Quote:
Pembongkaran bangunan rumah warga yang berada di atas bantaran rel kereta api di kawasan Simpang Haru, Padang Timur masih terus berlangsung dan akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya ke kawasan Pasar Terandam, usai pembersihan puing-puing bangunan yang telah dibongkar oleh pihak PT. KAI Divre II Sumbar dengan menggunakan eskavator.
Dari pembongkaran bangunan tersebut, pihak PT. KAI Divre II Sumbar tidak akan memberikan kompensasi kepada warga. Menurut informasi yang diperoleh dari warga, bangunan rumah warga yang ada di bantaran rel kereta api tersebut diberi uang sewa ke pihak PT. KAI Divre II Sumbar dengan harga yang berbeda-beda, mulai dari harga Rp 600 ribu hingga Rp 900 ribu, akan tetapi sejak gempa tahun 2009 lalu, warga tidak lagi membayar.
"Kami membayar ke pihak PT. KAI tiap tahunnya dengan harga bervariasi, namun sejak gempa kami tidak bayar lagi ke pihak keuangan mereka," ungkap Zemra, Rabu (25/9).
Dilanjutkannya, beberapa tahun lalu, pihak PT. KAI pernah menyampaikan informasi bahwa akan dilakukan pembongkaran untuk mengaktifkan kembali jalur rel kereta api. Namun, tidak terealisasi.
Sementara, Humas PT. KAI Divre II Sumbar, Romeyo menyebutkan, pembersihan dan pembongkaran bangunan di jalur kereta api telah lama direncanakan. Namun, setelah adanya pembahasan dengan Gubernur Sumatera Barat dan Dinas Perhubungan dan Informasi Sumbar yang berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api di Padang, Sumatera Barat, maka baru hari ini Rabu (25/9) terealisasi.
"Pengaktifan ini guna mengangkut para penumpang dan barang dengan menggunakan rail bus yang telah didatangkan sejak awal tahun 2013," katanya.
Pihak PT. KAI Divre II Sumbar hanya membersihkan sisa puing bangunan rumah warga, sebab warga telah lebih awal memindahkan isi dalam rumah dan membongkar serta meruntuhkan sendiri bangunan rumah yang telah mereka bangun sejak pasca gempa tahun 2009 lalu. (*)
Sumber
Semoga semuanya lancar dan gak ada LSM gajebo yang mengacau...
Mau gak mau harus upgrade R54 dan bantalan beton nih....