Quote:
Taman separator di Jalan Margonda, Depok, bertujuan untuk memperteduh Jalan Margonda. Sepanjang jalan ditanami pohon peneduh seperti pohon trembesi. Jarak antara pohon ke pohon hanya sekitar 5 meter, dan di antara jarak itu ditanam pohon-pohon kecil. "Dengan demikian, polusi dapat berkurang dan udara menjadi bersih. Gas buang akan disaring pohon trembesi di taman," kata Kania Parwanti, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok.
Saat ini kondisi Jalan Margonda sangat gersang. Pohon yang ditanam di taman segmen I dan II masih kecil sehingga belum berefek. Padahal, kepadatan kendaraan setiap hari menghasilkan emisi gas buang yang membuat udara terkontaminasi. "Untuk itu, kami berupaya menghijaukan jalan itu, tapi mewujudkan konsep itu tidak dapat dengan cara instan," kata Kania.
Kania berharap sejumlah pohon yang sudah tertanam dapat tumbuh dengan baik. Karena itu, DKP akan melakukan penyiraman pohon-pohon tersebut setiap pagi menggunakan truk air. Penyiraman, kata Kania, juga disesuaikan dengan kondisi. "Kalau musim kering bisa jadi sehari dua kali. Sebaliknya begitu, kalau musim hujan, ya, tidak setiap hari," kata Kania. Target DKP, Jalan Margonda yang mencapai 5,3 kilometer itu akan diteduhkan oleh sebanyak 300 pohon trembesi.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Lisman Manurung, mengatakan pembuatan taman separator itu tidak tepat. "Seharusnya meningkatkan fungsi taman kota, bukan menanam pohon di tengah jalan," katanya.
Saat ini, menurut Lisman, penanaman pohon di tengah jalan raya sudah tidak tren. Dia menilai pembuatan taman itu hanya akal-akalan untuk mengejar target pemenuhan ruang terbuka hijau (RTH)."Bisa dibilang dipaksakan," katanya.
Lisman menduga upaya pemerintah Depok itu tidak dipikirkan dengan baik. Pasalnya, jika pohon trembesi yang ditanam saat ini menjadi besar, justru akan menimbulkan masalah baru.
Pohon itu tidak akan kuat karena berada di atas taman yang lebarnya kurang dari 1 meter. Jika terjadi hujan dan angin dikhawatirkan akan menimpa kendaraan yang melintas. "Itu yang tidak dipikirkan. Pemkot hanya berpikir menanam pohon dengan harga yang rendah ketimbang membuat taman kota," kata dia.
sumber:
TEMPO
bener juga ya, kalau pohonnya besar trus nanti malah ditebang dan merusak jalan, tapi pohon di tengah jalan itu memang diperlukan bukan? masalahnya di depok itu bener2 panas gersang