- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Plokis Mewek "Diperas" Atasan] Bripka Labora Sitorus Mulai Bernyanyi Dengan Merdu


TS
rsryodong.ok
[Plokis Mewek "Diperas" Atasan] Bripka Labora Sitorus Mulai Bernyanyi Dengan Merdu
TEMPO.CO, Sorong - Brigadir Kepala Labora Sitorus mengaku trauma jadi polisi. Nama dan kariernya dalam bisnis penjualan kayu hancur setelah kasusnya terungkap. Ia menyebut Polri turut andil menghancurkan karier dan namanya. Oleh sebab itu, meski belum dikeluarkan dari Kepolisian, ia sudah takut jadi polisi lagi.
"Lebih baik saya jadi miskin atau mendingan saya jual tomat di pasar," kata Labora kepada wartawan Tempo Bobby Chandra di sebuah tempat di Sorong, Papua Barat, Kamis, 16 September lalu.
Labora trauma karena atasan yang ikut menerima duit kini berbalik sikap setelah kasus terungkap. Ia berharap atasannya bisa terus terang soal aliran dana. Yang ada, atasannya malah berjanji akan mengembalikan uang yang pernah ia beri.
Labora mengaku tak hanya diperas oleh atasan, tapi juga dirampok. Sejak Januari 2012 hingga 23 April 2013, dia mengaku telah menyetor setidaknya Rp 10 miliar ke sejumlah perwira di Kepolisian Daerah Papua dan Markas Besar Kepolisian. "Tak hanya diperas, saya juga dirampok," kata Labora yang kini masih berstatus anggota Kepolisian Resor Raja Ampat.
Labora menjadi tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), pembalakan liar, dan penimbunan BBM. Ia kini menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Papua. Laporan dan wawancara lengkap dengan Labora bisa dilihat di majalah Tempo edisi 23-28 September yang terbit pekan ini.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...timbang-Polisi
Ayo lae, bernyanyi lah yang merdu dan nyaring..
"Lebih baik saya jadi miskin atau mendingan saya jual tomat di pasar," kata Labora kepada wartawan Tempo Bobby Chandra di sebuah tempat di Sorong, Papua Barat, Kamis, 16 September lalu.
Labora trauma karena atasan yang ikut menerima duit kini berbalik sikap setelah kasus terungkap. Ia berharap atasannya bisa terus terang soal aliran dana. Yang ada, atasannya malah berjanji akan mengembalikan uang yang pernah ia beri.
Labora mengaku tak hanya diperas oleh atasan, tapi juga dirampok. Sejak Januari 2012 hingga 23 April 2013, dia mengaku telah menyetor setidaknya Rp 10 miliar ke sejumlah perwira di Kepolisian Daerah Papua dan Markas Besar Kepolisian. "Tak hanya diperas, saya juga dirampok," kata Labora yang kini masih berstatus anggota Kepolisian Resor Raja Ampat.
Labora menjadi tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), pembalakan liar, dan penimbunan BBM. Ia kini menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Papua. Laporan dan wawancara lengkap dengan Labora bisa dilihat di majalah Tempo edisi 23-28 September yang terbit pekan ini.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...timbang-Polisi
Ayo lae, bernyanyi lah yang merdu dan nyaring..

0
2.9K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan