- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yuuk,,Jalan-jalan ke Pabrik tua di Indonesia.


TS
lontyfortyeight
Yuuk,,Jalan-jalan ke Pabrik tua di Indonesia.
---SELAMAT DATANG---



Kali ini lontyfortyeight ingin membawa gan Bro & gan Sist sekalian untuk menikmati perjalanan wisata melihat pabrik-pabrik tua yang ada di Indonesia.
Pabrik-pabrik ini walaupun sudah tua tetapi sampai sekarang masih dapat berproduksi lho.. Sudah daripada ane banyak cinco d' mayo mending langsung kita intip saja oke, ini dia ulasannya. Selamat jalan-jalan
Pabrik Kecap.
Quote:
Pabrik kecap di Indonesia mungkin jumlahnya sangat banyak, namun jika masalah yang tertua bolehlah kecap benteng yang menklaimnya. Didirikan pada tahun 1882 oleh Teng Hay Soey, dan diteruskan oleh Teng Giok Seng.

Saat ini menggunakan merek Cap Istana, Kecap benteng Asli. Ini pabrik kecap benteng tertua yang saat ini masih beroperasi tepatnya di daerah Tangerang. Kenapa namanya kecap benteng? Nah ini merujuk pada sebutan Cina Benteng. Ini kutipan dari Wiki (Nama “China Benteng) berasal dari kata “Benteng”, nama lama kota Tangerang.
Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang di pinggir sungai Cisadane, difungsikan sebagai post pengamanan mencegah serangan dari Kesultanan Banten, benteng ini merupakan Benteng terdepan pertahanan Belanda di pulau Jawa.” Oleh sebab itu kecap yang diproduksipun disebut kecap benteng. Merek kecap benteng yang lebih dikenal adalah SH alias Siong Hin; bahkan konon Kecap Bango yang tenar itupun pernah menyebut dirinya sebagai kecap Benteng.
Spoiler for Rumah Produksi:

Saat ini menggunakan merek Cap Istana, Kecap benteng Asli. Ini pabrik kecap benteng tertua yang saat ini masih beroperasi tepatnya di daerah Tangerang. Kenapa namanya kecap benteng? Nah ini merujuk pada sebutan Cina Benteng. Ini kutipan dari Wiki (Nama “China Benteng) berasal dari kata “Benteng”, nama lama kota Tangerang.
Spoiler for Kecap Benteng :

Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang di pinggir sungai Cisadane, difungsikan sebagai post pengamanan mencegah serangan dari Kesultanan Banten, benteng ini merupakan Benteng terdepan pertahanan Belanda di pulau Jawa.” Oleh sebab itu kecap yang diproduksipun disebut kecap benteng. Merek kecap benteng yang lebih dikenal adalah SH alias Siong Hin; bahkan konon Kecap Bango yang tenar itupun pernah menyebut dirinya sebagai kecap Benteng.
Pabrik Sirup.
Quote:
Mungkin banyak yang bertanya-tanya pabrik sirup apa yang tertua di Indonesia. Jawabannya bisa kita lihat di kota Surabaya. Kok Surabaya ? iya, karena disana terdapat pabrik yang memproduksi Siropen Telasih, nama produk sirup khas Surabaya yang dibangun oleh JC Van Drongelen sejak tahun 1923 atau saat Indonesia masih terjajah dan kini masih tegak berdiri, pabrik Siropen Telasih tersebut terletak di Jalan Mliwis NO. 5, Surabaya.
Diceritakan, pabrik sirup pertama di Indonesia ini sempat beberapa kali pindah tangan. Pertama pada tahun 1942 setelah Belanda terusir, diambil alih oleh Jepang, kemudian, setelah penjajahan Jepang selesai, pabrik kembali dikuasai oleh Belanda. Hingga terealisasinya program nasionalisasi oleh pemerintah saat itu, pada tahun 1958 diputuskan semua perusahaan milik Belanda yang ada di Indonesia khususnya Surabaya diambil alih oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah itu, sebutnya, pada tahun 1962 pabrik tersebut kemudian diserahkan ke Perusahaan Industri Daerah Makanan & Minuman (PINDA MAMIN ) Pemprov JATIM. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2002, Pabrik Sirup Telasih masuk dalam PT. Pabrik Es Wira Jatim yang merupakan Holding Company dari PT Panca Wira Usaha Jawa Timur (Wira Jatim).Pabrik Siropen Telasih merupakan pabrik sirup pertama di indonesia.
Salah satu produk tertua kota pahlawan tersebut hingga kini masih menggunakan metode konvensional dalam mempertahankan rasa dan aroma sirup. Artinya, dalam proses pembuatannya, pengelola pabrik hingga sekarang enggan menggunakan teknologi mesin yang diyakini sebagai pengganti tenaga manusia dalam rangka efektifitas kinerja maupun produksi.

Selain itu, sirup khas Surabaya tersebut sangat ketat dalam memilih gula sebagai bagian dari bahan bakunya, sebagai bentuk komitmen pengelola yang tidak menggunakan pengawet maupun pemanis buatan untuk mempertahankan rasa dan aroma. Terbukti, hingga saat ini Siropen Telasih banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat jenis minuman baru di kelas restoran, kafe maupun hotel berbintang di Surabaya maupun kota besar lainnya.
Spoiler for Pabrik Siropen:

Diceritakan, pabrik sirup pertama di Indonesia ini sempat beberapa kali pindah tangan. Pertama pada tahun 1942 setelah Belanda terusir, diambil alih oleh Jepang, kemudian, setelah penjajahan Jepang selesai, pabrik kembali dikuasai oleh Belanda. Hingga terealisasinya program nasionalisasi oleh pemerintah saat itu, pada tahun 1958 diputuskan semua perusahaan milik Belanda yang ada di Indonesia khususnya Surabaya diambil alih oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah itu, sebutnya, pada tahun 1962 pabrik tersebut kemudian diserahkan ke Perusahaan Industri Daerah Makanan & Minuman (PINDA MAMIN ) Pemprov JATIM. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2002, Pabrik Sirup Telasih masuk dalam PT. Pabrik Es Wira Jatim yang merupakan Holding Company dari PT Panca Wira Usaha Jawa Timur (Wira Jatim).Pabrik Siropen Telasih merupakan pabrik sirup pertama di indonesia.
Salah satu produk tertua kota pahlawan tersebut hingga kini masih menggunakan metode konvensional dalam mempertahankan rasa dan aroma sirup. Artinya, dalam proses pembuatannya, pengelola pabrik hingga sekarang enggan menggunakan teknologi mesin yang diyakini sebagai pengganti tenaga manusia dalam rangka efektifitas kinerja maupun produksi.
Spoiler for Siropen Telasih:

