TEMPO.CO, London - Ini kabar tak sedap dari BlackBerry. Perusahaan ponsel ini mengumumkan akan memecat 4.500 karyawannya di seluruh dunia pada Jumat lalu. Ini adalah keputusan yang harus diambil setelah angka penjualan ponsel pintar ini terus menurun. Pemecatan karyawan BlackBerry ini menyusul pengurangan tenaga kerja sebanyak 5.000 orang tahun lalu.
BlackBerry telah mengkonfirmasi pengumuman ini menyusul kerugian yang mencapai hampir US$ 1 miliar dalam triwulan terakhir hingga Agustus serta penjualan ponsel baru Z10 yang mengecewakan. Pendapatan dalam triwulan pertama hanya US$ 1,6 miliar, yang jauh dari perkiraan sebelumnya mencapai US$ 3 miliar.
Selain itu, saham perusahaan itu pun jatuh dari US$ 10,20 ke US$ 8,03 sebelum ditutup ke US$ 8,73. Penurunnya mencapai 17 persen. Total, kerugian perusahaan ini dalam tujuh kuartal terakhir menjadi US$ 1,8 miliar.
Padahal, penjualan BlackBerry pernah mencapai 14 persen dari pasar smartphone Amerika di tahun 2011. Namun, perusahaan riset IDC mengumumkan bahwa sekarang penjualan Blackberry telah terjun bebas dengan hanya mencapai angka penjualan di bawah 3 persen.