Bukti kalo bukan

30/09/2013
MEDAN - Jika Anda terbiasa menggunakan ponsel, kamera, atau alat-alat elektronik lain saat berada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sepertinya Anda harus menghentikan kebiasaan itu. Pasalnya listrik statis yang distimulus dari alat elektronik dapat memicu kebakaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Seperti yang terjadi di SPBU Jalan Mandala By Pass Medan siang tadi. Akibat salah seorang petugas bermain ponsel di sekitar areal SPBU, api sempat muncul dan nyaris menimbulkan ledakan.

Peristiwa itu bermula saat jam istirahat, dan salah seorang petugas SPBU yang tak mau menyebutkan namanya sedang bermain ponsel di ruangan kantor SPBU, yang bersebelahan dengan tanki penimbunan BBM.

Tanpa sadar, ponsel yang digunakan menstimulasi munculnya api hingga membakar bagian atas penutup tangki, yang beberapa saat sebelumnya baru saja diisi BBM.

Petugas yang bermain ponsel itu pun sempat panik saat api mulai membesar. Namun akibat kesigapan rekan-rekannya sesama petugas SPBU, api dapat dipadamkan menggunakan hydrant.

"Biasa nya kami main handphone di kantor ini. Kalau di dekat pompa memang kami enggak berani. Tiba-tiba api muncul dan membakar spanduk-spanduk yang berada dekat tanki penyimpanan. Mungkin karena tadi baru diisi tankinya. Jadi masih ada yang menguap," ucapnya di lokasi, Senin (30/9/2013).

Peristiwa itu sempat menghebohkan warga di sekitar SPBU. Mirna salah satu pedagang warung kopi, langsung bergegas meninggalkan warungnya begitu melihat api membesar di sekitar tanki penyimpanan.

"Langsung lari karena takut meledak. Orang yang lewat pun langsung lari. Untung aja ada petugas yang berani dan langsung nyemprotnya hydrant. Kalau sampai meledak, kan ngeri juga," tukasnya.

Dalam peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa. Namun petugas yang tengah bermain ponsel mengalami luka bakar ringan di sekitar tangannya. SPBU tersebut pun sempat ditutup beberapa menit, untuk memastikan api benar-benar padam.


SUMBER:
http://news.okezone.com/read/2013/09...bakar-di-medan

kok bisa ya?

nih, penjelasan dari blog-nya damkar kab. Bogor
http://damkarkabbogor.blogspot.com/

Supaya paham maka saya menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Hukum Maxwell yang ketiga atau sama saja dengan Hukum Faraday tentang medan elektromagnetik yang melewati sebuah permukaan konduktor loop tertutup.

Hukum tersebut menyatakan bahwa, curl dari medan elektrik di sebuah loop sama dengan jumlah fluks magnet yang melewati permukaan loop tersebut selama perioda waktu tertentu. Dengan kata lain apabila ada gelombang elektromagnet yang melewati sebuah permukaan loop maka akan muncul sebuah tegangan atau EMF (Electromotive Force) sehingga dapat menimbulkan arus listrik di loop konduktor tersebut. Mungkin teman - teman juga pernah melihat fenomena ini, dulu sangat populer sekali yang namanya alat pereduksi radiasi yang ditempelkan di belakang handphone anda, yang berupa lampu, jadi ketika ada pesan masuk atau telepon maka lampu tersebut akan menyala. Yap, itu lah suatu contoh betapa besarnya gelombang elektromagnet yang dipancarkan sehingga dapat menyalakan lampu tersebut.
Bayangkan apabila gelombang elektromagent tersebut melewati sebuah permukaan dari konduktor loop tertutup seperti skema diatas, maka akan timbul arus di konduktor loop tersebut. Namun yang menjadi masalah adalah apabila konduktor tersebut bukan lah loop yang sempurna, melainkan ada sebuah celah kecil berukuran milimeter di sebuah loop tersebut. Hal ini akan menimbulkan beda tegangan antara 2 ujung loop tersebut, sehingga dapat menimbulkan lompatan elektron atau bunga api di loop tersebut, dan bayangkan bila hal tersebut tepat mengenai uap bensin yang ada, BOOM !. Mungkin banyak dari kita tidak menyadari bahwa banyak sekali konduktor loop tersebut di bagian mobil, yah saya tidak bisa menyebutkan satu - satu.


Jadi udah tau dong, kenapa dilarang main handphone di SPBU
daripada terjadi yang aneh-aneh , mending mencegah kan.


TS mengharapkan
jangan di ya