Selain itu, sirup khas Surabaya tersebut sangat ketat dalam memilih gula sebagai bagian dari bahan bakunya, sebagai bentuk komitmen pengelola yang tidak menggunakan pengawet maupun pemanis buatan untuk mempertahankan rasa dan aroma. Terbukti, hingga saat ini Siropen Telasih banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat jenis minuman baru di kelas restoran, kafe maupun hotel berbintang di Surabaya maupun kota besar lainnya.
Pabrik Tauco.
Quote:
Tauco, umumnya digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan lauk-pauk. Bahan baku utama tauco adalah kedelai yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan dan difermentasi. Pabrik tauco tertua di Cianjur berada di kawasan pusat kota (lingkungan pertokoan), tepatnya di Jalan H.O.S. Cokroaminoto. Tempat produksi itu berupa bangunan tua. Di sana tertera papan bertulisan Idjin Bupati Kepala Daerah TK II Tjiandjur No. 128/5/DPDK/52 tanggal 16 - 8 - 1952.
Pabrik tauco ini didirikan pertama kali oleh oleh Tan Keng Yan-lah pada tahun 1880, dan memakai merk dagang Cap Meong. Tauco Cianjur masih tetap mempertahankan proses pembuatan tauco yang diwariskan oleh leluhurnya. Bahkan, peralatan yang dipakai pun tak ada yang diganti. Misalnya, guci atau gentong. Banyak guci dan gentong yang usianya lebih tua daripada usia pegawainya. Sampai sekarang, gentong yang dipakai di pabrik ini mayoritas sudah berumur tua, paling hanya satu dua yang diganti.
Demikian pula dengan proses memasak, dari dulu hingga sekarang masih mengunakan kayu bakar. Sebelumnya, sempat dicoba menggunakan kompor semawar, tetapi hasilnya tidak bagus. Wangi, dan kekhasan tauconya menjadi tidak keluar.
Sejak dari dulu, resep dan proses pembuatan tauco tidak ada yang berubah. Cara tersebut masih tetap dipertahankan. Ini sebagai upaya untuk mempertahankan ciri khas tauco yang turun-temurun dan tidak menghilangkan kekhasannya.
Upaya mereka menjaga kekhasan produknya dihadapkan pada berbagai kendala. Mulai dari kesulitan mendapatkan kayu bakar hingga naiknya harga. Demikian pula dengan harga bahan baku kedelai yang kualitasnya mengalami penurunan sehingga berpengaruh pada hasil produksi.
Spoiler for Rumah Produksi:

Pabrik tauco ini didirikan pertama kali oleh oleh Tan Keng Yan-lah pada tahun 1880, dan memakai merk dagang Cap Meong. Tauco Cianjur masih tetap mempertahankan proses pembuatan tauco yang diwariskan oleh leluhurnya. Bahkan, peralatan yang dipakai pun tak ada yang diganti. Misalnya, guci atau gentong. Banyak guci dan gentong yang usianya lebih tua daripada usia pegawainya. Sampai sekarang, gentong yang dipakai di pabrik ini mayoritas sudah berumur tua, paling hanya satu dua yang diganti.
Demikian pula dengan proses memasak, dari dulu hingga sekarang masih mengunakan kayu bakar. Sebelumnya, sempat dicoba menggunakan kompor semawar, tetapi hasilnya tidak bagus. Wangi, dan kekhasan tauconya menjadi tidak keluar.
Spoiler for Tauco Cianjur:

Sejak dari dulu, resep dan proses pembuatan tauco tidak ada yang berubah. Cara tersebut masih tetap dipertahankan. Ini sebagai upaya untuk mempertahankan ciri khas tauco yang turun-temurun dan tidak menghilangkan kekhasannya.
Upaya mereka menjaga kekhasan produknya dihadapkan pada berbagai kendala. Mulai dari kesulitan mendapatkan kayu bakar hingga naiknya harga. Demikian pula dengan harga bahan baku kedelai yang kualitasnya mengalami penurunan sehingga berpengaruh pada hasil produksi.
Pabrik Cerutu.
Quote:
Pabrik cerutu tertua di Indonesia terletak di jalan Baciro, Yogyakarta. Kalau selama ini wisata ke Jogja hanya seputaran Malioboro dan Kraton saja, cobalah ke pabrik ini. Lokasinya dekat dengan Stasiun Lempuyangan, Jogja. Dari stasiun bisa naik becak, bilang saja ke Taru Martani, tukang becak-nya pasti tahu.
Awalnya pabrik ini didirikan di daerah Bulu, tepi jalan Magelang dan bernama N.V. Negresco. Dan pada tahun ketiga 1921 baru dipindahkan ke lokasi yang sekarang ini. Pada masa pendudukan Jepang di Jogjakarta, pabrik ini pun berganti nama menjadi Java Tobacco Kojo. Dan baru pada 23 September 1972 nama PD. Taru Martani diresmikan oleh menteri ekuin yang kala itu dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Produksi cerutu-nya sendiri ada yang manual (dengan tangan) ada juga yang memakai mesin. Proses produksi diawali dengan memisahkan ibu tulang daun tembakau dari helaian daun. Kemudian bagian helaian sebelah kiri dipisahkan dengan helaian sebelah kanan. Masing-masing ditumpuk secara terpisah. Setelah itu, daun tembakau dipotong sesuai ukuran tertentu untuk pelapis cerutu sebelah dalam.
Sisa potongan digunakan untuk filler cerutu. Filler dicacah menggunakan mesin. Mesin pencacah-nya itu masih peninggalan Belanda, yang mana di negeri Belanda sendiri sudah tidak diproduksi lagi. Setelah dicacah, daun tembakau dikeringkan sampai digunakan dalam proses selanjutnya.
Langkah selanjutnya adalah penimbangan filler, lalu pembungkusan filler dengan lapisan dalam. Dalam proses ini ada yang menggunakan mesin, ada juga dengan alat manual. Pengunjung boleh mencoba melinting cerutu dengan alat manual. Setelah itu, dilakukan pembungkusan dengan lapisan luar. Kali ini prosesnya manual pakai tangan. Ada berbagai macam ukuran cerutu yang dihasilkan melalui proses ini.
Setelah cerutu jadi, kemudian dikemas dengan plastik, kertas, maupun kotak kayu. Cerutu yang dihasilkan oleh pabrik ini diekspor ke Amerika, Eropa dan Timur Tengah. Kalau tertarik membeli cerutu buatan pabrik ini, pengunjung bisa mendapatkannya di Koperasi yang ada di dekat pabrik.
Spoiler for Taru martani:

Awalnya pabrik ini didirikan di daerah Bulu, tepi jalan Magelang dan bernama N.V. Negresco. Dan pada tahun ketiga 1921 baru dipindahkan ke lokasi yang sekarang ini. Pada masa pendudukan Jepang di Jogjakarta, pabrik ini pun berganti nama menjadi Java Tobacco Kojo. Dan baru pada 23 September 1972 nama PD. Taru Martani diresmikan oleh menteri ekuin yang kala itu dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Spoiler for Rumah Produksi:

Produksi cerutu-nya sendiri ada yang manual (dengan tangan) ada juga yang memakai mesin. Proses produksi diawali dengan memisahkan ibu tulang daun tembakau dari helaian daun. Kemudian bagian helaian sebelah kiri dipisahkan dengan helaian sebelah kanan. Masing-masing ditumpuk secara terpisah. Setelah itu, daun tembakau dipotong sesuai ukuran tertentu untuk pelapis cerutu sebelah dalam.
Sisa potongan digunakan untuk filler cerutu. Filler dicacah menggunakan mesin. Mesin pencacah-nya itu masih peninggalan Belanda, yang mana di negeri Belanda sendiri sudah tidak diproduksi lagi. Setelah dicacah, daun tembakau dikeringkan sampai digunakan dalam proses selanjutnya.
Langkah selanjutnya adalah penimbangan filler, lalu pembungkusan filler dengan lapisan dalam. Dalam proses ini ada yang menggunakan mesin, ada juga dengan alat manual. Pengunjung boleh mencoba melinting cerutu dengan alat manual. Setelah itu, dilakukan pembungkusan dengan lapisan luar. Kali ini prosesnya manual pakai tangan. Ada berbagai macam ukuran cerutu yang dihasilkan melalui proses ini.
Setelah cerutu jadi, kemudian dikemas dengan plastik, kertas, maupun kotak kayu. Cerutu yang dihasilkan oleh pabrik ini diekspor ke Amerika, Eropa dan Timur Tengah. Kalau tertarik membeli cerutu buatan pabrik ini, pengunjung bisa mendapatkannya di Koperasi yang ada di dekat pabrik.
Sekian trit dari ane, walaupun capek habis jalan-jalan yang penting nambah info kan.
Thanks sudah menyempatkan diri untuk membaca.


0
6.3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan