Ada cerita tentang suami istri yang akan melakukan perjalanan dengan keledainya.

Karena keledainya hanya mampu di tunggangi oleh satu org saja, sang suami munyuruh istrinya untuk untuk naik kepunggung keledai tersebut sambil membawa perlengkapan lainnya.

Beberapa waktu kemudian mereka bersimpangan dengan 3 orang pemuka adat dan agama dan ia mendengar pembicaraan mereka. "Istri yang tdk tau bagaimana menghargai suaminya, membiarkan suaminya berjalan kaki sedangkan ia menunggangi keledai", gerutu salah satu dari pemuka agama trsbt.

Akhirnya setelah berunding dg istrinya, sang suami skrg yg mnunggangi keledainya.
Beberapa lama kemudian bertemulah dg sekumpulan wanita yg sdg melakukan perjalanan juga dan mendengarkan pembicaraan mereka.
"Suami yg tidak tau diri, membiarkan istrinya berjalan kaki."

Dan suami istri tersebut berunding kembali yg akhirnya sepakat mereka berdua menunggangi keledai tersebut.
Kemudian melanjutkan perjalanan kembali, setelah d pertengahan perjalanan berpapasan dg peternak keledai dan unta.
Dan lagi-lagi mendengarkan peternak itu berkata "Pasangan suami istri gila, tidak kasian dg keledainya yg kelelahan"

Untuk terakhir kalinya suami istri tersebut memutuskan untuk tidak menaiki keledai tersebut selama perjalanannya.

Setiba pintu gerbang kota tujuan, suami istri tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat sambil melihat orang2 belalu lalang.
Penjaga gerbang terheran heran mengapa mereka begitu lelanya dan berkata. "Hai orang bodoh mengapa kalian tidak menunggani keledai tersebut"

Inti dari cerita ini adalah apapun yg kita lakukan belum tentu dpt memuaskan orang lain.

Lihat
Jokowi & Ahok
SBY budiono
Kedua orgtua kita