- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hipertensi (DARAH TINGGI) Dan Bahayanya gan [WAJIB BACA]
TS
tungkul88
Hipertensi (DARAH TINGGI) Dan Bahayanya gan [WAJIB BACA]
langsung aja deh gan semoga trit ane yg nubie ini bermanfaat, AMIN
Hipertensi atau yang dikenal masyarakat sebagai tekanan darah tinggi, merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal (≥140/90 mm Hg).
Hipertensi biasanya menyerang orang tanpa disadari, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan awal. Bahkan banyak orang merasa sehat ternyata bisa mengalami hipertensi. Sehingga hipertensi merupakan silent killer.
Di dunia, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan, terutama di negara maju dan pada lanjut usia. Di Amerika Serikat, 18-32% penduduknya menderita hipertensi dan penelitian menunjukkan tekanan darah orang kulit hitam hampir dua kali lebih tinggi dibanding orang kulit putih. Sedangkan di Cina sekitar 13%.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, sebesar 6,8 % dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi nasional sebesar 31,7%.
Hipertensi sangat mudah dijumpai di wilayah perkotaan yang tingkat aktifitas dan mobilitasnya sangat tinggi dan sering dijumpai pada teman atau kerabat kita.
Hipertensi bukan saja penyakit mematikan, tapi juga memicu terjadinya komplikasi seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal yang dapat berakibat fatal. Meski demikian, hipertensi dapat dikendalikan dan komplikasinya dapat dicegah, tentunya dengan upaya perbaikan gaya hidup dan mengatasi faktor risikonya.
KAPAN SESEORANG DI KATAKAN HIPERTENSI ?
Seseorang dinyatakan hipertensi apabila tekanan darah yang diperoleh dari 3 kali pengukuran saat istirahat ≥ 140/90 mmHg, jarak pengukuran satu sama lain minimal 5 menit.
Pada pemeriksaan tekanan darah terdapat dua angka, angka yang pertama diperoleh saat jantung berkontraksi atau berdenyut (sistolik) dan angka kedua yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi atau istirahat (diastolik). Dua angka tersebut sama penting karena telah ditetapkan sebagai acuan standar, apakah sesorang menderita hipertensi.
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7, 2003), klasifikasi tekanan darah untuk dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
GEJALA HIPERTENSI
Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa: sakit kepala, pusing, telinga berdengung, sukar tidur, gelisah, mual, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan, dan pandangan menjadi kabur.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Namun tidak sedikit pula orang yang tidak mengalami gejala apapun, walaupun tekanan darahnya telah mencapai tingkat yang membahayakan (tekanan sistolik di atas 160 mmHg atau tekanan diastolik di atas 100 mmHg).
PENYEBAB HIPERTENSI
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 :
Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (90 % )
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan akibat dari adanya penyakit lain. Beberapa penyebabnya antara lain penyakit ginjal, kelainan hormonal, gangguan kelenjar tiroid, akibat kehamilan dan lain-lain
FAKTOR RISIKO PENYEBAB HIPERTENSI :
FAKTOR RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN :
Keturunan, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara yang hipertensi, maka kemungkinan menderita hipertensi lebih besar.
Usia, dengan bertambahnya usia seseorang maka tekanan darah akan meningkat. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pengerasan pembuluh darah.
Ras, penelitian menunjukkan ras Amerika Afrika mengalami tekanan darah tinggi lebih tinggi daripada ras Kaukasia
Gender, umumnya pria memiliki kemungkinan lebih besar meningkatnya tekanan darah tinggi daripada wanita.
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIKENDALIKAN :
Kegemukan (obesitas), memiliki kemungkinan 2-6 kali lebih besar menderita hipertensi.
Kurang aktifitas fisik (olah raga), dapat memicu kegemukan dan dapat memperberat kerja jantung ketika suatu saat harus beraktifitas.
Stres, menyebabkan kenaikan tekanan darah yang signifikan sementara waktu
Garam, dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi (kencing manis, hipertensi ringan, usia tua dan yang berkulit hitam). Garam berlebihan membuat tubuh menahan cairan, hal ini menyebabkan hipertensi
Kolesterol, kandungan lemak yang berlebih dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Merokok, zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit
Konsumsi kafein, yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman coca-cola
Alkohol, cenderung meningkatkan tekanan darah pada mereka yang sensitif terhadap alkohol.
Pil KB, beberapa wanita mengalami hipertensi
Obat-obatan (amphetamine, obat pelangsing, obat flu yang mengandung pseudoefedrin, kokain, kortikosteroid).
TIPS BAGI PENDERITA HIPERTENSI
Agar terhindar dari komplikasi yang fatal. Usaha-usaha pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan yaitu :
Pertahankan berat badan ideal.
Membatasi konsumsi lemak agar kolesterol darah tidak terlalu tinggi
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar amat bermanfaat karena banyak mengandung vitamin dan mineral kalium yang membantu menurunkan tekanan darah
Olahraga teratur. Olah raga yang yang dianjurkan seperti jalan cepat, berenang, naik sepeda selama 30 menit 3-4 kali seminggu secara rutin dan tidak dianjurkan melakukan olah raga yang menegangkan seperti tinju, gulat atau angkat besi.
Atasi stres dengan relaksasi, meditasi, memberi kesempatan tubuh untuk istirahat dan bersantai.
Mengontrol emosi
Periksa tekanan darah secara teratur.
Mengurangi konsumsi garam dalam diet sehari-hari, maksimal 2 gram garam dapur. Batasi pula makanan yang mengandung garam natrium seperti corned beef, ikan kalengan, lauk atau sayuran instan, saus botolan, mi instan dan kue kering.
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Tidur malam yang cukup
Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurunan tekanan darah sesuai dengan anjuran dokter
pesan TS hindarilah pemakaian garam pada makanan yg berlebihan
karena tubuh manusia hanya memerlukan 7 gram atau setara dengan 1 sendok teh aja per hari. jadi kurangin makan yang asin-asin, perbanyak olah raga, perbanyak makan sayuran dan buah-buahan
pesan dari agan yg komeng
sekian
semoga HT amin
Hipertensi atau yang dikenal masyarakat sebagai tekanan darah tinggi, merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal (≥140/90 mm Hg).
Hipertensi biasanya menyerang orang tanpa disadari, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan awal. Bahkan banyak orang merasa sehat ternyata bisa mengalami hipertensi. Sehingga hipertensi merupakan silent killer.
Di dunia, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan, terutama di negara maju dan pada lanjut usia. Di Amerika Serikat, 18-32% penduduknya menderita hipertensi dan penelitian menunjukkan tekanan darah orang kulit hitam hampir dua kali lebih tinggi dibanding orang kulit putih. Sedangkan di Cina sekitar 13%.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, sebesar 6,8 % dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi nasional sebesar 31,7%.
Hipertensi sangat mudah dijumpai di wilayah perkotaan yang tingkat aktifitas dan mobilitasnya sangat tinggi dan sering dijumpai pada teman atau kerabat kita.
Hipertensi bukan saja penyakit mematikan, tapi juga memicu terjadinya komplikasi seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal yang dapat berakibat fatal. Meski demikian, hipertensi dapat dikendalikan dan komplikasinya dapat dicegah, tentunya dengan upaya perbaikan gaya hidup dan mengatasi faktor risikonya.
KAPAN SESEORANG DI KATAKAN HIPERTENSI ?
Seseorang dinyatakan hipertensi apabila tekanan darah yang diperoleh dari 3 kali pengukuran saat istirahat ≥ 140/90 mmHg, jarak pengukuran satu sama lain minimal 5 menit.
Pada pemeriksaan tekanan darah terdapat dua angka, angka yang pertama diperoleh saat jantung berkontraksi atau berdenyut (sistolik) dan angka kedua yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi atau istirahat (diastolik). Dua angka tersebut sama penting karena telah ditetapkan sebagai acuan standar, apakah sesorang menderita hipertensi.
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7, 2003), klasifikasi tekanan darah untuk dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
GEJALA HIPERTENSI
Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa: sakit kepala, pusing, telinga berdengung, sukar tidur, gelisah, mual, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan, dan pandangan menjadi kabur.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Namun tidak sedikit pula orang yang tidak mengalami gejala apapun, walaupun tekanan darahnya telah mencapai tingkat yang membahayakan (tekanan sistolik di atas 160 mmHg atau tekanan diastolik di atas 100 mmHg).
PENYEBAB HIPERTENSI
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 :
Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (90 % )
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan akibat dari adanya penyakit lain. Beberapa penyebabnya antara lain penyakit ginjal, kelainan hormonal, gangguan kelenjar tiroid, akibat kehamilan dan lain-lain
FAKTOR RISIKO PENYEBAB HIPERTENSI :
FAKTOR RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN :
Keturunan, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara yang hipertensi, maka kemungkinan menderita hipertensi lebih besar.
Usia, dengan bertambahnya usia seseorang maka tekanan darah akan meningkat. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pengerasan pembuluh darah.
Ras, penelitian menunjukkan ras Amerika Afrika mengalami tekanan darah tinggi lebih tinggi daripada ras Kaukasia
Gender, umumnya pria memiliki kemungkinan lebih besar meningkatnya tekanan darah tinggi daripada wanita.
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIKENDALIKAN :
Kegemukan (obesitas), memiliki kemungkinan 2-6 kali lebih besar menderita hipertensi.
Kurang aktifitas fisik (olah raga), dapat memicu kegemukan dan dapat memperberat kerja jantung ketika suatu saat harus beraktifitas.
Stres, menyebabkan kenaikan tekanan darah yang signifikan sementara waktu
Garam, dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi (kencing manis, hipertensi ringan, usia tua dan yang berkulit hitam). Garam berlebihan membuat tubuh menahan cairan, hal ini menyebabkan hipertensi
Kolesterol, kandungan lemak yang berlebih dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Merokok, zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit
Konsumsi kafein, yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman coca-cola
Alkohol, cenderung meningkatkan tekanan darah pada mereka yang sensitif terhadap alkohol.
Pil KB, beberapa wanita mengalami hipertensi
Obat-obatan (amphetamine, obat pelangsing, obat flu yang mengandung pseudoefedrin, kokain, kortikosteroid).
TIPS BAGI PENDERITA HIPERTENSI
Agar terhindar dari komplikasi yang fatal. Usaha-usaha pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan yaitu :
Pertahankan berat badan ideal.
Membatasi konsumsi lemak agar kolesterol darah tidak terlalu tinggi
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar amat bermanfaat karena banyak mengandung vitamin dan mineral kalium yang membantu menurunkan tekanan darah
Olahraga teratur. Olah raga yang yang dianjurkan seperti jalan cepat, berenang, naik sepeda selama 30 menit 3-4 kali seminggu secara rutin dan tidak dianjurkan melakukan olah raga yang menegangkan seperti tinju, gulat atau angkat besi.
Atasi stres dengan relaksasi, meditasi, memberi kesempatan tubuh untuk istirahat dan bersantai.
Mengontrol emosi
Periksa tekanan darah secara teratur.
Mengurangi konsumsi garam dalam diet sehari-hari, maksimal 2 gram garam dapur. Batasi pula makanan yang mengandung garam natrium seperti corned beef, ikan kalengan, lauk atau sayuran instan, saus botolan, mi instan dan kue kering.
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Tidur malam yang cukup
Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurunan tekanan darah sesuai dengan anjuran dokter
pesan TS hindarilah pemakaian garam pada makanan yg berlebihan
karena tubuh manusia hanya memerlukan 7 gram atau setara dengan 1 sendok teh aja per hari. jadi kurangin makan yang asin-asin, perbanyak olah raga, perbanyak makan sayuran dan buah-buahan
pesan dari agan yg komeng
Quote:
sekian
semoga HT amin
0
8.5K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan