Nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat memiliki kekayaan yang begitu besar nilainya, akan tetapi seiring perkembangan zaman upaya pelestariannya pun mulai luntur yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal masyarakat itu sendiri.
Indonesia sendiri memiliki beragam kebudayaan yang beberapa diantaranya telah diakui keberadaannya sebagai milik bangsa Indonesia, seperti Wayang, Batik, Noken, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan tersebut telah semestinya menjadi prioritas pelestarian mengingat keberadaannya yang telah diakui dunia.
Sebagai salah satu upaya pelestarian dan mengenalkan kebudayaan-kebudayaan milik Indonesia tersebut tak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga mancanegara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan telah menyelenggarakan event Summit tingkat Internasional yaitu Batik Summit 2011 dan Wayang Summit 2012 silam.
Seperti disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, bahwa “Wayang Summit 2012 yang bertema “Merajut Kerjasama Kebudayaan Dunia Melalui Wayang” ini digagas menjadi forum untuk membangun aset networking atau kerjasama budaya melalui Wayang, Gamelan dan Keris serta menggagas kesamaan visi dan strategi dalam melestarikan warisan budaya dunia wayang sebagai sarana memperkuat identitas dan kerjasama visi antar negara.”
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Wayang adalah seni budaya yang memiliki fungsi, gaya tutur serta keunikan masing-masing dalam mendidik, menyampaikan nilai-nilai keindahan serta pesan moral kepada masyarakat. Wayang Summit 2012 telah dilaksanakan di Monas pada tanggal, 24-25 November 2012, dengan agenda acara Workshop Wayang, Pameran Wayang dan Lomba Mewarnai Karakter Wayang untuk anak-anak.
Sementara itu, kegiatan Batik Summit yang diselenggarakan pada tahun 2011, tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2011 pun memiliki misi yang sama yaitu untuk meningkatkan awareness masyarakat indonesia dan dunia terhadap Batik sebagai kekayaan budaya milik bangsa Indonesia. Seperti disampaikan oleh Wiendu Nuryanti bahwa, "Ada tiga hal pokok yang dibahas dalam acara yang cukup penting ini. Ada isu tentang making creative world dengan menduniakan batik secara luas, bisa berupa busana, interior, kerajinan, dan lainnya," Pokok bahasan lainnya adalah batik sebagai culture heritage. Sebagai warisan budaya benda dan tak benda,  katanya, batik harus dijaga keseimbangannya antara pelestariannya dan pengembangannya ke depan. Selain itu juga dibicarakan batik sebagai industri kreatif. "Luas sekali kontribusinya sebagai kreatif ekonomi, ada 14 komponen di dalamnya. Seperti fashion, art & craft, interior dan lainnya," tambahnya.
Pada akhirnya pelestarian kebudayaan milik bangsa adalah tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat Indonesia. Kegiatan Summit Internasional hanyalah satu dari banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka pelestarian warisan budaya milik Indonesia.