Wahai calon suamiku, yang sedang belajar menundukan pandangan dan hati. Kuatkanlah hati dan agamamu untuk kelak kau membimbingku sebagai calon yang halal untukmu. Aku tahu betapa susah dan sulitnya godaan yang menerpamu, tapi yakinlah wahai calon pendamping halalku, bahwasanya Allah selalu bersama kita. Allah selalu menunjukan jalan bagi kita untuk tetap istiqomah di jalan-Nya.
Wahai calon suamiku, aku tahu kau sedang belajar untuk jadi imam yang bertanggungjawab bagiku serta untuk jadi bapak yang baik bagi anak-anak kelak.
Karena akupun begitu…
Aku belajar untuk menundukan pandanganku, serta atas egoku. Karena walaupun engkau adalah imamku, aku tetap akan jadi seorang ibu yang pertama menjadi guru untuk anak-anakku nanti. Aku ingin menjadi ibu yang di banggakan oleh anak-anakku serta menjadi istri yang selalu menyejukan qolbumu.
Aku tak ingin menelantarkan anak-anakku ataupun durhaka terhadap suamiku kelak. Karena kau pun tahu wahai calon pendamping halalku, begitu banyak seorang istri yang durhaka pada suaminya, seorang ibu yang tak mendidik anak-anaknya. Dunia seakan kekal baginya, sehingga mereka lupa tujuan akhir kelaknya.
Wahai nama yang tertulis untukku, calon suamiku, calon pendamping halalku, semoga kau dan aku selalu belajar untuk menundukan pandangan, menahan hawa nafsu, serta balajar untuk selalu memperbaiki diri.