- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menteri Dalam Negeri Menghina Nilai Agung Bhinneka Tunggal Ika


TS
1015akbar
Menteri Dalam Negeri Menghina Nilai Agung Bhinneka Tunggal Ika
Published By yoswa mardhikai On Jumat, September 27th 2013. Under Humaniora
Terus terang saya sangat kecewa dengan pernyataan seorang Gamawan Fauzi yang saat ini menjadi Menteri Dalam Negeri yang dengan gamblang menghimbau kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk memikirkan merotasi Lurah Lenteng Agung Susan Zulkifli karena didemo segelintir warga yang menolak kepemimpinan Susan karena beragama Kristen.
Sebagai seorang yang terlahir di keluarga besar dan lingkungan dengan keragaman agama dan kepercayaan, terus terang saya sangat kecewa dengan pernyataan Gamawan Fauzi tadi. Jelas-jelas himbauan Gamawan Fauzi tadi sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat tinggi negara yang harusnya paham konstitusi negara Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila dengan menghormati nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Republik Indonesia ini merdeka bukan hanya karena satu kelompok agama atau golongan saja, tapi merdeka pada 17 Agustus 1945 karena perjuangan para pejuang yang beragam agama dan kepercayaannya.
Bila permintaan segelinitir warga Lenteng Agung yang meminta Lurah Susan mundur karena beda agama, jelas ini suatu separatisme yerang-terangan yang bisa mengganggu stabilitas negara kesatuan Republik Indonesia, dan ini harus diambil tindakan tegas oleh aparat negara yang berwenang. Yang menyedihkan, seorang MENDAGRI malah kepikiran untuk mengamini permintaan warga separatis di Lenteng Agung tersebut.
Bila permintaan warga Lenteng Agung berpikiran separatis tersebut diiyakan, bisa-bisa nanti Lagu Kebangsaan ‘Indonesia Raya’ minta diganti oleh beberapa pihak yang mengatas namakan agama karena penciptanya seorang Ahmadiyah. Atau warga Klender Jakarta meminta nama Jalan I Gusti Ngurah Rai diganti karena sebagian warga disana tak mau ada nama seseorang yang beragama Hindu. Atau mungkin malah ada segelintir orang edan berpikiran separatis akan muncul meminta Masjid Istiqlal direnovasi total karena arsitekturnya dibuat oleh seorang Nasrani bernama J.Silaban.
Sepatutnya Presiden Republik Indonesia saat ini Susilo Bambang Yudhoyono tanggap untuk segera mengatasi pemikiran separatis yang bisa mengganggu kerukunan antar umat beragama, bukan malah mendiamkannya saja. Semoga saja Pak SBY yang pernah menjadi Jendral tak lupa dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang dengan tegas menyatakan “Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila” “Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut agan dan aganwati sekalian gimana?
Terus terang saya sangat kecewa dengan pernyataan seorang Gamawan Fauzi yang saat ini menjadi Menteri Dalam Negeri yang dengan gamblang menghimbau kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk memikirkan merotasi Lurah Lenteng Agung Susan Zulkifli karena didemo segelintir warga yang menolak kepemimpinan Susan karena beragama Kristen.
Sebagai seorang yang terlahir di keluarga besar dan lingkungan dengan keragaman agama dan kepercayaan, terus terang saya sangat kecewa dengan pernyataan Gamawan Fauzi tadi. Jelas-jelas himbauan Gamawan Fauzi tadi sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat tinggi negara yang harusnya paham konstitusi negara Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila dengan menghormati nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Spoiler for gambar:
Republik Indonesia ini merdeka bukan hanya karena satu kelompok agama atau golongan saja, tapi merdeka pada 17 Agustus 1945 karena perjuangan para pejuang yang beragam agama dan kepercayaannya.
Bila permintaan segelinitir warga Lenteng Agung yang meminta Lurah Susan mundur karena beda agama, jelas ini suatu separatisme yerang-terangan yang bisa mengganggu stabilitas negara kesatuan Republik Indonesia, dan ini harus diambil tindakan tegas oleh aparat negara yang berwenang. Yang menyedihkan, seorang MENDAGRI malah kepikiran untuk mengamini permintaan warga separatis di Lenteng Agung tersebut.
Bila permintaan warga Lenteng Agung berpikiran separatis tersebut diiyakan, bisa-bisa nanti Lagu Kebangsaan ‘Indonesia Raya’ minta diganti oleh beberapa pihak yang mengatas namakan agama karena penciptanya seorang Ahmadiyah. Atau warga Klender Jakarta meminta nama Jalan I Gusti Ngurah Rai diganti karena sebagian warga disana tak mau ada nama seseorang yang beragama Hindu. Atau mungkin malah ada segelintir orang edan berpikiran separatis akan muncul meminta Masjid Istiqlal direnovasi total karena arsitekturnya dibuat oleh seorang Nasrani bernama J.Silaban.
Sepatutnya Presiden Republik Indonesia saat ini Susilo Bambang Yudhoyono tanggap untuk segera mengatasi pemikiran separatis yang bisa mengganggu kerukunan antar umat beragama, bukan malah mendiamkannya saja. Semoga saja Pak SBY yang pernah menjadi Jendral tak lupa dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang dengan tegas menyatakan “Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila” “Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut agan dan aganwati sekalian gimana?
Diubah oleh 1015akbar 01-10-2013 09:25


tien212700 memberi reputasi
1
1.5K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan