Tak banyak pemain yang bisa bergabung dengan salah satu klub terbesar dunia di atas usia 30 tahun dan mampu meraih sukses besar. Namun itulah yang dilakukan Edwin van der Sar.

Setelah 15 tahun malang melintang di klub profesional seperti Ajax, Juventus dan Fulham, kiper asal Belanda ini diboyong Sir Alex Ferguson ke Manchester United. Di mata Fergie, van der Sar merupakan kiper terbaik setelah Peter Schmeichel.

Selama enam musim di Old Trafford, ia memenangkan empat gelar Liga Inggris. Nama van der Sar juga masuk dalam buku sejarah sebagai kolektor cap terbanyak bagi Belanda, yaitu total 130 pertandingan. Ia juga masih aktif bermain di sepakbola internasional sampai usia 38.

Bermain untuk tim nasional Inggris dan juga Arsenal, David Seaman adalah salah satu kipper terbaik Liga Inggris di eranya. Pemain yang dikenal dengan rambut kuncirnya ini sukses membawa The Gunners tiga kali menjadi juara liga tertinggi di Inggris.

Ia mendapat penghargaan the MBE di tahun 1977 atas keberhasilannya menjadi kiper terbaik yang pernah membela klub dan timnas Inggris. Di timnas Inggris, dia bermain 75 kali.

Seaman masih menjadi salah satu kiper terbaik dunia ketika pensiun di usia 40 tahun enam bulan.

Pengalaman bermain di Australia, Bradford, Middlesborough dan Fulham sekilas seperti tak mungkin membuat seorang pemain dilirik apalagi direkrut klub raksasa seperti Chelsea. Lebih-lebih jika pemain tersebut sudah memasuki usia 40 tahun. Namun itulah yang dialami Mark Schwarzer.

Saat bersama Fulham, kiper asal Australia ini berhasil memecahkan rekor sebagai pemain asing pertama yang tampil dalam lebih dari 500 laga Liga serta meraih tiket final ke Piala Europa meski kemudian klubnya kalah dari Atletico Madrid tahun 2010.

Sebagai seorang kiper, Schwarzer hampir tak pernah melakukan kesalahan. Jika The Blues tampil sebagai juara musim ini, maka Schwarzer memang layak menyandang medali.

Kiper legendaris Everton ini baru pensiun di usia 43. Salah satu kiper terbaik di generasinya, Southall mendapatkan FWA Footballer of the Year award tahun 1985.

Selama periode 1982 - 1998, ia menjadi pemain dengan cap terbanyak yang bermain bagi Wales, yaitu 92 pertandingan. Southall juga dinobatkan sebagai PFA Team of the Year selama empat tahun berturut-turut. Tahun 1995, ia diberikan penghargaan Member of the Order of the British Empire (MBE) oleh Ratu Inggris karena jasanya dalam sepakbola.

Di usia 42 tahun, kebanyakan pemain sepakbola sudah lama menikmati masa pensiunnya. Namun tidak dengan Brad Friedel. Meski sudah berusia senja, karier sepakbolanya belum ada tanda-tanda akan surut. Pria kelahiran Lakewood, Ohio, Amerika Serikat itu masih semangat menjadi kiper di Tottenham Hotspur.

Friedel menoreh rekor 301 penampilan secara beruntun di Liga Primer Inggris sebelum terputus pada Oktober tahun lalu menyusul kedatangan Hugo Lloris dari Olympique Lyon. Dia kini menjadi pelapis kiper asal Prancis tersebut. Meski tak lagi jadi kiper utama, Friedel ogah lempar handuk.

“Saya akan bermain hingga raga saya mengatakan tidak bisa melakukanya lagi atau klub ini tidak menginginkan saya lagi,” tutur Friedel.