- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Jeong Soon, Kucing Vegetarian dari Korea
TS
yudipopo
Jeong Soon, Kucing Vegetarian dari Korea
Ada seekor kucing unik, lucu, dan terkenal di Biara Yong Yeon-Sa yang terletak di Youngdong-goon, Provinsi Chungcheong Utara, Korea Selatan.
Sama seperti semua bhiksu yang tinggal di biara tersebut, kucing tersebut juga tidak makan daging dan tidak membunuh tikus dan hewan atau serangga lainnya. Menurut cerita bhiksuni kepala biara, ia menemukan kucing itu penuh dengan luka bakar di sekujur tubuhnya, sekitar tahun 2006. Setelah diselamatkan, ia menamainya Jeong Soon. Sejak saat itu ia yang memasak dan merawat Jeong Soon setiap hari, seperti anaknya sendiri.
Sebenarnya, mengapa Jeong Soon berperilaku seperti seorang biarawan?
Selama tiga hari pertama di biara tersebut, kepala biara memberitahu tiga hal kepada kucing itu, yakni: (1) Tidak boleh ribut di biara, (2) Tidak boleh makan daging, dan (3) Tidak boleh membunuh. Kucing itu tampaknya memahami aturan-aturan ini dan sekalipun tidak pernah melanggar.
Sebagai seekor kucing vegetarian, makanannya sehari-hari tentu saja sayuran dan buah. Selain ubi, jamur, rumput laut dan pasta kacang, tauge dan kubis rebus merupakan makanan favoritnya. Tidak ketinggalan melon kuning sebagai makanan pencuci mulutnya. Ada satu lagi, kucing unik ini ternyata juga penggemar mi!
Fakta unik lainnya mengenai si kucing unik Jeong Soon adalah dia bekerja sebagai petani melon kuning untuk menjamin ketersediaan makanannya. Setelah makan, setiap kali akan buang air dia akan pergi ke pekarangan untuk menunaikan “tugas”nya itu. Selang beberapa hari kemudian, di tempat dia buang air akan tumbuh tunas-tunas melon kuning. Lama kelamaan pekarangan biara berubah menjadi kebun melon kuning. Jeong Soon kemudian menjaga melon-melon kuning yang sudah berbuah dari gangguan “tamu tak diundang”.
Tidak hanya itu, tingkah laku lain kucing unik ini mengundang decak kagum. Pasalnya, Jeong Soon juga merupakan praktisi spiritual yang rajin. Untuk mengakhiri aktivitas sehari-hari, kucing ini selalu mengikuti bhiksuni kepala biara untuk berdoa dan berlatih meditasi di ruang kebaktian utama biara pada malam hari. Dia duduk dengan tenang di samping bhiksuni, tanpa suara, dan menatap patung Buddha selama berjam-jam seolah sedang berkomunikasi dengan Buddha. Ada kalanya dia duduk dalam posisi kepala tegak dan mata terpejam dengan lembut. Ya, dia sedang bermeditasi dengan caranya sendiri!
Jeong Soon datang ke ruang kebaktian tidak hanya malam hari, tetapi juga di pagi hari. Setelah bhiksuni membunyikan lonceng di atas bukit, kemudian melakukan kebaktian pagi. Seperti biasa, Jeong Soon selalu mengikuti ke manapun dan apapun yang dilakukan oleh bhiksuni kepala biara. Ketika memasuki ruang kebaktian, kucing itu berbaring seolah seperti bersujud. Dalam posisi ini dia menatap patung Buddha dengan tenang sambil mendengarkan lantunan doa dari bhiksuni.
Setelah kebaktian pagi, dia dengan tenang menunggu kepala biara meletakkan sarapan paginya di tangan untuk memberinya makan. Terkadang ketika ia sedang makan, air matanya berlinang seperti seolah sedang bersyukur.
Banyak wisatawan yang penasaran setelah mendengar cerita mengenai kucing unik ini dan berbondong-bondong datang ke biara untuk mengunjunginya. Tidak jarang dari mereka yang berusaha menggoda si kucing dengan mencoba meletakkan daging serta ikan panggang di depannya. Ketika para pengunjung menggodanya, Jeong Soon bergegas pergi ke kebun. Jika ia merasa lapar, karena merasa tergoda, dia akan makan rumput yang ada di kebun tersebut.
Bhiksuni kepala biara berharap, kita sebagai manusia hendaknya meneladani sikap Jeong Soon dengan bertekad untuk menjadi seorang vegetarian, rajin berdoa, berlatih meditasi dan banyak berbuat bajik, mengembangkan cinta kasih dan welas asih. Dengan demikian jiwa kita akan menjadi lebih lembut, murni, dan konsentrasi pun menjadi tinggi. Jika seekor kucing saja bisa, kenapa kita tidak? (erabaru.net)
Lihat unik dan lucunya Jeong Soon di link ini:
sumber
Spoiler for jeong soon:
Sama seperti semua bhiksu yang tinggal di biara tersebut, kucing tersebut juga tidak makan daging dan tidak membunuh tikus dan hewan atau serangga lainnya. Menurut cerita bhiksuni kepala biara, ia menemukan kucing itu penuh dengan luka bakar di sekujur tubuhnya, sekitar tahun 2006. Setelah diselamatkan, ia menamainya Jeong Soon. Sejak saat itu ia yang memasak dan merawat Jeong Soon setiap hari, seperti anaknya sendiri.
Sebenarnya, mengapa Jeong Soon berperilaku seperti seorang biarawan?
Selama tiga hari pertama di biara tersebut, kepala biara memberitahu tiga hal kepada kucing itu, yakni: (1) Tidak boleh ribut di biara, (2) Tidak boleh makan daging, dan (3) Tidak boleh membunuh. Kucing itu tampaknya memahami aturan-aturan ini dan sekalipun tidak pernah melanggar.
Sebagai seekor kucing vegetarian, makanannya sehari-hari tentu saja sayuran dan buah. Selain ubi, jamur, rumput laut dan pasta kacang, tauge dan kubis rebus merupakan makanan favoritnya. Tidak ketinggalan melon kuning sebagai makanan pencuci mulutnya. Ada satu lagi, kucing unik ini ternyata juga penggemar mi!
Fakta unik lainnya mengenai si kucing unik Jeong Soon adalah dia bekerja sebagai petani melon kuning untuk menjamin ketersediaan makanannya. Setelah makan, setiap kali akan buang air dia akan pergi ke pekarangan untuk menunaikan “tugas”nya itu. Selang beberapa hari kemudian, di tempat dia buang air akan tumbuh tunas-tunas melon kuning. Lama kelamaan pekarangan biara berubah menjadi kebun melon kuning. Jeong Soon kemudian menjaga melon-melon kuning yang sudah berbuah dari gangguan “tamu tak diundang”.
Tidak hanya itu, tingkah laku lain kucing unik ini mengundang decak kagum. Pasalnya, Jeong Soon juga merupakan praktisi spiritual yang rajin. Untuk mengakhiri aktivitas sehari-hari, kucing ini selalu mengikuti bhiksuni kepala biara untuk berdoa dan berlatih meditasi di ruang kebaktian utama biara pada malam hari. Dia duduk dengan tenang di samping bhiksuni, tanpa suara, dan menatap patung Buddha selama berjam-jam seolah sedang berkomunikasi dengan Buddha. Ada kalanya dia duduk dalam posisi kepala tegak dan mata terpejam dengan lembut. Ya, dia sedang bermeditasi dengan caranya sendiri!
Jeong Soon datang ke ruang kebaktian tidak hanya malam hari, tetapi juga di pagi hari. Setelah bhiksuni membunyikan lonceng di atas bukit, kemudian melakukan kebaktian pagi. Seperti biasa, Jeong Soon selalu mengikuti ke manapun dan apapun yang dilakukan oleh bhiksuni kepala biara. Ketika memasuki ruang kebaktian, kucing itu berbaring seolah seperti bersujud. Dalam posisi ini dia menatap patung Buddha dengan tenang sambil mendengarkan lantunan doa dari bhiksuni.
Setelah kebaktian pagi, dia dengan tenang menunggu kepala biara meletakkan sarapan paginya di tangan untuk memberinya makan. Terkadang ketika ia sedang makan, air matanya berlinang seperti seolah sedang bersyukur.
Banyak wisatawan yang penasaran setelah mendengar cerita mengenai kucing unik ini dan berbondong-bondong datang ke biara untuk mengunjunginya. Tidak jarang dari mereka yang berusaha menggoda si kucing dengan mencoba meletakkan daging serta ikan panggang di depannya. Ketika para pengunjung menggodanya, Jeong Soon bergegas pergi ke kebun. Jika ia merasa lapar, karena merasa tergoda, dia akan makan rumput yang ada di kebun tersebut.
Bhiksuni kepala biara berharap, kita sebagai manusia hendaknya meneladani sikap Jeong Soon dengan bertekad untuk menjadi seorang vegetarian, rajin berdoa, berlatih meditasi dan banyak berbuat bajik, mengembangkan cinta kasih dan welas asih. Dengan demikian jiwa kita akan menjadi lebih lembut, murni, dan konsentrasi pun menjadi tinggi. Jika seekor kucing saja bisa, kenapa kita tidak? (erabaru.net)
Lihat unik dan lucunya Jeong Soon di link ini:
sumber
0
2.6K
22
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan