AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
[PIC] Kemakmuran Pasca Reformasi, Ciptakan Hedonisme Baru di Kalangan OKB Indonesia
Siapa Mereka Rombongan Mobil Sport Mewah yang Langgar Aturan di Jagorawi?
Senin, 30/09/2013 08:58 WIB




Jakarta - Konvoi mobil sport mewah diberhentikan polisi di Tol Jagorawi. Mereka ngebut di bahu jalan. Tapi sayangnya polisi hanya melakukan pengarahan saja. Walau melanggar aturan, mereka tak ditilang. Informasi yang dikumpulkan, Senin (30/9/2013), konvoi mobil sport yang terdiri dari berbagai macam merek mulai dari Porsche, Lamborghini, hingga Ferrari itu melakukan konvoi di Jagorawi pada Minggu (29/9) pagi. Mereka ngebut di bahu jalan. Saat itu, aksi mereka dilihat seorang pejabat Mabes Polri yang tengah melintas. Pejabat itu segera melakukan koordinasi dengan PJR Mabes Polri. Rombongan mobil sport mewah itu akhirnya berhasil ditemui petugas di pom bensin. Petugas tak melakukan penilangan hanya melakukan pengarahan saja. Yang menjadi pertanyaan juga, siapa mereka yang melakukan konvoi itu? Adakah pejabat atau orang terkenal sehingga tak ditilang?
[url]http://news.detik..com/read/2013/09/...?992204topnews[/url]

Ledakan Jumlah Orang Kaya Baru di Indonesia
SENIN, 20 FEBRUARI 2012 | 10:36 WIB




TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh tahun lalu tak pernah kita bayangkan ini semua terjadi. Konser artis mancanegara diserbu penonton meski tiketnya berharga belasan juta rupiah. Ribuan orang antre panjang untuk mendapatkan BlackBerry dan iPhone terbaru. Restoran fine dining sering kekurangan tempat duduk. Pengusaha muda beramai-ramai menjadi anggota kelompok kebugaran atau klub bermain golf. Lebih dari sekadar fenomena yang mengejutkan, satu hal yang kerap luput dari pengamatan: jumlah orang yang punya daya beli "lebih dari cukup" itu terus bertambah. Jika ukuran Bank Dunia yang dipakai, yakni bahwa kelompok ini adalah mereka yang pengeluaran per kapita per harinya US$ 2-20, maka terdapat sekurang-kurangnya 130 juta orang. Angka itu 56,5 persen dari total penduduk Indonesia. Padahal, tujuh tahun sebelumnya, jumlahnya hanya 37,7 persen.

Berminggu-minggu Tempo melakukan liputan mendalam tentang ledakan kelas konsumen baru. Tempo memotret gaya hidup sekelompok orang yang menyerbu tiket konser musik Evanescence, Roxette, Stevie Wonder, atau Dream Theater dan menghabiskan separuh penghasilannya untuk mencicil mobil terbaru. Siapa saja mereka? Apa latar belakang hidupnya, juga--jika ada--afiliasi politik mereka? Apakah mereka berpeluang menggerakkan ekonomi?

Amrullah, 33 tahun, adalah salah contoh tumbuhnya kelas konsumen baru. Pria asal Jember, Jawa Timur, itu punya hobi main baru: main golf. Ia pernah menjajal sejumlah lapangan di Jakarta, sampai ke Bali, Bintan, atau Batam. Saking gemarnya bermain golf, tahun lalu dia mendaftar sebagai anggota di Lapangan Golf Matoa, Ciganjur, Jakarta Selatan. Untuk itu, ia membayar hampir Rp 100 juta. Harga itu belum termasuk biaya tahunan Rp 6 juta. Kata Amrul, bermain golf di Ibu Kota kini tidak seleluasa dulu. Sekarang, lapangan harus dipesan jauh-jauh hari. "Sekarang, orang main golf bertambah banyak," ujarnya.

Sepuluh tahun lalu, kisah Amrul, ketika dia baru di tiba Jakarta, ia menumpang tidur selama satu tahun di kamar kos kakak kelasnya di Setiabudi, Jakarta Selatan. Saat itu, ia baru bekerja sebagai konsultan di perusahaan milik bekas dosennya. Dua tahun setelah itu, ia membeli rumah tipe 70 dengan luas tanah 90 meter persegi di Cibubur. Harganya Rp 250 juta. Dari Cibubur, sehari-hari ia naik kendaraan umum. Baru beberapa bulan kemudian, ia membeli mobil. Tahun berganti, mobilnya pun ganti kelas dari Toyota Yaris ke Honda CRV. Rumahnya juga "naik pangkat" ke townhouse di Cilandak, Jakarta Selatan, seharga Rp 1,5 miliar. Dia juga membeli waralaba makanan cepat saji, membuka kos-kosan 15 kamar senilai Rp 600 juta, serta ruko di Cinere Rp 750 juta.

Yang berlangsung di Indonesia saat ini adalah fase yang telah dilalui banyak negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia--dengan pendapatan per kapita US$ 3.000-an pada 2010--telah mengangkat jutaan orang dari jurang kemiskinan. Sekitar 70 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh kelas konsumen baru ini. Kolom dosen ekonomi Universitas Indonesia Chatib Basri di majalah Tempo edisi ini menjelaskan secara jernih soal ini. Di negara seperti Jepang dan Korea Selatan, kelompok kelas menengah ini terbukti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, pemerintah mengabaikan peran kelompok ini.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...u-di-Indonesia

Barang Mewah Impor Incar Orang Kaya di Indonesia yang Semakin Bertambah
Thursday, March 28th, 2013 - 10:05 am






Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik antara lain ditandai bertambahnya kalangan kelas menengah dan kelas atas, yang menjadi sasaran pemasaran produk-produk mewah dari luar negeri. Menghadapi keadaan itu, kualitas produk lokal perlu ditingkatkan agar dapat bersaing. Demikian disampaikan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di sela-sela Konferensi Mobiliari Global Luxury Industry, di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta. Dikatakan, salah satu bankir Eropa menyebutkan bahwa jumlah kalangan kelas atas di Indonesia mencapai 100.000 orang. ”Bahkan, dikabarkan pertumbuhan itu lebih cepat dibandingkan dengan China,” ujar Suryo, seperti dikutip, Kamis (28/3/2013).Menurut Suryo, hal itu menjadi salah satu penyebab investor luar negeri sangat tertarik masuk Indonesia. Meski demikian, peningkatan produk mewah impor itu perlu disiasati.

Produk-produk Indonesia, lanjut Suryo, harus mampu masuk segmen barang mewah.”Kalau tidak, impor dan defisit perdagangan akan meningkat. Kita perlu meningkatkan pemasaran dan menangkap selera pasar yang sangat peka pada kualitas. Bila perlu, kita datangkan konsultan dari luar negeri,” kata Suryo. Hal senada disampaikan Founder dan CEO Mobiliari Group Millie Stephanie. Millie mengatakan, penjualan produk mewah akan banyak di Indonesia. ”Tahun 2030 akan ada 90 juta orang kaya baru. Merek-merek itu akan masuk dan dibeli. Untuk itu, pengusaha domestik harus belajar dari produk-produk mewah yang ada. Kualitas produk lokal harus ditingkatkan agar menambah daya saing,” kata Millie.Seme ntara itu, Aircraft Sales Director of Hawker Pacific Private Jets Joachim Hartmann menyebutkan, tahun 2012 ada 60 pesawat jet pribadi di Indonesia. ”Tahun lalu, kami dapat menjual 5-6 pesawat karena keadaan ekonomi sedang baik dan pangsa pasar kami mencapai 24%,” kata Joachim.Joachim menambahkan, penjualan pesawat jet pribadi di Indonesia diperkirakan akan meningkat 5-10%.
http://suarapengusaha.com/2013/03/28....GqbHaSvX.dpuf

Sofjan Wanandi Sebut RI Pengimpor Ferrari dan Lamborghini Terbesar Kedua di Dunia
Selasa, 27/08/2013 17:25 WIB






Jakarta - Kalangan pengusaha mendukung langkah pemerintah menaikkan pajak penjualan barang mewah (PPn BM) untuk produk-produk seperti mobil sport hingga pesawat. Apa alasan pengusaha? Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, di saat ekonomi guncang dan dolar menyentuh Rp 11.000, Indonesia tidak seharusnya mengimpor barang-barang yang tidak penting. "Kita harusnya dalam kondisi seperti ini tidak perlu belanja impor yang tidak penting. Kayak impor Ferrari, Lamborghini, dan mobil sport lainnya. Kita itu nomor dua paling tinggi impornya di dunia," ujar Sofjan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Sofjan juga mengatakan, dengan kondisi ekonomi sekarang ini, harus diutamakan impor kebutuhan masyarakat banyak. "Apalagi pembelian pesawat yang banyak itu, kalau perlu kita kurangi juga, utang-utang kita di luar negeri segera cepat diperpanjang kalau nggak nanti kita default nggak bisa bayar, kita harus jaga cashflow kita," kata Sofjan. Dalam rangka menghadapi guncangan ekonomi dengan penguatan dolar yang tembus Rp 11.000, pemerintah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi. Salah satunya adalah meningkatkan pajak penjualan barang mewah untuk sejumlah produk.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/...990101mainnews[/url]

Bank Indonesia: Indonesia Importir Bentley Terbesar
Senin, 26/08/2013




PLASADANA.COM - Diam-diam, ternyata Indonesia menjadi importir mobil mewah yang cukup potensial. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Indonesia masih menjadi pengimpor mobil mewah buatan Inggris, Bentley, jajaran teratas di dunia. Indonesia pengimpor Bentley nomor dua di dunia dan barang mewah lainnya seperti pesawat pribadi," kata Agus dalam sambutannya di acara pelantikan Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).

Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, impor kendaraan naik 28,33 persen dari US$ 7,60 miliar pada 2011 menjadi US$ 9,76 miliar pada 2012. Sepanjang Januari-Mei 2013, total impor barang mewah mencapai US$ 3,62 miliar. Sedangkan impor pesawat dan komponennya mencapai US$ 3,42 miliar pada 2011 dan tumbuh 31,39 persen menjadi US$ 4,49 miliar pada 2012. Sepanjang Januari - Mei 2013 ini, total impor pesawat mencapai US$ 826,78 juta.

Menurut Agus tingginya impor barang mewah menjadi penyebab defisit transaksi berjalan selama tujuh kuartal berturut- turut. Celakanya, nilai defisit tersebut terus membesar. Untuk menekan defisit Agus meminta semua kalangan untuk menyeleksi komponen impor dan membatasi sebagian diantaranya. Data Bank Indonesia menyebutkan pada kuartal II 2013 defisit transaksi berjalan membengkak dari US$ 5,8 miliar atau 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto pada kuartal I menjadi US$ 9,8 miliar atau 4,4 persen dari PDB pada kuartal II 2013. Dalam dua kuartal berturut-turut, defisit tersebut tak mampu ditutup oleh transaksi modal dan finansial. Neraca Pembayaran Indonesia mengalami defisit US$ 6,6 miliar pada kuartal I menjadi US$ 2,5 miliar pada kuartal II 2013. Walhasil nilai tukar rupiah tertekan karena pasokan valuta asing tidak mampu mengimbangi kebutuhan. Jika impor barang mewah tidak direm, rupiah bisa terus loyo.
http://plasadana.com/detail.php?id=5802

Pasar Pesawat Jet Pribadi di Indonesia Potensial, Terganjal Prosedur dan Pajak Tinggi
Kamis, 28 Maret 2013 09:05 WIB




JAKARTA – Pasar pesawat jet pribadi (private jet) berpotensi bertumbuh secara konstan dalam beberapa tahun mendatang.Aircraft Sales Director Hawker Pasific Private Jets, Joachim Hartmann, mengatakan saat ini jumlah pesawat pribadi yang dimiliki oleh orang Indonesia mencapai 60 unit. “Sejak 4 tahun terakhir, pembelian pesawat pribadi menunjukan pertumbuhan yang konstan, dengan sekitar 5-6 pembelian per tahun. Tahun lalu, pembelian melonjak dengan kuantitas sekitar 10 hingga 12 unit,” katanya.

Dia menjelaskan, harga pesawat pribadi sangat beragam. Jenis Hawker 400 XP dengan kapasitas 7 kursi bisa dimiliki dengan harga US$5 juta. Sedangkan tipe Global 6000 dengan 14 kursi dijual dengan harga US$55 juta. “Pertumbuhan penjualan pesawat pribadi tidak linier dengan pertumbuhan produk domestik bruto, karena pilihan untuk membeli sangat bersifat individual, sehingga pertumbuhannya tidak bisa diprediksi dengan pasti,” sambungnya. Minat terhadap pesawat pribadi, menurutnya tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa kaya seseorang karena pembelian lebih dipacu oleh kebutuhan akan mobilitas tinggi.

Namun, ada beberapa beberapa hal yang dianggap menantang dalam memasarkan pesawat jet pribadi di Indonesia, terutama masalah perizinan terbang ke Indonesia dan di dalam Indonesia yang harus melalui tiga lembaga termasuk militer dan kementerian luar negeri. Pajak yang tinggi hingga 65% untuk pesawat pribadi impor juga memberatkan jutawan untuk membeli.
http://www.solopos.com/2013/03/28/pa...-tinggi-391763

Orang Indonesia Dominasi Pembelian Properti di Singapura
Kamis, 4 Juli 2013 14:25 wib



JAKARTA - Indonesia masih menjadi sasaran pasar pengembang properti luar negeri, Singapura misalnya. Pengembang properti Marina Bay Suites adalah salah satu yang membidik pembeli dari Indonesia. Direktur Pemasaran untuk Residensial di Raffles Quay Asset Management, Thomas Tan, mengatakan pembeli dari Indonesia masih cukup besar jumlahnya. Dari 50 persen pembeli asing di Marina Bay Suites, 30 persennya adalah dari Indonesia. "Kebanyakan orang Indonesia melihat lokasi yang paling utama. Marina Bay Suites terletak di pusat kota dan CBD Singapura, serta termasuk salah satu komponen proyek integrated mixed use terbesar di Singapura," kata Thomas, saat jumpa pers, di Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Dia menambahkan, jumlah pembeli dari Indonesia bahkan masih lebih banyak dibanding pembeli Malaysia dan China. Jumlahnya hanya sekira 20 persen, sedangkan pembeli Indonesia mencapai 30 persen dari total pembeli asing. Dilihat dari sisi harga, proyek apartemen supermewah ini dibanderol dengan nilai yang tinggi. Thomas menyebut, kebanyakan pembeli Indonesia membeli apartemen tiga hingga empat bedroom dengan harga 3,5-4,6 juta dolar Singapura untuk tiga bedroom. Sementara untuk unit empat bedroom dijual dengan harga 6-9,5 juta dolar Singapura. "Saat ini, Marina Bay Suites telah terjual 86 persen. Yang tersisa tinggal 22 unit apartemen tipe empat bedroom dan penthouse sebanyak dua unit dari tiga unit yang dijual," papar Thomas
http://property.okezone.com/read/201...i-di-singapura

Indonesia Pembeli Terbesar Kedua Apartemen di Sydney
Nasional - 05/03/2013 07:48 WIB




