Kaskus

News

KopralBokekAvatar border
TS
KopralBokek
Sri Sulltan HB X Minati Buku Jurnalisme Damai
Sri Sulltan HB X Minati Buku Jurnalisme Damai
http://beritakedaulatan.com/?p=1615

LAMPUNG | BeritaKedaulatan.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X minati buku “Merajut Jurnalisme Damai di Lampung” karya pewarta, budayawan dan akademisi di Bandar Lampung Provinsi Lampung.

Dikatakan Direktur Indepth Publishing Tri Purna Jaya, Sebanyak tiga buku yang dipajang di stan-stan dalam Festival Media di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Sultan HB X mengambil buku tersebut.

Pada buku itu, para jurnalis menuliskan nilai-nilai liputan serta menyoroti konflik sosial yang terjadi 27-29 Oktober 2012 di Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji Kabupaten Lampung Selatan dari berbagai perspektif dengan tujuan menghadirkan perdamaian dan menyampaikan bahwa konflik hanyalah menyisakan dendam serta penderitaan.

Buku tersebut adalah “program amal” dan kerja sukarela bersama para penulis serta jurnalis yang bersedia menyumbangkan karyanya atau dipilih karya dan komentar serta analisanya ke dalam buku tersebut.

“Ini buku tentang konflik yang di Lampung itu ya. `Jurnalisme Damai`, sepertinya bagus isinya,” kata Tri, menirukan ucapan Sultan HB X saat memilih dan mengambil buku itu, Sabtu (28/9/2013)

Gubernur dan sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat itu menurut Tri, selanjutnya menyerahkan buku Jurnalisme Damai beserta buku-buku lain yang ia peroleh dari beberapa stan di Festival Media Yogya, kepada ajudannya.

“Kami terkesan atas minat Sri Sultan Hamengku Buwono X terhadap buku terbitan Indepth Publishing-AJI Bandarlampung. Konflik di Lampung Selatan beberapa waktu lalu memang cukup menyita perhatian publik dan pemerintah hingga tingkat nasional. Cukup wajar jika Sri Sultan HB X tertarik atas buku tersebut,” ujar Ketua AJI Bandarlampung Yoso Muliawan.

Ia berharap buku ini akan terus mendorong media massa di Lampung untuk mengedepankan jurnalisme damai dalam setiap peliputan dan pemberitaan khususnya yang terkait konflik antarpihak di dalamnya.

“Kami juga akan berupaya mendorong peningkatan profesionalisme para jurnalis, agar semakin memiliki pemahaman teori dan mempraktikkan secara memadai jurnalisme damai, antara lain melalui diskusi-diskusi atau pun pelatihan,” demikian Yoso Muliawan. (ANT/BK)
0
567
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan