Caisar, Asisten Pelawak Melejit Berkat Goyang Koplonya



NAMANYA melambung sejak tampil di program Yuk Kita Sahur (YKS) bulan Ramadan lalu.

Bukan wajah tampan atau suara indah yang melambungkan namanya, melainkan goyangannya yang atraktif. Dialah Caisar Aditya Putra yang kini dikenal dengan sebutan Si Goyang Caisar. Dua bulan terakhir berada di puncak popularitas, Caisar masih tidak percaya diri dengan wajahnya.

Dari tukang ojek, asisten pelawak hingga menjadi artis beken, enggak pernah bermimpi jadi artis, deh! Sekarang, di mana-mana orang mengikuti Goyang Caisar dan musik dangdut koplo "Buka Dikit Joss" itu.

Bahkan Raffi Ahmad, Olga, dan kru Trans TV wajib mengikuti Goyang Caisar. Kok tiba-tiba bisa beken goyangannya, Bang? Ini dia cerita Cesar dan tim kreatif yang tak sengaja menemukan bakat terpendam mantan asisten pelawak Yadi Sembako ini.

Kami menemui Caisar di studio Trans TV, selepas syuting Show Imah. Menantinya di ruang tunggu artis, ruang di mana bakat dan kreativitas Caisar awalnya terlihat oleh rekan-rekan komedian dan tim kreatif program Show Imah. Syuting Show Imah selesai, suara nyaring dan gelak tawanya terdengar begitu ia mendekati ruang artis, masih menggunakan seragam sekuriti. Pembawaannya ceria dan sosoknya harum semerbak, lho.

"Halo, Mbak," sapanya kepada kami. Ia mengganti kostum terlebih dahulu.

Setelah berganti pakaian, luar biasa, gaul penampilannya. Caisar kembali tertawa saat kami puji. Dulu ke studio hanya memakai celana pendek dan sandal, kini dia memakai celana merah dan sepatu basket.

Menyeka Keringat Artis
"Awalnya saya adalah orang yang tak berguna, orang biasa-biasa saja. Sekolah juga hanya sampai SMA. Sempat menjadi penganggur. Daripada menganggur, saya mengojek di Pekayon, Bekasi. Kira-kira lima bulanlah mengojek," ujarnya dengan gaya kocak.

Setiap subuh kala itu, Caisar pasti sudah mangkal di pangkalan ojek. Mencari setoran hingga siang hari. "Uang hasil ngojek, paling buat jajan-jajan."

Pada 2007, kakaknya, Wawan, yang adalah manajer pelawak-pelawak beken seperti Parto, Bopak, dan lain-lain, mengajak Caisar untuk membantunya dalam sebuah event.

"Sar, ayo ikut bantu-bantu, ada event, nih. Ya sudah, mulai dari situ, setiap ada acara saya ikut. Mulai dari menyediakan tisu, lalu menyeka keringat Bang Yadi Sembako. Lalu pada 2008, saya sempat menjadi asisten Bopak. Enggak lama, saya kembali lagi menjadi asisten Bang Yadi. Ya, sampai tahun 2013 ini," ungkap Caisar.

Namanya asisten artis, pekerjaannya di belakang layar, membawakan tas, mengambil apa yang dibutuhkan sang artis, paling remehnya sampai mengelap keringat tadi. Tiba-tiba berpindah ke depan layar, hingga hari ini dia masih tak percaya.

"Terkejutlah! Saya enggak mimpi ada di depan kamera. Saya bekerja jadi asisten happy, kalau menunggu syuting, joget-joget di belakang studio atau di ruang ini (ruang artis). Saya kebetulan suka lagu koplo 'Buka Dikit Joss'. Ada sulingnya, ketukan gendangnya enak, saya iseng membuat gerakan-gerakan sendiri mengikuti ketukan dan irama suling."

Di antara kru dan rekan pelawak lainnya Caisar dikenal selalu ceria. Prinsipnya, bekerja itu harus ikhlas.

Seorang staf tim kreatif memperhatikan betapa ceria dan humorisnya Caisar. Tapi awalnya tak terpikir menyeret Caisar naik panggung. Apa kelebihannya, belum terlihat jelas. Pelawak-pelawak senior lainnya juga kerap berkata kepada tim kreatif, "Anak ini lucu, lho."

Komentar ini tak diambil serius. "Di Show Imah itu, sebelum syuting kami brainstorming di ruang artis. Nah ada makhluk ini (Caisar), asisten Yadi. Setiap kami mengobrol serius dia justru membangun suasana jadi meriah hanya dengan lewat dan menyajikan lawakan-lawakannya. Cuma sekadar lewat lalu membacakan puisi. Atau di pojokan mendengarkan lagu dangdut koplo. Menurut saya, lagu 'Buka Dikit Joss' itu enggak enak. Noraklah. Saya bilang, 'Sar, jangan diputar, Sar, mengganggu.' Tapi semakin saya larang, semakin dia tunjukkan goyangannya itu. Katanya, 'Enak, Pak lagunya.' Lama-lama membuat saya tertawa juga," urai Yanto, staf tim kreatif Show Imah.

Kebetulan, di program Show Imah tengah dibutuhkan variasi baru. Terlintaslah Caisar dan dangdut goyang koplonya ini.

"Saya mencoba bilang kepada Mbak Soimah, mau menyanyikan lagu ini ('Buka Dikit Joss') enggak? Awalnya Soimah juga enggak mau. Lagunya enggak tahu, musiknya juga begitu. Akhirnya saya menyuruh Caisar memutar lagu itu dan berjoget. Soimah tertawa dan dia meminta liriknya. Dihafalkan dan dia mau menyanyikannya. Saya bilang kepada CAisar, 'Sar, Soimah nyanyi, kamu joget, ya.' Tadinya Caisar enggak mau, karena enggak enak. Di program ini, kan juga ada Yadi, bosnya. Saya bilang enggak apa-apa, kan hadir hanya di penutup acara saja," jelas Yanto.

Berawal dari situlah, dia bergoyang di depan kamera.

http://tabloidbintang.com/berita/sos...-koplonya.html


Caisar "YKS", Dulu Naik Angkot Sekarang Grand Livina

SAAT ini, siapa yang tak mengenal goyang Caisar?

Khususnya anak-anak SD gemar menirukan goyangan beserta slogan “keep smile”.

Sampai-sampai goyangan ala Caisar dijadikan lomba di kalangan anak-anak SD. Melesat bak meteor, kehidupan sang pemilik goyangan pun berubah. Dulu ke mana-mana berjalan di belakang artis, kini dialah bintangnya.

"Penampilan mungkin berubah. Lebih elegan. Tapi muka enggak bisa berubah. Tetap korban operasi caesar, hahaha. Dulu penampilan amburadul pakai celana pendek, sekarang pakai celana panjang," ujarnya. Sepatu yang dipakai kini minimal senilai 2 juta rupiah, diam-diam tim kreatif ikut berceloteh. Namun Caisar berusaha menyanggahnya, tetap low profile.

Dulu ke mana-mana naik angkot, kini Caisar boleh bersyukur ke mana-mana bisa mengendarai mobil Grand Livina. "Dikasih mobil alhamdulillah, berkat doa masyarakat. Kalau sejak hits ganti pacar, enggak jugalah. Pacar saya masih sama, satu saja. Anugerah dari Allah," kata Caisar.

Sampai hari ini ia masih tinggal di Pekayon, Bekasi, bersama orang tuanya. Jika goyangan bisa terus dimodifikasi dan ketenarannya bertahan, ia bercita-cita memiliki sebuah apartemen.

"Sekarang kalau pulang ke rumah, lewat gang, pasti dikejar anak-anak, dipanggil-panggil: Caisar, Caisar. Dikerubuti. Dulu siapa pun yang melihat saya lagi jalan, lagi ngapain, enggak ada yang memanggil. Pesan teman-teman bagian kreatif, yang penting saya tetap ramah, sopan, enggak boleh sombong," ujarnya lugu.

Besarnya animo masyarakat akan Caisar dan suksesnya program YKS Ramadan lalu, membuat tim kreatif Trans TV meluncurkan program komedi lanjutan dengan titel serupa YKS, hanya berbeda kepanjangan. YKS yang tayang perdana 31 Agustus lalu memiliki kepanjangan Yuk Keep Smile--diambil dari slogan Caisar.

Dalam program ini porsi Caisar pun lebih besar ketimbang peran-peran sebelumnya di Show Imah dan Yuk Kita Sahur. Caisar disandingkan dengan komedian beken lainnya seperti Tarra Budiman, Wendi Cagur, Tyson, Adul, Omesh, dan Chand Kelvin.

http://www.tabloidbintang.com/berita...nd-livina.html


Bagaimana Awalnya Goyang Caisar Booming



AWALNYA penampilan Caisar di acara Show Imah tak berhasil mengundang perhatian publik.

Diakui Caisar, ia tidak terlalu leluasa karena perasaan tidak enak terhadap bosnya yang juga tampil di acara itu. Belum lagi rasa gugup yang menyerang karena tiba-tiba berada di depan kamera.

"Di Show Imah, Caisar memang tidak total. Hingga ada program sahur, kami coba pindahkan dia ke program sahur dengan perjuangan dan pertaruhan," ungkap Yanto.

Produser hingga kepala produksi tidak mengenal, siapa gerangan Caisar? Mengapa ia harus tampil di acara sahur? Apa kelebihannya? Belum pernah terdengar. Dengan keyakinan bahwa Caisar memiliki potensi, Yanto berhasil meyakinkan produser dan kepala produksi.

"Saya telepon kakak Caisar yang adalah manajer pelawak-pelawak papan atas. Kakaknya sendiri enggak tahu apa potensi yang ada pada Caisar. Dia malah bilang, 'Memang adik saya bisa ngapain, sih?' Saya bilang, bisa joget. Dia enggak yakin. Saya bilang, saya sudah mencoba di Show Imah, belum terlalu berhasil, lantas saya mau mencoba di acara Yuk Kita Sahur (YKS). Ternyata di YKS, animonya justru besar."

Berlanjut lagi ke acara Show Imah hingga hari ini, animonya bertambah besar. Jadilah Goyang Caisar booming.

http://www.tabloidbintang.com/berita...r-booming.html