- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gangguan Seks yang Bikin Sengsara, Ereksi Konstan hingga Orgasme Spontan


TS
Yggdrassil
Gangguan Seks yang Bikin Sengsara, Ereksi Konstan hingga Orgasme Spontan
Spoiler for Pembuka:
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat sore agan dan aganwati sekalian
Spoiler for Repost ?:

Spoiler for Show:
Hubungan seks yang sehat seharusnya membuat kedua pasangan merasa bahagia. Namun karena kondisi tertentu, hal-hal yang berhubungan dengan seks justru dapat merepotkan dan membuat orang jadi sengsara.
Berikut beberapa gangguan seks yang dapat membuat penderitanya merasa sengsara, seperti dirangkum detikHealth,Senin (30/9/2013)
Priapism adalah kondisi ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan seksual dan biasanya bersifat menyakitkan. Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir, yang dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk bayi yang baru lahir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen.
Nama penyakit ini diambil dari nama dewa kesuburan dalam mitologi Yunani, Priapus. Sesuai penggambaran Priapus yang punya kemaluan besar dan selalu dalam kondisi ereksi, penderita priapism juga memiliki penis yang selalu tegang pada saat-saat yang tak terduga sekalipun tidak ada hasrat dan rangsangan seksual.
Kondisi ini sering dipicu oleh overdosis obat-obat perangsang seperti viagra (sildenafril). Bisa juga dipicu oleh cedera sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di suatu organ salah satunya alat kelamin yang secara anatomis letaknya cukup rendah untuk dialiri darah.
Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS) bisa membuat penderitanya merasakan sensasi aneh pada kelamin sehingga terus-menerus merasa orgasme. Keluhan yang terasa dapat menyebabkan putus asa dan depresi. Kebanyakan penderitanya adalah wanita.
Sindrom ini tidak perlu dilampiaskan dengan berhubungan seks karena kenikmatan itu akan datang sendiri dari rangsang nonseksual misalnya makanan. Karena begitu mudahnya mendapatkan kepuasan, dalam sehari penderita sindrom ini bisa mengalami orgasme hingga 300 kali. Karena merasa sangat menderita, sindrom orgasme spontan bahkan membuat penderitanya ingin bunuh diri.
Sesuai dengan asal katanya yakni para (menyimpang) dan phillia (ketertarikan), gangguan ini ditandai dengan penyimpangan hasrat seksual. Cakupannya cukup luas, antara lain meliputi ketertarikan terhadap obyek tertentu dari pasangannya (fetisisme), kekerasan dan penyiksaan (sadomasokisme), mayat (nekrofilia) dan binatang (zoofilia).
Dalam ilmu psikologi, gangguan ini dikategorikan dalam perilaku Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Karena ketertarikannya yang tidak wajar, penderitanya sering kesulitan untuk mendapat pasangan yang cocok. Kalaupun ada, kadang-kadang perilaku seksual yang tidak semestinya itu justru dapat membahayakan dirinya.
Seksomnia merupakan aktivitas seksual yang dilakukan seseorang di saat tidur. Tindakan tersebut dilakukan si pengidap di luar kesadarannya. Umum gangguan ini dialami laki-laki.
Penyebab pasti dari gangguan ini belum diketahui. Hanya saja ada dugaan bahwa alkohol dan obat tidur berpengaruh pada gangguan ini. Efek yang ditimbulkan seksomnia antara lain kemarahan, kebingungan, penyangkalan, frustasi, rasa bersalah, malu, dan frustasi.
Pada wanita, kondisi ini disebut juga dengan istilah nymphomania sementara pada pria disebut satyriasis. Tanda-tandanya adalah tidak mampu mengendalikan hasrat seksual dan kadang-kadang terpaksa harus segera dilampiaskan pada siapapun yang saat itu kebetulan ada di dekat si penderita.
Dilihat dari penyebabnya, kondisi ini mirip dengan orang yang tidak bisa mengontrol nafsu makan karena sama-sama dipicu gangguan sirkuit di otak. Namun orang masih bisa makan kapan saja dan di mana saja, sementara untuk berhubungan seks di sembarang tempat tentu bukan ide yang bagus.
Berikut beberapa gangguan seks yang dapat membuat penderitanya merasa sengsara, seperti dirangkum detikHealth,Senin (30/9/2013)
Spoiler for Priapism:
Spoiler for Ilustrasi:

Priapism adalah kondisi ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan seksual dan biasanya bersifat menyakitkan. Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir, yang dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk bayi yang baru lahir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen.
Nama penyakit ini diambil dari nama dewa kesuburan dalam mitologi Yunani, Priapus. Sesuai penggambaran Priapus yang punya kemaluan besar dan selalu dalam kondisi ereksi, penderita priapism juga memiliki penis yang selalu tegang pada saat-saat yang tak terduga sekalipun tidak ada hasrat dan rangsangan seksual.
Kondisi ini sering dipicu oleh overdosis obat-obat perangsang seperti viagra (sildenafril). Bisa juga dipicu oleh cedera sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di suatu organ salah satunya alat kelamin yang secara anatomis letaknya cukup rendah untuk dialiri darah.
Spoiler for Persisten Sexual Arousal Syndrome:
Spoiler for Ilustrasi:

Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS) bisa membuat penderitanya merasakan sensasi aneh pada kelamin sehingga terus-menerus merasa orgasme. Keluhan yang terasa dapat menyebabkan putus asa dan depresi. Kebanyakan penderitanya adalah wanita.
Sindrom ini tidak perlu dilampiaskan dengan berhubungan seks karena kenikmatan itu akan datang sendiri dari rangsang nonseksual misalnya makanan. Karena begitu mudahnya mendapatkan kepuasan, dalam sehari penderita sindrom ini bisa mengalami orgasme hingga 300 kali. Karena merasa sangat menderita, sindrom orgasme spontan bahkan membuat penderitanya ingin bunuh diri.
Spoiler for Parafilia:
Spoiler for Ilustrasi:

Sesuai dengan asal katanya yakni para (menyimpang) dan phillia (ketertarikan), gangguan ini ditandai dengan penyimpangan hasrat seksual. Cakupannya cukup luas, antara lain meliputi ketertarikan terhadap obyek tertentu dari pasangannya (fetisisme), kekerasan dan penyiksaan (sadomasokisme), mayat (nekrofilia) dan binatang (zoofilia).
Dalam ilmu psikologi, gangguan ini dikategorikan dalam perilaku Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Karena ketertarikannya yang tidak wajar, penderitanya sering kesulitan untuk mendapat pasangan yang cocok. Kalaupun ada, kadang-kadang perilaku seksual yang tidak semestinya itu justru dapat membahayakan dirinya.
Spoiler for Seksomnia:
Spoiler for Ilustrasi:

Seksomnia merupakan aktivitas seksual yang dilakukan seseorang di saat tidur. Tindakan tersebut dilakukan si pengidap di luar kesadarannya. Umum gangguan ini dialami laki-laki.
Penyebab pasti dari gangguan ini belum diketahui. Hanya saja ada dugaan bahwa alkohol dan obat tidur berpengaruh pada gangguan ini. Efek yang ditimbulkan seksomnia antara lain kemarahan, kebingungan, penyangkalan, frustasi, rasa bersalah, malu, dan frustasi.
Spoiler for Hiperseks:
Spoiler for Ilustrasi:

Pada wanita, kondisi ini disebut juga dengan istilah nymphomania sementara pada pria disebut satyriasis. Tanda-tandanya adalah tidak mampu mengendalikan hasrat seksual dan kadang-kadang terpaksa harus segera dilampiaskan pada siapapun yang saat itu kebetulan ada di dekat si penderita.
Dilihat dari penyebabnya, kondisi ini mirip dengan orang yang tidak bisa mengontrol nafsu makan karena sama-sama dipicu gangguan sirkuit di otak. Namun orang masih bisa makan kapan saja dan di mana saja, sementara untuk berhubungan seks di sembarang tempat tentu bukan ide yang bagus.
Spoiler for Thread Ane:
Benda Tergila yang "Nyasar" ke Uretra, Silet hingga Peniti Berkarat
Mengenal Kota Amsterdam
Mengenal Republik Turki
Mengenal Kota Amsterdam
Mengenal Republik Turki
Spoiler for Jangan Lupa:




[URL="http://health.detik..com/read/2013/09/30/152749/2373357/1390/0/gangguan-seks-yang-bikin-sengsara-ereksi-konstan-hingga-orgasme-spontanl992205755u181u181"]Sumber[/URL]
Diubah oleh Yggdrassil 30-09-2013 09:54
0
4.4K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan