Chris Saggers
67 Meter ( 220 Ft )

Bekerja sebagai pencuci jendela di bangunan bertingkat tinggi memang beresiko tinggi. Chris Saggers melakukan pekerjaan itu di Menara Blok Salford di Inggris. Saggers yang saat itu bekerja di lantai 22 tiba-tiba jatuh. Ajaibnya setelah jatuh dia bisa berdiri sendiri, membersihkan bajuna dan berkata pada semua orang "Aku baik-baik saja."
Pemeriksaan medis mengungkapkan bahwa Saggers hanya mengalami patah siku. Dia beruntung karena mendarat di atap mobil, bukan di jalan.

Josh Hanson
50 Meter ( 160 Ft )

Pada tahun 2007 di Hotel Minneapolis, Josh Hanson yang sedang dalam kondisi mabuk berlari di lorong Hyatt Regency di lantai 17 lalu tersandung. Dia menabrak jendela dan terlempar keluar dan jatuh di atas aspal. Kakinya patah, paru-parunya sakit dan ada memar di beberapa bagian tubuhnya. Karena saking mabuknya dia bahkan tidak sadar kalau jatuh.

Juliane Diller
3 Kilometer ( 10.000 Ft )


Pada malam Natal 1971 , Diller dan ibunya berada di penerbangan LANSA 508 di atas Peru. Pesawatnya tiba-tiba bertemua dengan sebuah badai ekstrim yang merobek pesawatnya dan membuat Diller jatuh ke hutan hujan Peru . Diller hanya menderita patah tulang selangka , luka yang cukup dalam pada lengannya , dan matanya bengkak. Dia satu-satunya yang selamat pada kecelakaan itu. Diller berjalan mengikuti sungai selama 10 hari dan akhirnya menemukan sebuah perahu. Dia menunggu selama 10 jam dan akhirnya diselamatkan oleh pemilik perahu.

Shayna Richardson
3 Kilometer ( 10.000 Ft )

Shayna Richardson adalah seorang skydiver amatir yang sedang mengambil kursus terjun bebas. Pada Oktober 2005 , Richardson akhirnya siap untuk melompat solo dari ketinggian tiga kilometer ( 10.000 kaki ) dan mencapai kecepatan hingga 80 km/jam ( 50mph ) . Namun, parasut utamanya gagal mengembang. Dia memotongnya dan mencoba menggunakan parasut cadangan. Parasut cadangan juga tidak pernah sepenuhnya mengembang sehingga membuat Richardson berputar-putar. Richardson jatuh di atas aspal dengan posisi wajah terlebih dahulu. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit karena ada kerusakan di tengkorak dan panggulnya. Ajaibnya saat dia di rumah sakit, dia baru menyadari bahwa dirinya hamil . Bayi itu juga selamat.

Michael Holmes
4,3 Kilometer ( 14.000 Ft )

Michael Holmes adalah instruktur terjun payung termuda yang bersertifikasi dan sudah berpengalaman selama 6 tahun. Pada bulan Desember 2006 , Holmes sedang bersiap-siap untuk terjun. Saat ia melompat dari pesawat, mencapai kecepatan sekitar 160 km/jam ( 100 mph ), parasut utamanya gagal mengembang. Dia mencoba menggunakan parasut jadangannya tetapi kesulitan saat memotong tali parasut utamanya. Beberapa detik sebelum menyentuh tanah dia berhasil memotong talinya dan parasut cadangannya sempat mengembang. Holmes mendarat di semak-semak yang akhirnya menyelamatkan nyawanya . Paru-parunya tertusuk semak-semak dan pergelangan kaki hancur.

Danny Yamashiro
122 Meter ( 400 Ft )


22 Desember 1985. Danny Yamashiro dan pacarnya memutuskan untuk pergi keluar dan memanjat Nuuanu Pali di Hawaii . Pacarnya stuck dan ia berupaya untuk menyelamatkannya . Sayangnya Yamashiro kehilangan pijakan dan anjlok 91 meter ( 300 kaki) ke kaki gunung dengan kepala jatuh terlebih dahulu di atas batu. Untungnya petugas penyelamat segera datang.

Tengkoraknya dan pergelangan kakinya retak. Beberapa luka mendalam di kepala dan bagian lain dari tubuhnya, otak dan organ-organ lainnya.

Roger Woodward
50 Meter ( 165 ft)


Roger Woodward dan adiknya Deanne bertamasya dengan Pamannya James Honescutt menggunakan kapal kecil di dekat air terjun Niagara. Saat berada di dekat air terjun, mesin kapalnya tiba-tiba mati dan itu membuat panik. Kapal tersebut terbalik dan mereka semua tercebur. Deanne berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat sedangkan James dan Roger jatuh dari air terjun Niagara.

Roger yang baru berumur 7 tahun sudah mengenakan pelampung sebelum terjatuh dan berhasil selamat setelah naik ke atas bebatuan sedangkan pamannya tewas.

Felix Baumgartner
39 Kilometer ( 128.000 Ft )


Felix Baumgartner terjun dari luar angkasa dan mencapai kecepatan hingga 1.342 kilometer per jam ( 834 mph ). Tubuh Baungartner sempat berputar-putar saat memasuki stratosfer. Hal itu terbukti mematikan bagi banyak orang, menyebabkan darah bergegas ke otak akibat gaya sentripetal .

Butuh 4 menit bagi Baumgartner untuk mendarat di New Mexico . Dia berhasil tetap sadar dan menghindari risiko lain. Seandainya Baumgartner pingsan, kemungkinan dia bisa terbunuh saat berputar-putar.

Steve Fossett
6,7 Kilometer ( 22.000 Ft )


Pada tahun 1998 Steve Fossett berangkat untuk mengelilingi dunia nonstop untuk keempat kalinya menggunakan balon udara panas. Dia telah menyelesaikan sekitar 60 persen dari perjalanannya ketika ia memutuskan untuk melakukan perjalanan melalui badai ke Coral Sea. Badai merobek balon dan keranjangnya yang membuat balonnya turun dengan cepat menuju laut. Dia jatuh di laut dan berhasil selamat setelah menunggu tim penyelamat selama 10 jam.

James Boole
1,8 Kilometer ( 6.000 Ft )

James Boole merupakan skydiver yang berpengalaman dengan lebih dari 2.000 penerjunan. Pada tahun 2009, dia membuat sebuah film dokumenter tentang skydiver di gunung bersalju Kam***a Rusia. Di seharusnya membuka parasutnya di ketinggian 200 meter ( 656 kaki) di atas tanah tetapi karena begitu asyik syuting ia tidak menyadarinya sampai dia mencapai 20 meter ( 65 kaki) dari tanah . Dia segera membuka parasutnya tetapi itu tidak cukup untuk memperlambat kecepatannya dan akhirnya dia jatuh di atas salju. Dia membuat kawah salju sedalam 1 meter. Punggungnya dan tulang rusuknya rusak, serta paru-paru terluka parah.