- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TEORI KONSPIRASI DIBALIK EJEKAN BAGI PARA JOMBLO
TS
b4nz0
TEORI KONSPIRASI DIBALIK EJEKAN BAGI PARA JOMBLO
misi gan..
ane mo sumbang pemikiran ane soal seringnya para jombloers menerima ejekan akhir2 ini
sebenarnye bukan masalah kalo soal ejek-mengejek dalam batasan bercanda, tapi kadang ada juga yg sampek bikin sakit ati & emosi.
apa yg mo ane jelasin ini sebenarnya udah diterbikan di jurnal ilmiah internasional terbitan Routledge taun 2008. yang nulis itu 4 orang indonesia yang meneliti fenomena ketertarikan manusia terhadap lawan jenis dan juga faktor sosial. 4 orang itu adalah dosen2 senior di bidang ilmu sosial & budaya populer, salah satunya dosen UGM.
ini poin2 yang ane ambil gan,
1. sejak awal tahun 90an, Indonesia dibanjiri oleh budaya2 populer dari British, US, Jepang, Taiwan, HongKong, dan sekarang Korea. Tentu agan2 masih ingat ama film2 US & Inggris, dan film2 Asia. termasuk juga boyband semacam boyzone, backstreet boys, F4, dll??
2. sejak awal tahun itu juga, berdasarkan statistik, perbandingan jumlah orang Indonesia yang jomblo di usia layak nikah (25-30an) dengan populasi orang indonesia di umur yg sama, mulai menurun. contohnya nih gan, kalo misalnya orang usia 25-30an ada 100ribu orang, harusnya ada sekitar 35ribu-40ribu pasangan yg menikah di selang waktu 2-3 tahun. tapi ternyata itu gak terjadi, dan semakin kemari angkanya semakin mengkhawatirkan.
3. ada banyak penyebab orang Indonesia memilih untuk tidak pacaran/menikah dan hidup jomblo. diantaranya adalah ekonomi (krisis di tahun 97-98), prioritas pada karir, orientasi seksual yg gak normal, pergaulan bebas dll.
4. di antara sekian alasan itu, ada satu lagi alasan yg patut diperhatikan karena berkaitan ama membanjirnya budaya populer dari asing tersebut di poin 1. alasan itu adalah berubahnya selera muda-mudi indonesia pada kriteria calon pasangan nya.
5. berdasarkan penelitian yang dilakukan 4 dosen senior tadi, mulai tahun 1995 s.d. 2005 (10 taun), yang dilakukan di kota2 besar di indonesia spt Jakarta, jogja, dan surabaya. muda-mudi indonesia mulai selektif dalam menentukan kriteria pasangannya. faktor yang paling besar selain faktor ekonomi adalah kemiripan wajah atau warna kulit calon pasangan dengan artis2 dari budaya populer tersebut.
6. dengan kata lain, tidak sedikit muda-mudi indonesia yang ingin pasangannya bertampang mirip artis2 idola mereka seperti Tom Cruise, Leonardo dicaprio, Tao Ming tse, Penelope Cruz, Kate winslet, vivian tsu, dll. Paling nggak, warna kulit mereka cerah meskipun tidak bertampang seganteng atau secantik artis2 idola tadi.
7. poin no.5&6 juga sedikit-banyak dipengaruhi oleh membanjirnya produk2 kecantikan yang mendewakan istilah "CANTIK ITU CERAH" sehingga makin meracuni selera ketertarikan para pemuda indonesia terhadap pemudi.
8. poin no. 5&6 juga dibuktikan dengan bergesernya selera ketertarikan pemuda indonesia kepada pemudi keturunan Tionghoa semenjak tahun 2000. hal ini senada dengan mulai tersingkirnya budaya populer dari Barat yang kalah saing dengan budaya populer dari Asia Timur sejak awal tahun 2000. bahkan sejak tahun tersebut, 70% pemuda-pemudi, khususnya di pulau Jawa, mulai menginginkan pacaran/pernikahan beda suku dan ras.
9. dampak negatif dari arus budaya populer ini adalah semakin minimnya pemuda-pemudi indonesia yang memilih jalan untuk berpacaran dan menikah. dengan kata lain, jumlah orang indonesia yang hidup single di usia 25-30 semakin tinggi. jikapun ada yang berpcaran dan menikah, lebih banyak yang disebabkan oleh tidak tahannya godaan dan anjuran dari masyarakat yg lebih tua untuk segera menikah.
10. untuk mencegah fenomena ini menjadi semakin parah, dicetuskan lah ide untuk mengejek para pemuda-pemudi yang rela menjomblo demi mendapatkan pasangan yg di-idam idamkan seperti di poin no 5, 6 & 8 tadi. ide tersebut dikemas dalam situasi lucu & satir oleh artis2 komedian di industri hiburan. tujuannya supaya para pemuda-pemudi tergerak hatinya untuk cepat2 berpacaran/menikah di usia matang (25-30 thn) dan meninggalkan kriteria pasangan mereka yang dirasa terlalu tinggi tersebut. selain itu, harapannya adalah supaya mereka juga tau diri, dan angka prosentase orang menikah meningkat lagi
========================================================
sejauh ini, metode di poin no.10 tersebut berjalan baik
ini lah yang terjadi di balik ejekan2 seperti: malming kemana mblo?
ane mo sumbang pemikiran ane soal seringnya para jombloers menerima ejekan akhir2 ini
sebenarnye bukan masalah kalo soal ejek-mengejek dalam batasan bercanda, tapi kadang ada juga yg sampek bikin sakit ati & emosi.
apa yg mo ane jelasin ini sebenarnya udah diterbikan di jurnal ilmiah internasional terbitan Routledge taun 2008. yang nulis itu 4 orang indonesia yang meneliti fenomena ketertarikan manusia terhadap lawan jenis dan juga faktor sosial. 4 orang itu adalah dosen2 senior di bidang ilmu sosial & budaya populer, salah satunya dosen UGM.
ini poin2 yang ane ambil gan,
1. sejak awal tahun 90an, Indonesia dibanjiri oleh budaya2 populer dari British, US, Jepang, Taiwan, HongKong, dan sekarang Korea. Tentu agan2 masih ingat ama film2 US & Inggris, dan film2 Asia. termasuk juga boyband semacam boyzone, backstreet boys, F4, dll??
2. sejak awal tahun itu juga, berdasarkan statistik, perbandingan jumlah orang Indonesia yang jomblo di usia layak nikah (25-30an) dengan populasi orang indonesia di umur yg sama, mulai menurun. contohnya nih gan, kalo misalnya orang usia 25-30an ada 100ribu orang, harusnya ada sekitar 35ribu-40ribu pasangan yg menikah di selang waktu 2-3 tahun. tapi ternyata itu gak terjadi, dan semakin kemari angkanya semakin mengkhawatirkan.
3. ada banyak penyebab orang Indonesia memilih untuk tidak pacaran/menikah dan hidup jomblo. diantaranya adalah ekonomi (krisis di tahun 97-98), prioritas pada karir, orientasi seksual yg gak normal, pergaulan bebas dll.
4. di antara sekian alasan itu, ada satu lagi alasan yg patut diperhatikan karena berkaitan ama membanjirnya budaya populer dari asing tersebut di poin 1. alasan itu adalah berubahnya selera muda-mudi indonesia pada kriteria calon pasangan nya.
5. berdasarkan penelitian yang dilakukan 4 dosen senior tadi, mulai tahun 1995 s.d. 2005 (10 taun), yang dilakukan di kota2 besar di indonesia spt Jakarta, jogja, dan surabaya. muda-mudi indonesia mulai selektif dalam menentukan kriteria pasangannya. faktor yang paling besar selain faktor ekonomi adalah kemiripan wajah atau warna kulit calon pasangan dengan artis2 dari budaya populer tersebut.
6. dengan kata lain, tidak sedikit muda-mudi indonesia yang ingin pasangannya bertampang mirip artis2 idola mereka seperti Tom Cruise, Leonardo dicaprio, Tao Ming tse, Penelope Cruz, Kate winslet, vivian tsu, dll. Paling nggak, warna kulit mereka cerah meskipun tidak bertampang seganteng atau secantik artis2 idola tadi.
7. poin no.5&6 juga sedikit-banyak dipengaruhi oleh membanjirnya produk2 kecantikan yang mendewakan istilah "CANTIK ITU CERAH" sehingga makin meracuni selera ketertarikan para pemuda indonesia terhadap pemudi.
8. poin no. 5&6 juga dibuktikan dengan bergesernya selera ketertarikan pemuda indonesia kepada pemudi keturunan Tionghoa semenjak tahun 2000. hal ini senada dengan mulai tersingkirnya budaya populer dari Barat yang kalah saing dengan budaya populer dari Asia Timur sejak awal tahun 2000. bahkan sejak tahun tersebut, 70% pemuda-pemudi, khususnya di pulau Jawa, mulai menginginkan pacaran/pernikahan beda suku dan ras.
9. dampak negatif dari arus budaya populer ini adalah semakin minimnya pemuda-pemudi indonesia yang memilih jalan untuk berpacaran dan menikah. dengan kata lain, jumlah orang indonesia yang hidup single di usia 25-30 semakin tinggi. jikapun ada yang berpcaran dan menikah, lebih banyak yang disebabkan oleh tidak tahannya godaan dan anjuran dari masyarakat yg lebih tua untuk segera menikah.
10. untuk mencegah fenomena ini menjadi semakin parah, dicetuskan lah ide untuk mengejek para pemuda-pemudi yang rela menjomblo demi mendapatkan pasangan yg di-idam idamkan seperti di poin no 5, 6 & 8 tadi. ide tersebut dikemas dalam situasi lucu & satir oleh artis2 komedian di industri hiburan. tujuannya supaya para pemuda-pemudi tergerak hatinya untuk cepat2 berpacaran/menikah di usia matang (25-30 thn) dan meninggalkan kriteria pasangan mereka yang dirasa terlalu tinggi tersebut. selain itu, harapannya adalah supaya mereka juga tau diri, dan angka prosentase orang menikah meningkat lagi
========================================================
sejauh ini, metode di poin no.10 tersebut berjalan baik
ini lah yang terjadi di balik ejekan2 seperti: malming kemana mblo?
0
4.2K
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan