Nanang Qosim Yusuf atau biasa disapa Naqoy adalah Trainer Kondang dengan Taglinenya ‘The Seven Awarness’ atau biasa disingkat T7A. Tahun 2008 mimpi Naqoy untuk membangun lembaga Rumah Kesadaran telah terwujud. Rumah Kesadaran sendiri adalah nama brand resmi Nanang Qosim Yusuf dan training T7A. Sebagai penulis sekaligus penemu training kesadaran yang luar biasa "from good to great".

Salah satu buku pamungkas yang berhasil di launching menjadi salah satu karya besarnya adalah OMA (One Minute Awareness), sebuah buku trilogi The 7 Awareness. Menurutnya, dibuku ketiga tersebut, Naqoy mengupas secara ilmiah tentang pentingnya kesadaran dalam sebuah perubahan diri. Sekitar 100 orang sedang diwawancara olehnya dalam rangka memberikan gambaran yang jelas kelak kepada pembaca bukunya bahwa semua perubahan sejatinya diawali oleh titik balik, dalam Rumah Kesadaran, kami menyebutnya OMA.

Nanang Qosim Yusuf melalui rumah kesadarannya telah menyebarkan ‘virus’ kebaikan menuju kesadaran individu dan masyarakat yang paripurna. Training yang digelar Naqoy merambah ke berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Tak ketinggalan, semangat menuju kesadaran masuk ke berbagai wilayah, baik individu maupun berbagai institusi. Beberapa institusi yang telah merasakah dahsyatnya trining The Seven Awarness di antaranya PLC ( PERTAMINA LEARNING CENTER), BANK BRI, ASURANSI BUMI PUTRA, PLN, TELKOM, RADIO SMART FM, KAMPUS UIN SYARIF HIDAYATULLAH, KAMPUS UHAMKA, TASPEN,DPRD KAB.CIREBON, DEPAG RI, PT.GRAMEDIA, PT.AMIGOS INTERNASIONAL, RNI, JASA MARGA dan lain-lain.

Salah satu cita-cita besar Rumah Kesadaran ke depannya adalah membangun institusi pendidikan dari TK-SD-SMP-SMA hingga Perguruan Tinggi yang disebut Naqoy University. Untuk perdana yang segera akan direalisasikan adalah pembangunan sekolah kesadaran tingkat TK dan SD.

“Muatan kesadaran akan mewarnai kurikulum yang ada, selain TK-SD-SMP dan SMA rumah kesadaran juga akan mendirikan Pesantren Kesadaran. Ada pilot project kampung santri yang menghadirkan sisi kehidupan, tradisi dan realitas santri.” Ungkapnya

“ Kalau taman safari menjual gajah, singa, harimau dan hewan buas lainnya sebagai daya tariknya maka rumah santri akan menghadirkan climate atau atmosphere kampung santri. Orang-orang yang jenuh dengan suasana perkotaan, individualism dan glamor akan memperoleh nuansa kesederhanaan, kesejukan dan kekeluargaan yang kental di Pesantren Kesadaran.” Tukasnya

Naqoy mengungkapkan bahwa banyak program Rumah Kesadaran yang bisa disinergikan dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Di setiap event training yang digelar oleh Rumah Kesadaran bisa disampaikan pesan-pesan kemanusiaan ACT. ACT memiliki ke khasan terkait tiga issue besar Humanity-Philantrophy dan Vulunteerism, dan sinergi terhadap upaya fundraising juga bisa dilakukan untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan ke berbagai wilayah bencana baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan.

Penggalangan dana bukan hanya semata-mata untuk mengumpulkan kepingan rupiah, namun untuk melatih, medidik dan menanamkan semangat kedermawanan dan filantropi pada individu, the seven awareness bisa disinergikan dengan ACT dalam banyak hal, the seven awareness bisa masuk ke ranah bencana untuk memberikan pencerahan, memotivasi dan membangkitkan kembali semangat berjuang untuk menatya hidup yang lebih baik dari waktu ke waktu sehingga menemukan quantum life.

Terakhir Naqoy mengatakan, Jika dihubungkan dengan ACT ada banyak titik temu di sana, “ ACT memiliki banyak program besar dan mendunia di antaranya adalah Global Qurban, ini merupakan indicator bangsa di atas rata-rata, menjadi bangsa dermawan dan menjangkau belahan dunia, melipat gandakan manfaat dan mendekatkan jangkauan, tak peduli di sebarang lautan dan terpisah jarak waktu, berbeda suku dan bangsa tetap dilakoni ikhtiar kebaikan menjadi manusia di atas rata-rata.”