- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Surat Ucapan Terima Kasih Dari Cairo Untuk Evan Dimas Cs
TS
mjavad
Surat Ucapan Terima Kasih Dari Cairo Untuk Evan Dimas Cs
Quote:
Tak ada yang lebih pantas selain ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim nasional Indonesia U-19. Tak ada yang lebih membanggakan hati rakyat nusantara saat ini, selain keberhasilan kalian menyabet gelar juara piala AFF U-19 yang kebetulan kita menjadi tuan rumahnya. Akhirnya impian kita untuk menggelar pesta di rumah sendiri, terwujud berkat kerja keras kalian. Saya yakin, seluruh rakyat Indonesia, dimanapun mereka berada, sedang terharu menyongsong euforia ini. Tak terkecuali rakyat Indonesia yang sedang ada di negeri orang. Kamipun demikian. Meskipun kami sedang berada di benua seberang, tepatnya di kota Cairo, Mesir, namun kami senantiasa memiliki jiwa merah dan putih di dada kami.
Kami langsung berteriak histeris begitu penendang penalti terakhir, Ilham Udin Armayn, berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sekaligus memastikan Indonesia meraih trofi pertama kali selepas 22 tahun silam. Sebuah pencapaian yang luar biasa tentunya, dimana kalian berhasil melepaskan identitas tak tertulis timnas Indonesia sebagai “spesialis runner-up”.22 tahun lalu, timnas kita berhasil menjadi yang terbaik di pentas SEA Games yang kala itu digelar di Manila. Namun selepas itu, kita seperti tertidur pulas, ada tapi seperti tidak ada, ada hanya sebagai penggembira, atau sekedar pelengkap, atau kecap dapur, atau penyedap rasa, dan kemudian semakin runyam dan membuat masa depan persepakbolaan Indonesia menjadi terombang-ambing dengan adanya kisruh sang pemegang kebijakan yang berujuang pada dualisme kompetisi. Kami rakyat Indonesia lantas dengan terpaksa meredupkan harapan demi harapan. Bukannya pesimis, tapi lebih pada realistis. Di saat situasi normal saja timnas tak mampu berbuat banyak, apalagi dalam kondisi yang acakadut seperti ini.
Tapi tanpa disangka-sangka, kalian, timnas U-19, memupus keraguan kami. Kalian datang entah dari mana saja, dibawa oleh siapa, kami tak tahu persis soal itu. Yang jelas kalian telah memberikan tamparan keras bagi orang-orang yang selama ini berusaha mengaburkan batas antara ranah persepakbolaan dengan unsur politis. Kami tahu apa yang kalian rasakan. Kami tahu, kalian pasti sudah jengah akan fenomena akhir-akhir ini. Tapi kalian masih kecil. Jikapun kalian bersuara, maka orang-orang berkepentingan itu akan berlalu begitu saja. Namun kalian membuktikan dengan cara lain, dengan cara yang tak diduga-duga. Kalian bermain dengan polos, sama sekali tak mempedulikan riuh rendah sekitar. Kalian bermain lepas, tanpa beban, seolah sedang bermain untuk diri sendiri, tidak untuk orang lain, untuk gengsi, apalagi untuk bonus. Kalian hanya berusaha mengejar mimpi-mimpi yang telah kalian rangkai.
Dengan keberhasilan ini, kalian telah berteriak dengan lantang : “kita tak butuh naturalisasi. Kita bukan bangsa yang baru lahir kemarin sore. Kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kita mampu melakukan semua dengan apa yang kita miliki. Kita adalah Indonesia. Tak perlu ada perpecahan di antara kita. Karena hanya dengan persatuan, kita akan melahirkan kekuatan. Dan dengan kekuatan yang berdasar pada persatuan, kita tak akan mudah dipatahkan.” Kalian telah memberikan contoh sekaligus suntikan semangat untuk kakak-kakak kalian di timnas senior, untuk kembali menorehkan tinta-tinta emas prestasi di kancah internasional. Kalian telah membuktikan, bendera merah putih di halaman rumah kaliah yang mulai lusuh, tak lantas menjadi alasan bagi kalian untuk meninggalkannya. Justru kalian berusaha untuk membersihkannya dari debu-debu dan membuatnya kembali berkibar penuh kemenangan.
Sekali lagi, kami ucapkan selamat untuk seluruh rakyat Indonesia umumnya, dan pada seluruh punggawa timnas U-19 khususnya, atas keberhasilannya mengharumkan nama Indonesia. Tak terkecuali pula sang juru taktik, bung Indra Sjafri. Ini bukan tugas yang mudah, bung, tentunya. Karena bukan seperti timnas senior, yang pemainnya semua sudah dewasa, timnas U-19 berisikan anak-anak ABG, yang tentu saja mentalnya masih banyak yang labil. Tentu juga bukan hanya urusan skill, namun juga psikologis mereka yang musti dituntun. Anda juga mungkin belum banyak yang mengenal sebelum turnamen ini. Namun ternyata, anda memiliki kualitas yang tak kalah dengan pelatih-pelatih tersohor. Justru anda memiliki kelebihan dengan kemampuan anda “ngemong” anak-anak ABG itu. Apalagi dengan jadwal pertandingan yang sangat padat, anda tetap bisa menjaga mental mereka untuk selalu on fire.
Sekali lagi selamat untuk semuanya. Semoga ini bukan akhir, namun justru menjadi awal yang baik bagi sejarah persepakbolaan Indonesia. Kami semua mengapresiasi keberhasilan kalian. Kami berharap semoga kalian tetap bisa mempertahankan dan meningkatkan performa kalian, sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dengan apa yang kalian miliki. Serta semoga keberhasilan kalian kali ini bisa menjadi pemicu talenta-talenta lain untuk segera lahir dan ikut menyemarakkan serta mengharumkan nama besar Indonesia di kancah internasional. Kami yakin ini adalah awal dari Indonesia yang lebih baik. Selamat berjuang kawan. Kami akan selalu mendukungmu, untuk Indonesia tercinta.
Kami langsung berteriak histeris begitu penendang penalti terakhir, Ilham Udin Armayn, berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sekaligus memastikan Indonesia meraih trofi pertama kali selepas 22 tahun silam. Sebuah pencapaian yang luar biasa tentunya, dimana kalian berhasil melepaskan identitas tak tertulis timnas Indonesia sebagai “spesialis runner-up”.22 tahun lalu, timnas kita berhasil menjadi yang terbaik di pentas SEA Games yang kala itu digelar di Manila. Namun selepas itu, kita seperti tertidur pulas, ada tapi seperti tidak ada, ada hanya sebagai penggembira, atau sekedar pelengkap, atau kecap dapur, atau penyedap rasa, dan kemudian semakin runyam dan membuat masa depan persepakbolaan Indonesia menjadi terombang-ambing dengan adanya kisruh sang pemegang kebijakan yang berujuang pada dualisme kompetisi. Kami rakyat Indonesia lantas dengan terpaksa meredupkan harapan demi harapan. Bukannya pesimis, tapi lebih pada realistis. Di saat situasi normal saja timnas tak mampu berbuat banyak, apalagi dalam kondisi yang acakadut seperti ini.
Tapi tanpa disangka-sangka, kalian, timnas U-19, memupus keraguan kami. Kalian datang entah dari mana saja, dibawa oleh siapa, kami tak tahu persis soal itu. Yang jelas kalian telah memberikan tamparan keras bagi orang-orang yang selama ini berusaha mengaburkan batas antara ranah persepakbolaan dengan unsur politis. Kami tahu apa yang kalian rasakan. Kami tahu, kalian pasti sudah jengah akan fenomena akhir-akhir ini. Tapi kalian masih kecil. Jikapun kalian bersuara, maka orang-orang berkepentingan itu akan berlalu begitu saja. Namun kalian membuktikan dengan cara lain, dengan cara yang tak diduga-duga. Kalian bermain dengan polos, sama sekali tak mempedulikan riuh rendah sekitar. Kalian bermain lepas, tanpa beban, seolah sedang bermain untuk diri sendiri, tidak untuk orang lain, untuk gengsi, apalagi untuk bonus. Kalian hanya berusaha mengejar mimpi-mimpi yang telah kalian rangkai.
Dengan keberhasilan ini, kalian telah berteriak dengan lantang : “kita tak butuh naturalisasi. Kita bukan bangsa yang baru lahir kemarin sore. Kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kita mampu melakukan semua dengan apa yang kita miliki. Kita adalah Indonesia. Tak perlu ada perpecahan di antara kita. Karena hanya dengan persatuan, kita akan melahirkan kekuatan. Dan dengan kekuatan yang berdasar pada persatuan, kita tak akan mudah dipatahkan.” Kalian telah memberikan contoh sekaligus suntikan semangat untuk kakak-kakak kalian di timnas senior, untuk kembali menorehkan tinta-tinta emas prestasi di kancah internasional. Kalian telah membuktikan, bendera merah putih di halaman rumah kaliah yang mulai lusuh, tak lantas menjadi alasan bagi kalian untuk meninggalkannya. Justru kalian berusaha untuk membersihkannya dari debu-debu dan membuatnya kembali berkibar penuh kemenangan.
Sekali lagi, kami ucapkan selamat untuk seluruh rakyat Indonesia umumnya, dan pada seluruh punggawa timnas U-19 khususnya, atas keberhasilannya mengharumkan nama Indonesia. Tak terkecuali pula sang juru taktik, bung Indra Sjafri. Ini bukan tugas yang mudah, bung, tentunya. Karena bukan seperti timnas senior, yang pemainnya semua sudah dewasa, timnas U-19 berisikan anak-anak ABG, yang tentu saja mentalnya masih banyak yang labil. Tentu juga bukan hanya urusan skill, namun juga psikologis mereka yang musti dituntun. Anda juga mungkin belum banyak yang mengenal sebelum turnamen ini. Namun ternyata, anda memiliki kualitas yang tak kalah dengan pelatih-pelatih tersohor. Justru anda memiliki kelebihan dengan kemampuan anda “ngemong” anak-anak ABG itu. Apalagi dengan jadwal pertandingan yang sangat padat, anda tetap bisa menjaga mental mereka untuk selalu on fire.
Sekali lagi selamat untuk semuanya. Semoga ini bukan akhir, namun justru menjadi awal yang baik bagi sejarah persepakbolaan Indonesia. Kami semua mengapresiasi keberhasilan kalian. Kami berharap semoga kalian tetap bisa mempertahankan dan meningkatkan performa kalian, sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dengan apa yang kalian miliki. Serta semoga keberhasilan kalian kali ini bisa menjadi pemicu talenta-talenta lain untuk segera lahir dan ikut menyemarakkan serta mengharumkan nama besar Indonesia di kancah internasional. Kami yakin ini adalah awal dari Indonesia yang lebih baik. Selamat berjuang kawan. Kami akan selalu mendukungmu, untuk Indonesia tercinta.
Diubah oleh mjavad 23-09-2013 04:48
0
11.3K
Kutip
170
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan