Kaskus

Entertainment

bukupedia01Avatar border
TS
bukupedia01
[REVIEW] Habibie & Ainun by Bacharuddin Jusuf Habibie


[REVIEW] Habibie & Ainun by Bacharuddin Jusuf Habibie


Doa Habibie & Ainun

Terima kasih Allah, Engkau telah lahirkan saya untuk Ainun dan Ainun untuk saya

Terima kasih Allah, Engkau telah pertemukan saya dengan Ainun dan Ainun dengan saya

Terima kasih Allah, hari Rabu tanggal 7 Maret 1962 Engkau titipi kami bibit Cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi melekat pada diri Ainun dan saya

Terima kasih Allah Engkau telah memungkinkan kami menyiram bibit cinta ini dengan kasih sayang nilai iman, takwa dan budaya kami tiap saat sepanjang masa

Terima kasih Allah Engkau telah menikahkan Ainun dan saya sebagai suami istri tak terpisahkan dimanapun kami berada sepanjang masa

Terima kasih Allah Engkau telah perkenankan Ainun dan saya bernaung dan berlindung dibawah bibit cinta titipanMu ini dimanapun kami berada, sepanjang masa sampai Akhirat

Terima kasih Allah, Engkau telah memungkinkan kami dapat menyaksikan merasakan menikmati dan mengalami titipanMu menjadi cinta yang paling murni paling suci paling sejati paling sempurna dan paling abadi di seluruh alam semesta dan sifat ini hanya dapat dimiliki oleh Engkau Allah

Terima kasih Allah Engkau telah menjadi Ainun dan saya manunggal jiwa, roh, batin, dan nurani kami melekat pada diri kami sepanjang masa dimanapun kami berada

Terima kasih Allah, Engkau telah memungkinkan semua terjadi sebelum Ainun dan saya Tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.30 untuk sementara dipisahkan. Ainun berada dalam Alam baru dan saya sementara masih di Alam dunia

Terima kasih Allah perpisahan kami berlangsung damai tenang khidmat dengan keyakinan bahwa kebijaksanaanMu adalah terbaik untuk Ainun dan saya

Berilah Ainun dan saya petunjuk mengambil jalan yang benar kekuatan untuk mengatasi apa yang sedang dan akan kami hadapi dimanapun kami berada

lindungilah Ainun dan saya dari segala Gangguan ancaraman dan godaan yang dapat mencemari cinta murni suci sejati sempurna abadi kami sepanjang masa

aamiin.




REVIEW:
"Bagi saya pribadi, hikmah menulis buku ini, telah menjadi terapi untuk
mengobati kerinduan, rasa tiba-tiba kehilangan oleh seorang yang selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupan saya," kata Presiden ke-3 RI itu dalam pengantar bukunya.

Habibie masih ingat betul kapan ia pertama kali jatuh cinta kepada Ainun. Saat itu, 7 Maret 1962, Habibie sedang silaturahim ke rumah keluarga Besari, ayah Ainun, yang terletak di jalan Rangga Malela, Bandung, pada malam takbir. Pandangan mata malam itulah yang akhirnya mengantarkan keduanya pada kisah-kisah romantisme hari berikutnya, sampai akhirnya menikah 3 bulan kemudian.

"Tanpa saya sadari pandangan mata selama dengan Ainun telah menimbulkan perasaan rindu untuk berpandangan lagi," tulis Habibie (halaman 7)

Namun demikian, buku yang diterbitkan The Habibie Center ini, tidak melulu berbicara soal romantisme percintaan. Habibie menulis, istrinya itu juga selalu mendampingi dan mendukung pekerjaannya sebegai menteri. Bahkan saat ia menghadapi masa-masa krisis pada reformasi Mei 1998 dan menjabat Presiden ke-3 RI selama 17 bulan.

Habibie menulis, sebagai istri Anggota Kabinet Pembangunan, Ainun juga aktif dalam organisasi Dharma Wanita. Ainun pernah memimpin Balai Bina Kerta Raharja, lembaga sosial yang bergerak menjadikan para tuna wisma menjadi transmigran.

"Ainun selalu mandiri dan tidak pernah mengeluh dan menggangu pekerjaan saya. Seberat apapun pekerjaannya, ia selalu memberi senyumannya yang menenangkan saya dan selalu kurindukan sepanjang masa," kenang Habibie (halaman 120).

Dalam bagian akhir bukunya, Habibie juga menulis detik-detik perpisahannya dengan Ainun yang terbaring sakit di rumah sakit Ludwig Maximilian University di Muenchen. Pada 22 Mei 2010 pukul 17.30 waktu Muenchen, Ainun akhirnya pindah ke dimensi lain. Habibie pun membisikkan di telinga belahan jiwanya yang telah pergi itu.

"48 Tahun 10 hari, Allah Engkau telah menitipi cinta abadi yang menjadikan kami manunggal. Manunggal yang dipatri oleh cinta yang murni, suci, sempurna dan abadi," tulis Habibie (hal 296).

Cerita buku Habibie & Ainun tidak selesai sampai di situ. Setelah Ainun pergi, Habibie terus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiran dan perasaannya, seperti: "Di mana Ainun berada saat ini?Bagaimana Habibie bisa terhubung dengan Ainun?". Semua dijawab Habibie dengan memanfaatkan pengetahuan, pengalaman dan keyakinannya.

kemampuan Habibie dalam mengingat detail peristiwa peristiwa bersama Ainun. Terlebih, Habibie juga kerap menggunakan teori sains untuk menganalogikan peristiwa-peristiwa hidup yang mereka lalui bersama Ainun.

Sumber:
http://kiestikoisme.wordpress.com/20...habibie-ainun/
http://miztia-respect.blogspot.com/2...l#.UkmCPRZpt68
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan