Quote:
Liputan6.com, Jakarta : Komisi Pemberantasan Korupsi kini membidik Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.Rumah petinggi Badan Anggaran DPR itu saat ini sedang digeledah penyidik terkait pengusutan korupsi proyek Hambalang.
"Penggeledahan dilakukan di rumah yang bersangkutan terkait penyidikan Hambalang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Penggeledahan dilakukan di rumah Olly yang berada di Jalan Reko Bawah Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara. Tempat yang digeledah adalah tempat peristirahatan atau vila milik Olly.
Apakah Olly akan menambah deretan tersangka Hambalang? Johan menegaskan, jumlah tersangka Hambalang masih 4. "Belum ada tersangka baru. Yang bersangkutan masih saksi," ujarnya.
Penggeledahan di rumah Olly sempat batal. Pada Selasa 24 September kemarin, KPK gagal menggeledah rumah Olly lantaran surat penggeledahan terhadap rumah petinggi Badan Anggaran DPR itu bocor.
Dalam kasus korupsi Hambalang, KPK telah menetapkan 4 tersangka. Mereka adalah mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng, mantan Kepala Divisi I PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noer, dan mantan Kepala Biro Rumah Tangga Menpora Dedy Kusdinar. Sementara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka karena menerima janji atau hadiah terkait kasus Hambalang saat masih menjabat sebagai anggota DPR. (Ary/Sss)
liputan6.com
Quote:
Tiga hari ini Muhammad Nazarudin menjalani pemeriksaan maraton oleh penyidik KPK. Menurut kuasa hukumnya, Elza Syarif, saat ini KPK mendalami dugaan skandal dalam tiga proyek senilai Rp 5,9 triliun yang diketahui kliennya.
"Kasusnya kan Hambalang, e-KTP, dan gedung MK. Itu proyeknya sendiri Rp 5,9 T ya,"kata Elza saat dihubungi, Rabu (28/8/2013).
Elza mengungkapkan, Nazar juga telah melaporkan oknum-oknum yang bermain di ketiga proyek itu kepada pihak KPK. Sayangnya, Elza tidak mau menyebut nama terang oknum-oknum yang dimaksud. Dia hanya bersedia menyebut inisial saja.
"Inisialnya ada AU, dari DPR ada MM, ODK, MA. Yang dari pelaksana AN, AS terus ada DA dan EG," jelasnya.
Tidak jelas siapa saja inisial yang disebut Elza. Dia meminta agar media menunggu keterangan resmi dari KPK.
"KPK nanti yang akan menjelaskan itu," tegas Elza.
Menurut Elza,motif permainan di ketiga proyek itu adalah melakukan mark up anggaran. Mark up rata-rata antara 10% sampai 40% dari total anggaran.
[URL="news.detik..com/read/2013/08/28/110500/2342783/10/kpk-dalami-3-proyek-senilai-59-t-yang-diketahui-nazar?9911012"]det[/URL]
partainya wong cilik...maksudnya korupsi duitnya wong cilik, atau korupsinya diwakili mereka, karena wong cilik ngga bisa korupsi
