- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Delegasi APEC akan Makan Siang di Kerthagosa
TS
siswanny
Delegasi APEC akan Makan Siang di Kerthagosa
Gaung objek wisata Kerthagosa memang sudah mendunia lewat kunjungan ratusan wisatawan asing setiap harinya. Namun, kondisinya hingga kini masih memprihatinkan. Di tengah keprihatinan itu, Kerthagosa masih dipercaya menjadi lokasi makan siang para delegasi Asia Pacific Ekonomic Cooperation (APEC), pada 4 Oktober mendatang. "Terus terang, kami malu seandainya mereka jalan-jalan melihat atap bangunan bocor, lukisan kamasan yang terpasang di langit-langit bangunan terancam rusak. Seolah-olah kami tidak memerhatian bangunan dan lukisan bersejarah," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Klungkung, Wayan Sujana, Selasa (17/9) kemarin.
Diakui, pihaknya telah menerima surat dari APEC Ceo Summit Indonesia 2013. Terkait penyelenggaraan APEC di Bali, pihak APEC Advisory Busines Council (ABAC) Indonesia memohon izin kepada Pemkab Klungkung melalui Disbudpar untuk menggunakan Kerthagosa dalam program APEC Voices Of The Future (APEC Youth). Program tersebut sesuai dengan isi surat merupakan acara tahunan yang diselenggarakan serentak dengan berlangsungnya pertemuan ABAC dan APEC Ceo Summit. Pemuda-pemudi dari 21 anggota ekonomi APEC berkumpul untuk memperdalam wawasan bidang ekonomi perdagangan di kawasan Asia Pasifik, sekaligus sebagai upaya untuk mempelajari budaya setempat.
Sujana menambahkan, APEC Voices Of The Future 2013i, akan dihadiri oleh lebih dari 130 delegasi berusia 17-25 tahun. Para delegasi adalah pemuda-pemudi terpilih yang didukung oleh pemerintahnya untuk menjadi duta bagi program kepemudaan APEC. Sementara, sebelum melakukan makan siang di Kerthagosa, Sujana mengatakan panitia APEC Voices Of The Future, telah memilih Desa Kamasan sebagai salah satu lokasi yang bakal dikunjungi oleh delegasi, mengingat tingginya nilai sejarah dan budaya lukisan wayang Kamasan. Sujana mengatakan kalau hanya izin menggunakan lokasi, kata dia, sebenarnya tidak ada masalah. Hanya, kondisinya bakal menjadi berbalik, sebab, orang luar yang begitu kagum dengan nilai sejarah. Namun, kondisi Kerthagosa pada dua bangunan utamanya sudah memprihatinkan akibat sudah rusak sejak lama. Celakanya, nilai sejarah Kerthagosa itu tampak di langit-langit pada dua bangunan utama itu.
Namun, dia mengaku tetap wellcome terhadap siapa pun yang datang ke Kerthagosa. Terlebih nanti rencananya menggunakan Kertagosa adalah tamu negara asing. Selain kondisi bangunan, Sujana juga mengatakan yang menjadi persoalan adalah status kepemilikan. Hingga kini, status aset paling berharga Klungkung ini masih ngambang. Sebab, permohonan untuk menyertifikatkan Kerthagosa dari Pemkab Klungkung kepada pihak Badan Pertanahan Negara (BPN) Klungkung masih belum jelas. "Kami sudah bersurat resmi ke BPN sejak lama. Berkas persyaratan juga sudah kami kirimkan. Tapi anehnya, kami belum mendapat jawaban resmi, apakah penyertifikatan itu bisa dilakukan atau tidak," jelasnya.
Dia berharap BPN berani bersikap untuk mengakhiri ketidakjelasan status Kerthagosa. Jangan setelah ada protes dari pihak yang kontra penyertifikatan, BPN justru malah ikut gamang. "Kalau bisa (disertifikatkan) bilang bisa. Kalau tidak, tolong jelaskan alasannya. Agar kami juga paham. Sebab, kami dituntut untuk merawat Kerthagosa. Kalau statusnya belum jelas, kami tidak bisa berbuat banyak," ujarnya. (kmb31)
http://www.balipost.co.id/mediadetai...kid=2&id=80023
0
766
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan