- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Orang Kapitalis) Mr J: Zaman Soeharto tidak ada keberanian gusur PKL stasiun


TS
japek
(Orang Kapitalis) Mr J: Zaman Soeharto tidak ada keberanian gusur PKL stasiun
Quote:
PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang cukup sibuk berbenah. Termasuk dalam menggusur pedagang kaki lima dan kios yang ada di stasiun-stasiun sepanjang jalur kereta listrik Jabodetabek.
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan. Sebab, kebutuhan operasional menjalankan layanan KRL Commuter Line semakin membengkak. Pada 2009, layanan kereta listrik Ibu Kota butuh Rp 910 miliar, lalu tahun ini melonjak menjadi Rp 1,71 triliun. Tahun depan diperkirakan biaya operasional meningkat menjadi Rp 2,8 triliun.
Biaya besar datang dari faktor harga bahan bakar, selain kerusakan rel akibat terendam banjir dan sebagainya. Hal itu diperparah dengan dan tak adanya sokongan dana dari pemerintah.
"Pemerintah hanya memberi saya enam surat keputusan presiden, tanpa sedikit pun anggaran negara. Jadi kami harus putar otak untuk menjaga lonjakan penumpang," ujar Jonan dalam kuliah umum di Universitas Pelita Harapan, Jakarta, Jumat (27/9).
Dengan melihat tren jumlah penumpang yang terus meningkat, maksimalisasi infrastruktur akhirnya jadi pilihan untuk menggenjot pendapatan KAI dari jasa KRL. Imbasnya, pedagang dan kios di stasiun harus digusur. Jonan beralasan, pihaknya butuh perluasan lahan parkir dan peron yang lebih lebar bagi penumpang.
"Kami minta PKL pergi. Langkah ini sulit, tapi penting untuk meningkatkan kapasitas stasiun buat menampung lonjakan penumpang. Kami bisa bangun parkir dan sebagainya," cetusnya.
Jonan lantas menunjukkan halaman Stasiun Bogor yang kini lahan parkirnya bisa menampung 4.000 sepeda motor dan hampir 1.000 mobil, selepas mengusir PKL. Tidak adanya kios dalam peron, juga memudahkan penerapan sistem e-ticketing di pintu masuk stasiun.
Dia mengklaim, penataan stasiun dari pintu-pintu liar dan PKL selama layanan KRL berjalan tak pernah dilakukan. Jika manajemen KAI kini berani melakukannya, itu lebih karena kepepet alias terdesak kebutuhan untuk menambah pendapatan korporasi.
"Bahkan di zaman Soeharto tidak ada keberanian buat menghapus PKL sampai orang yang naik di atas kereta. Kenapa saya berani, karena saya orang kecil. Sehingga saya memang tidak punya apa-apa lagi untuk dikhawatirkan," kata Jonan.
Secara keseluruhan, KAI menyingkirkan 5.168 kios dan PKL dari 64 stasiun dalam jaringan commuter line. Sejak 13 September, penataan itu telah selesai sepenuhnya. Jonan mengaku tidak menyesal dengan langkahnya yang tak populis.
"Ada yang tanya, ke mana mereka sekarang. Saya jawab tak tahu, itu bukan tanggung jawab," tegasnya.
[noe]
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan. Sebab, kebutuhan operasional menjalankan layanan KRL Commuter Line semakin membengkak. Pada 2009, layanan kereta listrik Ibu Kota butuh Rp 910 miliar, lalu tahun ini melonjak menjadi Rp 1,71 triliun. Tahun depan diperkirakan biaya operasional meningkat menjadi Rp 2,8 triliun.
Biaya besar datang dari faktor harga bahan bakar, selain kerusakan rel akibat terendam banjir dan sebagainya. Hal itu diperparah dengan dan tak adanya sokongan dana dari pemerintah.
"Pemerintah hanya memberi saya enam surat keputusan presiden, tanpa sedikit pun anggaran negara. Jadi kami harus putar otak untuk menjaga lonjakan penumpang," ujar Jonan dalam kuliah umum di Universitas Pelita Harapan, Jakarta, Jumat (27/9).
Dengan melihat tren jumlah penumpang yang terus meningkat, maksimalisasi infrastruktur akhirnya jadi pilihan untuk menggenjot pendapatan KAI dari jasa KRL. Imbasnya, pedagang dan kios di stasiun harus digusur. Jonan beralasan, pihaknya butuh perluasan lahan parkir dan peron yang lebih lebar bagi penumpang.
"Kami minta PKL pergi. Langkah ini sulit, tapi penting untuk meningkatkan kapasitas stasiun buat menampung lonjakan penumpang. Kami bisa bangun parkir dan sebagainya," cetusnya.
Jonan lantas menunjukkan halaman Stasiun Bogor yang kini lahan parkirnya bisa menampung 4.000 sepeda motor dan hampir 1.000 mobil, selepas mengusir PKL. Tidak adanya kios dalam peron, juga memudahkan penerapan sistem e-ticketing di pintu masuk stasiun.
Dia mengklaim, penataan stasiun dari pintu-pintu liar dan PKL selama layanan KRL berjalan tak pernah dilakukan. Jika manajemen KAI kini berani melakukannya, itu lebih karena kepepet alias terdesak kebutuhan untuk menambah pendapatan korporasi.
"Bahkan di zaman Soeharto tidak ada keberanian buat menghapus PKL sampai orang yang naik di atas kereta. Kenapa saya berani, karena saya orang kecil. Sehingga saya memang tidak punya apa-apa lagi untuk dikhawatirkan," kata Jonan.
Secara keseluruhan, KAI menyingkirkan 5.168 kios dan PKL dari 64 stasiun dalam jaringan commuter line. Sejak 13 September, penataan itu telah selesai sepenuhnya. Jonan mengaku tidak menyesal dengan langkahnya yang tak populis.
"Ada yang tanya, ke mana mereka sekarang. Saya jawab tak tahu, itu bukan tanggung jawab," tegasnya.
[noe]
Sumber
Yang jelas banyak yang kehilangan tempat fotokopi dan buku murah dengan hal ini

Di bawah ini contoh orang yang kehilangan tempat buku murah

Quote:
Original Posted By RafliKaskuserz►Izin gabung gan.. Masih Newbie banget nih
Nama Panggilan (ASLI) :Rafli Fadilah Achmad, biasa dipanggil rafli,apli
Asal Universitas dan Angkatan/Semester berapa :Masih Pengangguran dari SMAN 1 Tangerang gan, soalnya gua lagi nungguin pengumuman Undangan Bulan ini di fakultas Hukum universitas Indonesia
Kekhususan yang ditempuh (PIDANA,PERDATA,HTN dll) :Hukum Tata Negara
Tempat dan tanggal lahir (tanggal dan bulan kudu dicantumin) :Tangerang, 25 Agustus 1994
Domisili sekarang : Insyaallah Tangerang - Depok
Jenis kelaminnya ya biar gak salah menyapa : Pria
ID prime beserta beberapa clonenya (kalo ratusan ya gak usah semua): raflikaskuserz
YM &/ FB &/ TWEETER &/ social network lainnya :FB@Rafli Fadilah achmad, Twitter @raflifadilah
Hoby : Baca buku -Debat kusir - [RIGHT]
Izin gan



Maaf agak sedikit narsis, abis disuruh masang foto, saya sebagai manusia yang taat aturan, saya ikutin aja butir butir nya. hehe.
Oh ya gan, sebenernya udah mau join dari pertama forum ini terbuat, cuman kmarin masih Sibuk SMA sama organisasi. jadi Sulit ngebagi waktunya

makasih aganagan
Nama Panggilan (ASLI) :Rafli Fadilah Achmad, biasa dipanggil rafli,apli

Asal Universitas dan Angkatan/Semester berapa :Masih Pengangguran dari SMAN 1 Tangerang gan, soalnya gua lagi nungguin pengumuman Undangan Bulan ini di fakultas Hukum universitas Indonesia

Kekhususan yang ditempuh (PIDANA,PERDATA,HTN dll) :Hukum Tata Negara

Tempat dan tanggal lahir (tanggal dan bulan kudu dicantumin) :Tangerang, 25 Agustus 1994
Domisili sekarang : Insyaallah Tangerang - Depok

Jenis kelaminnya ya biar gak salah menyapa : Pria
ID prime beserta beberapa clonenya (kalo ratusan ya gak usah semua): raflikaskuserz
YM &/ FB &/ TWEETER &/ social network lainnya :FB@Rafli Fadilah achmad, Twitter @raflifadilah

Hoby : Baca buku -Debat kusir - [RIGHT]
Izin gan




Maaf agak sedikit narsis, abis disuruh masang foto, saya sebagai manusia yang taat aturan, saya ikutin aja butir butir nya. hehe.
Oh ya gan, sebenernya udah mau join dari pertama forum ini terbuat, cuman kmarin masih Sibuk SMA sama organisasi. jadi Sulit ngebagi waktunya


makasih aganagan
Quote:
Original Posted By RafliKaskuserz►
Sikap ente dengan bilang dan bersikap gitu juga mencerminkan kalo ente juga masih pake kacamata kuda sih, ngeliat dari satu sisi aja :-)
Definisian dong HAM menurut lo apa? Beda gak sama Hak warga Negara?
Setau gua sih, dari semua stasiun yang ada, kurang lebih ada 1500 an kios yang digusur. Ya elu kali aja sama keluarga yang ia nafkahi bro, kalo aktivis nya sendiri sih aktifnya di twitter ada 10 ribu sih follower mereka, cuman gak tau ya yang pro sama nereka berapa.
Sekarang gua tanya balik, emang penumpang KRL yang merasa dirugikan berapa? Jangan asbun, gua butuh data dan riset.
Makasih :-).
Sikap ente dengan bilang dan bersikap gitu juga mencerminkan kalo ente juga masih pake kacamata kuda sih, ngeliat dari satu sisi aja :-)
Definisian dong HAM menurut lo apa? Beda gak sama Hak warga Negara?
Setau gua sih, dari semua stasiun yang ada, kurang lebih ada 1500 an kios yang digusur. Ya elu kali aja sama keluarga yang ia nafkahi bro, kalo aktivis nya sendiri sih aktifnya di twitter ada 10 ribu sih follower mereka, cuman gak tau ya yang pro sama nereka berapa.
Sekarang gua tanya balik, emang penumpang KRL yang merasa dirugikan berapa? Jangan asbun, gua butuh data dan riset.
Makasih :-).
Quote:
Original Posted By RafliKaskuserz►
Oh iya, lupa memperkenalkan gua anak UI, bukan BEMnya. Gua sih nge bela pedagang karena standing point gua jelas, disitu banyak toko buku tempat sentra buku strategis. Ya kalo pt kai mau ngebayarin buku gua sih ono opo opo? Cuman mau gak?
Itu artinya apa? Ya elu artiin sendiri aja dah, gua rasa anak kaskus macam ente cerdas lah :-)
Lah, katanya jangan ngomongin HAK ente sendiri ngomongin. emang kalo ada pedagang jadi gak nyaman gan? Lucu aja sih, setau gua di peron itu udah punya kios masing masing, bukan yang semrawutan gitu.
Bro ente keliatan banget asbun nya, lo udah pernah nanya pedagang belom? Ada yang masa kontraknya sampe tahun depan bro, cuman oknum kai yang biasa nagihinnya itu. Lagi di bawa keluar kota, biar "menghapus dosa" kai mungkin ya.
Walah walah :-). Enak ya nge judge gua jadi koruptor. Silahkan ngomong gan, sebelum ada yang melarang. Sukses buat ente
Oh iya, lupa memperkenalkan gua anak UI, bukan BEMnya. Gua sih nge bela pedagang karena standing point gua jelas, disitu banyak toko buku tempat sentra buku strategis. Ya kalo pt kai mau ngebayarin buku gua sih ono opo opo? Cuman mau gak?
Itu artinya apa? Ya elu artiin sendiri aja dah, gua rasa anak kaskus macam ente cerdas lah :-)
Lah, katanya jangan ngomongin HAK ente sendiri ngomongin. emang kalo ada pedagang jadi gak nyaman gan? Lucu aja sih, setau gua di peron itu udah punya kios masing masing, bukan yang semrawutan gitu.
Bro ente keliatan banget asbun nya, lo udah pernah nanya pedagang belom? Ada yang masa kontraknya sampe tahun depan bro, cuman oknum kai yang biasa nagihinnya itu. Lagi di bawa keluar kota, biar "menghapus dosa" kai mungkin ya.
Walah walah :-). Enak ya nge judge gua jadi koruptor. Silahkan ngomong gan, sebelum ada yang melarang. Sukses buat ente
Diubah oleh japek 27-09-2013 08:32
0
2.6K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan