Kaskus

News

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Membangun BRANDING, bukan sekedar gambar LOGO
Setelah membaca lebih dalam mengenai branding, saya mulai penasaran dengan bagaimana membangun branding. Beberapa orang menyebut bahwa branding tidak hanya sekedar logo, namun juga kualitas servis pelayanan yang diberikan oleh produk anda. Saya setuju, namun hal tersebut tidak serta merta menjawab pertanyaan saya bagaimana membangun brand melalui logo.

emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia

Saya suka membaca artikel para desainer grafis professional yang memang telah memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satunya yaitu Steve Zelle, desainer grafis dari Kanada. Sebuah istilah yang menggelitik saya, beliau berkata “Design is not a product.”

Crowdsourcing Sites

Anda pernah membeli sebuah logo seharga Rp. 300.000,- ? atau Rp. 150.000,- atau bahkan lebih murah ? Ya saya yakinkan bahwa anda membeli sebuah produk yang bernama logo. Biasanya sering kita dapatkan di website crowdsourcing yang dimana satu tempat terdapat banyak desainer grafis yang siap menawarkan hasil desainnya kepada anda. Penyelenggara lomba disebut dengan CH (Contest Holder), sedangkan para desainer grafis yang mengikuti lomba disebut dengan desainer. Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang bagaimana proses pembuatan logo di logo crowsourcing, namun saya akan menjelaskan perbedaan antara pembuatan logo sebagai sebuah produk atau logo sebagai sebuah identitas.

Dalam pembuatan logo di crowdsourcing, kita akan menerima berbagai macam jenis logo dari para desainer. Cukup memberikan visi misi dari logo yang ingin anda buat, kemudian para desainer grafis siap memberikan berbagai macam jenis desain logo. Sayangnya, dalam website crowdsourcing komunikasi antara CH serta desainer grafis terbatas.

Logo yang disebut sebuah produk bisa diibaratkan sebagai sebuah flash disk yang dapat di pasang dan copot begitu saja (plug & play). Karena logo itu sendiri belum memiliki peran penting dalam bisnis (hardware) anda. Kembali kepada setiap individu masing-masing, bagaimana mereka melihat logo mereka sendiri. Apakah sebagai sebuah produk atau sebagai identitas ?

Strategy, Research, and Understanding

Membangun BRANDING, bukan sekedar gambar LOGO

Ada istilah yang disebut creative briefing dalam pembuatan desain grafis, yaitu diskusi antara klien serta desainer grafis untuk mencapai visi dan misi yang sama.

Lebih dalam lagi, pada tahap research, si desainer harus mengetahui juga strategy marketing si klien. Produk apa yang menjadi unggulan, serta kapan timing sebuah brand tepat dikeluarkan. Alhasil jika tahap ini terlewati, terkadang ada missing understanding antara desainer dengan klien.

Understanding is a Service


“One of the greatest values a graphic designer can provide is the ability to successfully translate this understanding into a visual brand.”


Cost yang dikeluarkan memang tidaklah sesederhana yang terlihat. Saya bilang “sesederhana” bukanlah murah atau mahal. Karena price untuk sebuah nilai seni begitu subjetktif-relatif. Bagaimana agar orang dapat menilai mereka layak mendapatkan harga yang pas untuk hasilnya? Kunci jawabannya ada pada “Understanding”. Inilah servis yang diberikan oleh desainer grafis kepada seorang klien. Bagaimana mereka dapat membantu klien mendapatkan visual brand yang sesuai dengan visi dan misi perusahaannya.

So, apakah logo yang anda miliki merupakan hasil sebuah produk atau identitas dari usaha bisnis anda ? Anda sendiri yang dapat menjawabnya.

Konsultasi seputar desain grafis (FREE)
SMS/CALL 0819-3669-1961 / Pin 26569583
www.ErickAzof.com
0
1.6K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan