tidak korupsi dan tetap menyentuh hati rakyat. Itu yg pokok dan Prabowo sayang sama Jokowi. Mereka berdua itu aset bangsa," tandasnya.