Kaskus

News

fahamdpAvatar border
TS
fahamdp
Orang orang yg semangatnya luar biasa
Mumpung lagi musim Haji, beberapa kisah ini adalah contoh tauladan yg baik
Semoga kita segera dipanggil ke Baitullah


ABANG BECAK

MEDAN - Mahalnya ongkos naik haji tidak menyurutkan tekad seorang penarik becak asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara untuk melaksanakan rukun Islam kelima. Hasil dari kesungguhannya bekerja dibarengi doa, membawa Abdul Karim (59) terbang ke Tanah Suci bersama 463 jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 11 asal Sumatera Utara tahun ini.

Sebagai penarik becak, tentu Abdul Karim butuh perjuangan keras untuk mencapai tekadnya menjadi tamu Allah. Penghasilannya yang pas-pasan harus dibagi antara kebutuhan keluarga dan tabungan. Sejak 1998, tiap harinya bapak tiga anak itu menyisihkan Rp10 ribu dari penghasilannya.

Uang yang terkumpul kemudian dimasukkan ke rekening bank secara berkala. Alhamdulillah, lima tahun lalu namanya masuk dalam manifest antrean calon jamaah haji. “Tiap hari menabung, dan Alhamdulillah Allah memanggil saya sebagai tamunya,” aku Abdul Karim di Medan.

Pengurangan kuota jamaah haji sebanyak 20 persen tahun ini sempat membuatnya khawatir. Tapi kekhawatiran itu sirna, begitu kementerian agama setempat meyakinkan dirinya tidak termasuk dalam daftar pemangkasan calon haji. Rasa bahagia bercampur haru tidak dapat ia bendung.

Dengan air mata haru di Asrama Embarkasi Haji Medan, Abdul Karim berkisah, ia juga sempat khawatir dana persiapan berangkat tidak mencukupi. Apalagi tanggung jawab menafkahi keluarga tetap berjalan meski tengah melaksanakan ibadah haji. “Di luar dugaan saya, beberapa kerabat memberi bekal tambahan dana begitu saya dikabarkan berangkat,” kenangnya.

Sepulang dari Tanah Suci nanti, Abdul Karim menyatakan akan tetap menarik becak. Meski tak jarang pekerjaan itu dianggap ‘kecil’, namun dia merasa tenaganya bermanfaat bagi orang lain. Dengan menarik becak, dia dapat membantu mengantarkan para pelajar yang kesulitan uang menuju sekolah mereka. Bahkan, ia kerap mengantar pasien ke rumah sakit tanpa mendapat bayaran. (Rudi Hermansyah/Sindo TV/ris)




TUKANG KASUR

SITUBONDO- Wajah Mat Hari (50) Warga Asembagus Situbondo, Jawa Timur itu tampak sumringah saat mengambil tas haji di Kantor Kementrian Agama Situbondo. Sesekali, pria ini terlihat mengusap tas hajinya seakan tak percaya akan yang dialaminya.

Iya, jerih payahnya selama bertahun tahun mengumpulkan uang untuk menunaikan ibadah haji akhirnya kesampaian. Kendati hanya berprofesi sebagai tukang kasur, tak membuat tekat Mat Hari kendur.

Dengan berbekal penghasilan pas-pasan, kini dia mampu pergi haji meski menabung sedikit demi sedikit ketika memperoleh hasil penjualan kasurnya.

“Saya bertahun tahun kumpulkan uang pak,” kata Mat Hari saat ditemui di kediamannya, Rabu (18/9/2013).

Ashari, tetangga Mat Hari, mengaku, sosok tetangganya itu memang pekerja keras dan ulet. Dia juga memiliki cita-cita pergi haji kendati pekerjaannya hanya sebagai tukang kasur.

“Mat Hari sangat ulet pak. Dia membuat kasur dan melayani tambal sulam kasur,” tuturnya.

Sementara itu Kasie Haji Kementerian Agama Situbondo, Muntahib, menilai, kerja keras dan tekad bulat Mat Hari perlu dicontoh oleh masyarakat. Ini membuktikan pergi haji ternyata tidak menjadi dominasi pegawai kantoran atau aparat pemerintahan, namun tukang kasur juga mampu naik haji dengan rajin menabung.

Di Situbondo, tahun ini memberangkatkan 619 jamaah haji termasuk Mat Hari. Direncanakan pria ini akan diberangkatkan pada 5 Nopermber dari Situbondo menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya kemudian dilanjutukan ke tanah suci.

“Mat Hari adalah tauladan yang perlu ditiru,” tandasnya. (Bambang Sugiarto/Sindo TV/kem)



Spoiler for sumber:


Spoiler for sumber:
0
1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan