- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Rambut Gimbal"
TS
sapiludin
"Rambut Gimbal"
Quote:
Kluget.com Terlintas dalam otak kita tentang rambut gimbal pasti langsung teringat penyanyi legendaris Bob Marley. Tapi yang membuat beda rambut gimbal anak Dieng tumbuh dengan sendirinya yang membuat anak-anak itu menjadi "Raja".
Bagi sebagian orang, rambut gimbal itu adalah bagian yang mencerminkan gaya hidup. tapi tidak demikian dengan anak gimbal yang ada di dataran tinggi dieng. Fenomena anak gimbal ini sangat menarik untuk dibahas. Karena dari hasil penelitian secara ilmiah itu belum membuahkan hasil.
Dikehidupan sehari-harinya anak gimbanl itu sama seperti anak-anak biasa pada umumnya, yang membedakan anak gimbal dengan anak biasa pada umumnya adalah anak gimbal itu cenderung lebih aktif, kuat dan agak sedikit nakal. Warga Datara tinggi Dieng percaya bahwa mereka ini adalah keturunan dari pepunden atau leluhur-leluhur dieng dan ada makhluk "Gaib" yang "Menghuni" dan "Menjaga" rambut gimbal itu.
Rambut gimbal ini tidak selamanya akan bersarang di kepala anak itu. Tetapi rambut gimbal itu tidak boleh sembarangan untuk dipotong, si anak itu sendiri yang meminta untuk dipotong tanpa ada paksaan dari keluarga atau siapapun. Dan yang paling merepotkan siorang tua itu harus menuruti permintaan mereka, seaneh dan sesulit apapun itu dan anak itu sendiri yang menentukan waktunya, orang tua sianak gimbal itu harus memenuhi permintaannya.
Setiap bulan Agustus atau Sura dalam penanggalan Jawa, diadakan prosesi ruwatan massal di kompleks Candi Arjuna. Anak-anak gimbal dimandikan dengan air dari 7 mata air, diarak dan dilempari beras kuning dan uang koin, kemudian dipotong rambutnya oleh pemuka adat yang kemudian melarungnya di Telaga Warna.
Fenomena anak gimbal ini memang sudah lazim di kalangan masyarakat Dieng. Namun bagi orang luar, peristiwa ini adalah sesuatu yang aneh, unik, dan mungkin sulit diterima dengan logika. Yang jelas, anak-anak gimbal ini ibarat menjadi “raja” yang akan dikabulkan semua keinginannya hingga masa ketika tiba waktu untuk dipotong mahkota gimbalnya.
Bagi sebagian orang, rambut gimbal itu adalah bagian yang mencerminkan gaya hidup. tapi tidak demikian dengan anak gimbal yang ada di dataran tinggi dieng. Fenomena anak gimbal ini sangat menarik untuk dibahas. Karena dari hasil penelitian secara ilmiah itu belum membuahkan hasil.
Dikehidupan sehari-harinya anak gimbanl itu sama seperti anak-anak biasa pada umumnya, yang membedakan anak gimbal dengan anak biasa pada umumnya adalah anak gimbal itu cenderung lebih aktif, kuat dan agak sedikit nakal. Warga Datara tinggi Dieng percaya bahwa mereka ini adalah keturunan dari pepunden atau leluhur-leluhur dieng dan ada makhluk "Gaib" yang "Menghuni" dan "Menjaga" rambut gimbal itu.
Rambut gimbal ini tidak selamanya akan bersarang di kepala anak itu. Tetapi rambut gimbal itu tidak boleh sembarangan untuk dipotong, si anak itu sendiri yang meminta untuk dipotong tanpa ada paksaan dari keluarga atau siapapun. Dan yang paling merepotkan siorang tua itu harus menuruti permintaan mereka, seaneh dan sesulit apapun itu dan anak itu sendiri yang menentukan waktunya, orang tua sianak gimbal itu harus memenuhi permintaannya.
Setiap bulan Agustus atau Sura dalam penanggalan Jawa, diadakan prosesi ruwatan massal di kompleks Candi Arjuna. Anak-anak gimbal dimandikan dengan air dari 7 mata air, diarak dan dilempari beras kuning dan uang koin, kemudian dipotong rambutnya oleh pemuka adat yang kemudian melarungnya di Telaga Warna.
Fenomena anak gimbal ini memang sudah lazim di kalangan masyarakat Dieng. Namun bagi orang luar, peristiwa ini adalah sesuatu yang aneh, unik, dan mungkin sulit diterima dengan logika. Yang jelas, anak-anak gimbal ini ibarat menjadi “raja” yang akan dikabulkan semua keinginannya hingga masa ketika tiba waktu untuk dipotong mahkota gimbalnya.
Sumber
Tradisi yang tidak lekang di gerus dengan kemajuan teknologi, namun banyak makna yang dapat di ambil dari tradisi ini...
0
1.9K
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan