Skalanews - Jaksa penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung menjemput paksa mantan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (SHS) Eddy Budiono, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, pagi tadi pukul 10.00Wib.

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan bibit hibrida PT Sang Hyang Seri (SHS) tahun 2008-2012 di Kementerian Pertanian itu dijemput paksa lantaran sudah dua kali mangkir dari pemanggilan pemeriksaan penyidik.

"Memang pada hari ini 24 september 2013 pukul 10.00wib, tim penyidik dari Kejaksaan Agung telah melakukan penjemputan terhadap tersangka EB di RS Abdi Waluyo, Menteng," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi, saat jumpa pers di kantornya, Rabu (25/9).

Ditambahkan Ketua tim penyidik kasus itu, yakni Jaksa Aditya Warman, Eddy dua kali mangkir dari pemeriksaan dengan alasan sakit.

Namun setelah dilakukan pengecekan ke rumah sakit dengan membawa tim dokter dari kejaksaan, dan melihat medical record-nya, ternyata sakit yang diderita Eddy tidak parah. "Setelah dipelajari tim dokter kita, tersangka disimpulkan mengaku sakit tapi tidak mengkhawatirkan untuk diperiksa."

Bahkan tim dokter dari RS Abdi Waluyo juga memastikan Eddy tak menderita penyakit yang cukup berat. Sehingga upaya paksa dapat dilakukan.

"Karena dalam penegakan hukum kita harus memberikan suatu persamaan dengan tersangka lain yang telah kita lakukan penahanan."

Saat dijemput paksa Eddy pun tidak menolak, sehingga oleh penyidik langsung dibawa ke gedung bundar Kejaksaan Agung. "Dan sekaran dilakukan pemeriksaan di gedung bundar,"pungkasnya.

Sebelum dicokok, Eddy tengah terbaring di ruang K.101 di rumah sakit elit di Jakarta itu. Sampai dijemput oleh 6 petugas dari Kejaksaan pukul 10.00wib yang menjemputnya. Saat didatangi, di tangan kiri Eddy juga masih terpasang selang infus. Setelah berdialog, pukul 11.00Wib, Eddy pun dibawa ke gedung bundar.(Frida Astuti/ mvw)