- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sst, ada manipulasi hibah & APBD untuk dopping politik
TS
jurnal3
Sst, ada manipulasi hibah & APBD untuk dopping politik
JURNAL3.COM, JAKARTA - Jelang sidang perdana sengketa Pilgub Jatim 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (23/09/2013) besok, perang klaim tak terhindarkan antara kubu Khofifah-Herman (Berkah) dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Kubu Berkah menuding, pasangan KarSa diduga kuat menggunakan dana bantuan sosial dan hibah APBD Jatim sebagai dopping untuk memenangkan Pilgub Jatim 29 Agustus 2013 lalu. Modusnya bersifat sistematis massif dan terstruktur hingga ke tingkat bawah.
“Pada tahun 2013, alokasi anggaran hibah dan bantuan sosial APBD Jatim lebih dari Rp 5 triliun. Angka ini melonjak drastis dibanding alokasi serupa pada 2009 yang masih di bawah Rp 684 miliar. Peningkatan tajam terjadi mulai 2011 hingga 2012, dimana masing-masing Rp 1,225 triliun dan Rp 4,139 triliun,” ungkap Ari Kusuma, kepada Jurnal3, Senin (23/09/2013) di Jakarta.
Menurut Sri, peningkatan anggaran itu diduga ada kaitan kuat dengan perolehan suara KarSa di kantong-kantong tertentu yang kenaikan suaranya luar biasa.
Diungkapkan Ari, sejak Maret-Agustus 2013, ada sekitar 21 paket bantuan yang digelontorkan ke masyarakat. Yang mencurigakan, program ini sengaja dilakukan awal 2013 hingga Juni 2013 yang waktunya mulai mendekati Pilgub Jatim.
“Dengan modus ini, ada sinyalir pasangan incumbent mendapatkan keuntungan dari pemilih. Ini kan sama saja dengan dopping,” lanjut Ari.
Temuan lainnya, adalah modus memperbesar nilai hibah dan bantuan sosial (bansos) mendekati pelaksanaan Pilgub Jatim bisa diindikasikaan sebagai tindakan manipulasi memanfaatkan anggaran.
“APBD itu kan dipakai untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya. Ini kesannya ada sesuatu karena mereka incumbent dan berhak mengatur APBD untuk kepentingan mereka,” tegas Ari.
Dugaan adanya kecurangan sistematis, massif dan terstuktur diduga juga dilakukan pasangan Berkah. Tudingan ini diungkapkan kubu Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Terbukti, ada 19 TPS di Situbondo, dimana suara KarSa nol alias tidak dapat suara satu pun. Karena itu, pihak KarSa juga akan mempersoalkan hal ini ke sidang MK Selasa (24/09/2013) besok.
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, pada pilgub Jatim 2008 lalu, salah satu obyek gugatan Khofifah-Mudjiono adalah adalah ada suara milik Khofifah yang dinolkan dan KarSa dituduh curang dan digugat lantas dikabulkan MK. Akhirnya terjadi terjadi Pilgub ulang di Bangkalan dan Sampang juga rta penghitungan ulang di Pamekasan.
Namun, di Pilgub 2013 ini, gantian KarSa yang mengalami kejadian serupa. Sebab di Situbondo itu kub KarSa merasa dirugikan dengan nolnya suara perolehan mereka di 19 TPS yang ada.
Menurut Gus Ipul, dari jumlah 19 TPS tersebut ada keanehan di 14 TPS,yakni Khofifah menang 100 persen sesuai jumlah DPT.
Tidak ada satu pun suara tidak sah, tidak ada satu pun dari tiga pasangan calon lain (KarSa, Eggi-Sihat dan Bambang-Said) yang memperoleh suara, dan tidak ada suara golput. Semuanya nol.
Padahal, kata Gus Ipul, mereka memiliki saksi di 19 TPS itu.
“Harusnya kan saksi kita mesti milih kita. Tapi kenyataannya suara kita nol,” pungkas Gus Ipul.
sumber: http://www.jurnal3.com/diduga-ada-ma...pping-politik/
mulai deh saling tuduh
0
619
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan