DENPASAR - Fred, warga Malaysia diduga menganiaya Hendra, seorang manager perusahaan travel di Bali. Kasus itu menjadi perhatian praktisi pariwisata di Bali.

“Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas, sebab kami melihat ini bukan kasus biasa, terlebih ini terjadi di dunia pariwisata dan melibatkan warga asing,” kata Wayan Mudita, kuasa hukum Hendra di Denpasar, Bali, Sabtu (28/9/2013).
 
Tindak kekerasan dialami Hendra saat dia ingin menyelesaikan masalah reservasi untuk acara tamunya di tempat Fred bekerja yakni Restoran Feyloon pada Minggu 15 Mei 2013 malam sekira pukul 21.30 Wita.

Hendra menemui Fred. Lalu terlibat adu mulut dengan pria yang menjabat sebagai Manager itu. Usai cek-cok, Hendra keluar restoran menuju mobilnya yang di parkir di depan restoran.

Tanpa diduga, Fred mengejar Hendra yang sudah berada di dalam mobil dan menyuruhnya keluar. Tak berselang lama, pemilik restoran bernama Joe dan beberapa orang sekuriti serta staf restoran mendatangi korban.

Hendra langsung dikeroyok. Bahkan, saat Hendra melarikan diri, pelaku semakin beringan, mengejar dan terus memukulinya. Hendra mengalami luka lebam di wajah.

Kasus ini sudah ditangani kepolisian. Fred dan Joe ditangkap. Namun, tak berapa lama kemudian, kepolisian menangguhkan penahanan pelaku.

“Saya berharap agar kasus ini tidak dibiarkan. Dunia pariwisata kita dikenal sangat santun, jadi siapapun itu meskipun orang asing harus tetap santun,” kata mantan Ketua HPI Bali, I Gusti Kompyang Gede Pujawan.

Saat hendak dikonfirmasi atas kasus tersebut pihak Fred tidak ada di tempat. Salah seorang sekuriti menjelaskan Fred tengah di luar kantor menghadiri peluncuran restoran di Nusa Dua.

"Silakan tinggalkan pesan dan identitas, nanti akan dihubungi," ujar seorang sekuriti restoran"

Jagan lupa