Menggerak-gerakkan Jari Telunjuk Ketika Duduk dalam dua Sujud Dalam Sholat
TS
atlovia
Menggerak-gerakkan Jari Telunjuk Ketika Duduk dalam dua Sujud Dalam Sholat
Sebelumnya Di Rate ya
Spoiler for Mohon Maaf:
Mohon maaf sebelumnya kalo thread ane berantakan, maklum dari tahun 2009 ane join kaskus, baru kali ini ane buat thread
walupun berantakan semoga menambah wawasan
Pagi semuanya, nah kesempatan kali ini ane ingin sekedar berbagi informasi dan ilmu yang mungkin bermanfaat
Nah kita mulai ya :
Yang sering solat berjamaah di masjid mungkin sering liat beberapa jamaah yang ketika tasyahud (duduk rakaat 2 & 3 or 2 & 4) ada beberapa yang berbeda. Biasany seperti ini :
Spoiler for biasanya:
1. Ketika Duduk langsung mengangkat jari telunjuknya
2. Mengangkat telunjuk ketika mengucapkan ashaduallah.....
3. Menganangkat telunjuk di awal dan memutar2 ato menggerakkan jari telunjuknya
Timbullah pertanyaan buat ane gan sejak dari dulu ane liat yang kayak gini. Sebenarnya yang benar ato sesuai tuntunan solat Rasullah SAW itu yang mana sih. Bukankah menambah2 gerakan solat itu Haram ya??
Nah ini ada beberapa penjelasan dari berbagai sumber yang insyallaah bener ada nya--Allahuallam
Spoiler for telujuk:
1. Hadits-Hadits yang Menyatakan Jari Telunjuk Tidak Digerakkan Sama Sekali. Sepanjang pemeriksaan kami ada dua hadits yang menjelaskan hal tersebut.
“Dari Ibnu ‘Umar -radhiyallahu ‘anhu- adalah beliau meletakkan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan (meletakkan) tangan kirinya di atas lutut kirinya dan beliau berisyarat dengan jarinya dan tidak menggerakkannya dan beliau berkata : “Sesungguhnya itu adalah penjaga dari Syaithon”. Dan beliau berkata : “Adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam mengerjakannya”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Ats-Tsiqot 7/448 dari jalan Katsir bin Zaid dari Muslim bin Abi Maryam dari Nafi’ dari Ibnu Hibban.
2. Hadits-Hadits yang Menyatakan Bahwa Jari Telunjuk Digerak-Gerakkan
Sepanjang pemeriksaan kami, hanya ada satu hadits yang menjelaskan bahwa jari telunjuk digerak-gerakkan yaitu hadits Wa`il bin Hujr dan lafadznya sebagai berikut :
Kemudian beliau menggenggam dua jari dari jari-jari beliau dan membuat lingkaran, kemudian beliau mengangkat jarinya (telunjuk-pent.), maka saya melihat beliau mengerak-gerakkannya berdoa dengannya”.
“Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad 4/318, Ad-Darimy 1/362 no.1357, An-Nasai 2/126 no.889 dan 3/37 no.1268 dan dalam Al-Kubro 1/310 no.963 dan 1/376 no.1191, Ibnul Jarud dalam Al-Muntaqa’ no.208, Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Ihsan 5/170 no.1860 dan Al-Mawarid no.485, Ibnu Khuzaimah 1/354 no.714, Ath-Thobarany 22/35 no.82, Al-Baihaqy 2/131 dan Al-Khatib Al-Baghda dy dalam Al-Fashl Li Washil Mudraj 1/425-427. Semuanya meriwayatkan dari jalan Za`idah bin Qudamah dari ‘Ashim bin Kulaib bin Syih ab dari ayahnya dari Wa`il bin Hujr.
3. Mengangkatny ketika Huruf Hamzah
Apakah ada tuntunan dalam hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam ketentuan bahwa ketika disebutkan(), jari telunjuk mulai diangkat pada ucapan () (tepatnya di ucapan huruf hamzah) ?.
Jawab:
Madzhab kebanyakan orang-orang Syafiiyyah menyatakan bahwa disunnahkan berisyarat dengan jari telunjuk kemudian diangkat jari telunjuk tersebut ketika mencapai kata hamzah) dari kalimat (). Hal ini disebutkan oleh Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu‘ 3/434 dan dalam Minhaj Ath-Tholibin hal.12.Dan hal yang sama disebutkan oleh Imam Ash-Shon’ any dalam Subulus Salam 1/362 dan beliau tambahkan bahwa hal tersebut berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqy. Namun tidak ada keraguan bahwa yang disyariatkan dalam hal ini adalah mengangkat jari telunjuk dari awal tasyahud hingga akhir. Hal ini berdasarkan hadits-hadits shohih yang sangat banyak jumlahnya yang telah tersebut sebagiannya pada jawaban pertanyaan no.1 yang menjelaskan bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam ketika duduk tasyahud beliau menggenggam jari-jari beliau lalu membuat lingkaran kemudian mengangkat telunjuknya, maka dzohir hadits ini menunjukkan beliau mengangkat jari telunjuk dari awal tasyahud sampai akhir.
Adapun bantahan terahadap madzhab orang-orang Syafiiyyah maka jawabannya adalah sebagai berikut :
1.Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqy itu adalah hadits Khaf af bin Ima‘ dan di dalam sanadnya ada seorang lelaki yang tidak dikenal maka ini secara otomatis menyebabkan hadits ini lemah.
2.Hal yang telah disebutkan bahwa dzohir hadits-hadits yang shohih menunjukkan bahwa Nabi Shalallahu alaihi wasalam mengangkat jari telunjuk dari awal hingga akhir menyelisihi hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy tersebut sehingga ini semakin mempertegas lemahnya riwayat Al-Baihaqy tersebut.
3.Orang-orang Syafiiyyah sendiri tidak sepakat tentang sunnahnya mengangkat jari telunjuk ketika mencapai huruf hamzah () dari kalimat (), karena Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu‘ 3/434 menukil dari Ar-Rafi’y (salah seorang Imam besar dikalangan Syafiiyyah) yang menyatakan bahwa tempat mengangkat jari telunjuk adalah pada seluruh tasyahud dari awal hingga akhir.
4.Hal yang disebutkan oleh orang Syafiiyyah ini tidak disebutkan di dalam madzhab para ulama yang lain. Ini menunjukkan bahwa yang dipakai oleh para ulama adalah mengangkat jari telunjuk pada seluruh tasyahud dari awal hingga akhir.
Kesimpulan:
Jadi, yang benar di dalam masalah ini adalah bahwa jari telunjuk disyariatkan untuk diangkat dari awal tasyahud hingga akhir dan tidak mengangkatnya nanti ketika mencapai huruf hamzah () dari kalimat () . Wallahu A’lam..
Nah gan, dalam menyikapi hadis2 tersebut perlu di rincikan lagi akan kekuatan masing2 hadisnya, yaitu dengan melihat derajat hadisnya, riwayat perawinya, dll yang akan panjang dijelasin 1 persatu, silahkan dibaca2 lagi sumber ilmunya hehe.
Lengkapny mengenai shohih tidaknya hadis2 yang mendukung pernyataan tersebut bisa di lihat di sumber INI
Dah di sana dijelaskan bahwa hadis yang shohih adalah TIDAK MENGGERAKAN JARI TELUNJUK ---Allahuallam
Kalo ane solat nya
Quote:
Ane menganggkat jari telunjuknya ketika mau lafas hamzahnya, soalny dulu dari ane kecil di ajarin guru ngaji dan buku tuntunan solatnya kayak gtu, ya ane mah ikut2 aja. Tapi setelah ane baca2 ternyata di angkatnya dari awal kita duduk--Allahuallam
Spoiler for perlu di baca:
Tapi gan yang perlu di ingat bahwa perbedaaan-perbedaab yang seperti ini janganlah memecah belah umat muslim, karena ulama2 yang berpegang teguh dengan hadisnya masing-masing juga manusia biasa. So silahkan agan mencerna masing-masing ilmunya, karena agan diberikan otak dan pikiran yang mulia
Nah kalo agan masing-masing solatnya gimana ne?? terus kenapa seperti itu, apakah cuma ikut2an orang di sebelah agan saja atau ada pegangan teguh, mohon di share ya.
Spoiler for Mohon Bantu Rate:
Spoiler for Cendol:
Bagi cendol ny yang nganggur, boleh bagi bagi ehheh