Medan, (Antara Sumbar) - Masyarakat Indonesia tercatat sebagai pembeli properti terbesar ke dua di Sydney setelah China di tengah investasi yang menjanjikan di kota terbesar Australia itu. "Calon pembeli potensial dari Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya dan Medan dan Crown Group memanfaatkan peluang itu dengan melakukan ''jemput bola'' penjualan apartemen di tiga kota itu," kata Head of Indonesia Crown Group, Nugroho Soesanto, di Medan, Selasa. Tahun ini, Crown menargetkan bisa menjual apartemen di Indonesia sedikitnya 100 unit dari sekitar 1.500 unit yang sedang dan akan dibangun di Sydney.

Minat tinggi masyarakat Indonesia untuk membeli apartemen di Sydney dipicu oleh keinginan kuat orang tua menyekolahkan anaknya di Australia khususnya Sydney dan daya tarik kuat investasi di negara itu khususnya di sektor properti. Nugroho memberi contoh, kepemilikan properti yang bisa seumur hidup, kredit kepemilikan rumah yang bisa sampai 30 tahun, pembayaran kredit yang dilakukan saat properti siap dibangun hingga insentif bagi pembeli apartemen. Yang paling membanggakan pendiri dan pemimpin Crown Group yang diakui termasuk tiga besar perusahaan properti terkemukan di Australia, Iwan Sunito dan Paul Sathio memiliki latar belakang Indonesia. Kualitas proyek apartemennya juga cukup diakui di mana sebagian besar disainnnya bernuansa Bali. Dewasa ini perusahaan properti itu sedang dan akan membangun lima proyek bergengsi karena selain kualitas bangunan, proyek tersebut juga terletak di lokasi strategis.
http://www.antarasumbar.com/berita/n...di-sydney.html

Rp 2000 Triliun Uang Warga Indonesia Disimpan Di Singapura



Jakarta — Antara percaya atau tidak. Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin pada 28 Agustus 2013 mengatakan sekitar USD200 miliar atau sekitar Rp2.000 triliun uang warga Indonesia disimpan di Singapura karena alasan keamanan. Hal itu berdasarkan hasil penelitian beberapa perusahaan riset yang ada. Sejak era Orba, orang RI menyimpan uang dan juga lakukan investasi di Singapura. Tapi angkanya masih dirahasiakan. Menurut Dirut Bank Mandiri itu jumlah itu akan meningkat lagi karena orang kaya Indonesia juga semakin meningkat. Dengan disimpannya uang tersebut di Singapura, berarti Singapura lah yang menikmatinya.

Mengapa ini bisa terjadi? Masyarakat boleh berteriak bahwa mereka tidak mempunyai rasa nasionalisme atau belum tentu itu uang halal. Namun Singapura rupanya lebih cerdas dan lebih meyakinkan: kalau disimpan di negeri Singa itu uang itu akan lebih aman dari pada disimpan di Indonesia.
Sebagai informasi, menurut Kementerian Keuangan seluruh belanja negara sepanjang tahun 2013 (APBN-P 2013) yang diharapkan akan digunakan untuk membantu 240 juta warga Indonesia hanya Rp1.726 triliun, tapi uang warga Indonesia yang disimpan di Singapura lebih besar dari itu sekitar Rp2.000 triliun. Pejabat Kementerian Keuangan mengakui bahwa uang sebanyak itu sebenarnya bisa membantu mengatasi masalah melemahnya rupiah. Sayangnya pemerintah juga tidak bisa meminta mereka untuk menabung di dalam negeri. Hal itu disampaikan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal yang juga dosen FE UI, Bambang Brodjonegoro.
http://forumkeadilan.com/read/2013/0...-di-singapura/

-----------------------------

Yang kaya semakin kaya dan bertambah kaya lagi, yang miskin semakin miskin dan bertambah-tambah jumlah kaum miskinnya!


emoticon-Turut Berduka
0
5.7K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan