- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Cara Australia Berhasil Atasi Masalah Tingginya Jumlah Perokok
TS
yudipopo
Ini Cara Australia Berhasil Atasi Masalah Tingginya Jumlah Perokok
Masalah tingginya angka perokok rupanya bukan hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Salah satunya adalah Australia. Negeri Kanguru ini menjadi negara pertama yang menerapkan kemasan polos rokok pada Desember 2012 dan memberikan hasil cukup baik. Apa saja langkah lainnya?
"Australia mengalami penurunan angka konsumsi rokok yang signifikan. Angka kematian per 100.000 perokok pria akibat kanker paru-paru kini sama rendahnya seperti di tahun 1963. Sementara angka kematian per 100.000 perokok pria akibat penyakit paru obstruktif kronis kini sama rendahnya seperti di tahun 1950-an," tutur Prof Rob Moodie, profesor kesehatan masyarakat di Melbourne School of Population Health Australia.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Talkshow: 'Upaya Penanggulangan Dampak Merokok Terhadap Kesehatan', yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Menurut Prof Moodie, keberhasilan ini tidak dilakukan secara instan, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dan konsisten. Penanggulangan masalah rokok bagi pemerintah Australia juga bukan merupakan masalah yang mudah, tapi ia yakin Indonesia pun bisa mewujudkannya.
Dalam presentasinya, Prof Moodie menyampaikan bahwa ada beberapa langkah yang memang dilakukan oleh pemerintah Australia, antara lain:
1. Menerapkan aturan mengenai kemasan rokok, yaitu dilarang menunjukkan nama produsen pada bungkus rokok.
2. Menyeragamkan kemasan rokok hanya dengan gambar daun zaitun hijau.
2. Menerapkan larangan merokok di tempat-tempat umum.
3. Menerapkan larangan merokok di area penerbangan domestik.
4. Menerapkan larangan bagi perusahaan rokok untuk menjadi sponsor di acara olahraga dan seni.
5. Menerapkan batasan usia yang tadinya 16 tahun ke atas menjadi 18 tahun ke atas.
6. Menerapkan aturan sebagian besar cukai rokok diberikan pada pemerintah untuk dana kampanye hidup sehat.
7. Menaikkan cukai rokok sebanyak 25 persen, sehingga rata-rata harga satu bungkus berisi 30 batang rokok adalah sebesar US$15.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, mengungkapkan bahwa sebagian aturan tersebut memang sudah dilakukan di Indonesia. Hanya saja dalam pelaksanaannya dinilai masih kurang baik.
"Regulasi hanya akan menjadi regulasi saja kalau masyarakat masih menoleransi para perokok ini. Jangan diam saja kalau ada yang membuat polusi udara," ujar Nafsiah.
Lantas apa langkah selanjutnya pemerintah Indonesia terkait mengatur masalah tingginya jumlah perokok di Indonesia? Nafsiah mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kesediaan Prof Moodie berbagi ilmu tentang bagaimana cara pemerintah Australia menangani masalah jumlah perokok. Ia juga menyatakan akan kembali mengkaji langkah mana saja yang bisa segera dilakukan.
"Yang pasti saya sangat setuju untuk menaikkan cukai pajak, mungkin bisa jadi win-win solution bagi pengusaha dan pemerintah. Tapi nanti kita tinjau kembali ya," terang Nafsiah.
[URL="http://health.detik..com/read/2013/09/27/155028/2371545/763/ini-cara-australia-berhasil-atasi-masalah-tingginya-jumlah-perokok"]klik sumber[/URL]
"Australia mengalami penurunan angka konsumsi rokok yang signifikan. Angka kematian per 100.000 perokok pria akibat kanker paru-paru kini sama rendahnya seperti di tahun 1963. Sementara angka kematian per 100.000 perokok pria akibat penyakit paru obstruktif kronis kini sama rendahnya seperti di tahun 1950-an," tutur Prof Rob Moodie, profesor kesehatan masyarakat di Melbourne School of Population Health Australia.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Talkshow: 'Upaya Penanggulangan Dampak Merokok Terhadap Kesehatan', yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Menurut Prof Moodie, keberhasilan ini tidak dilakukan secara instan, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dan konsisten. Penanggulangan masalah rokok bagi pemerintah Australia juga bukan merupakan masalah yang mudah, tapi ia yakin Indonesia pun bisa mewujudkannya.
Dalam presentasinya, Prof Moodie menyampaikan bahwa ada beberapa langkah yang memang dilakukan oleh pemerintah Australia, antara lain:
1. Menerapkan aturan mengenai kemasan rokok, yaitu dilarang menunjukkan nama produsen pada bungkus rokok.
2. Menyeragamkan kemasan rokok hanya dengan gambar daun zaitun hijau.
2. Menerapkan larangan merokok di tempat-tempat umum.
3. Menerapkan larangan merokok di area penerbangan domestik.
4. Menerapkan larangan bagi perusahaan rokok untuk menjadi sponsor di acara olahraga dan seni.
5. Menerapkan batasan usia yang tadinya 16 tahun ke atas menjadi 18 tahun ke atas.
6. Menerapkan aturan sebagian besar cukai rokok diberikan pada pemerintah untuk dana kampanye hidup sehat.
7. Menaikkan cukai rokok sebanyak 25 persen, sehingga rata-rata harga satu bungkus berisi 30 batang rokok adalah sebesar US$15.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, mengungkapkan bahwa sebagian aturan tersebut memang sudah dilakukan di Indonesia. Hanya saja dalam pelaksanaannya dinilai masih kurang baik.
"Regulasi hanya akan menjadi regulasi saja kalau masyarakat masih menoleransi para perokok ini. Jangan diam saja kalau ada yang membuat polusi udara," ujar Nafsiah.
Lantas apa langkah selanjutnya pemerintah Indonesia terkait mengatur masalah tingginya jumlah perokok di Indonesia? Nafsiah mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kesediaan Prof Moodie berbagi ilmu tentang bagaimana cara pemerintah Australia menangani masalah jumlah perokok. Ia juga menyatakan akan kembali mengkaji langkah mana saja yang bisa segera dilakukan.
"Yang pasti saya sangat setuju untuk menaikkan cukai pajak, mungkin bisa jadi win-win solution bagi pengusaha dan pemerintah. Tapi nanti kita tinjau kembali ya," terang Nafsiah.
[URL="http://health.detik..com/read/2013/09/27/155028/2371545/763/ini-cara-australia-berhasil-atasi-masalah-tingginya-jumlah-perokok"]klik sumber[/URL]
0
1.7K
13
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan