Pernah dengar nama Pancasila? atau apakah Agan-sis disini ada yang menyelipkan nama 'Pancasila' sebagai nama lengkap Agan-sis?... Misal : Maswati Suketi Pancasilasasi (kesurupan hantu Vickybulary) atau Mar'i Ngatin'i Pancasila (maksudnya : Mari Memperingati lahirnya hari Pancasila,... maksa )

Pancasila adalah ideologi Bangsa dan negara Indonesia. Lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Pernah diuji oleh waktu, pada saat insiden berdarah 30 September 1965 yang terkenal dg G30SPKI, yang saat itu otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis (baca wiki). Namun ternyata Pancasila tahan uji.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sejak Saat itulah Pancasila sudah mulai disakralkan, karena pada tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Setelah Pancasila dilahirkan, diuji dg lolos ujian kemudian diwisuda (disakralkan), maka Pancasila dinyatakan secara sah dan mutlak sebagai ideologi bangsa yaitu sebagai dasar Negara Indonesia yang kekal dan abadi.



Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:



Harapan kekal dan abadi merujuk pada Ideologi dan Negara, yaitu Pancasila dan Indonesia. Keduanya harus sama dan sebangun (conqruent), artinya kedua-duanya harus selalu ada. Mustahil keduanya terpisahkan. Ketika sedang berbicara Indonesia, artinya sama dengan kita juga berbicara Pancasila, begitu pula sebaliknya. Seperti ada rumusan ; f(Indonesia)=Pancasila.

Apapun yang terjadi dalam negara ini ditiap waktunya, maka selalu kembali ke Pancasila. Pancasila bekerja layaknya konstanta, yaitu ketetapan yang menjadi pedoman di tiap perubahan yang terjadi tanah air. Dia bekerja seolah seperti gravitasi yang menarik si pelaku kerja untuk selalu dekat berada dipusaran nya. Dan usaha untuk coba menjauhkan diri dari Pancasila dan menentangnya, sejarah membuktikan, cepat atau lambat, mereka akan terseleksi oleh waktu.

Entah apakah ini hanya kebetulan atau bukan tapi hal itu dialami oleh 5 pemimpin terdahulu negera ini. Kelima mantan presiden RI dari yang pertama s.d yang kelima seakan mereka diberi pelajaran berharga oleh masing-masing sila secara berurutan, karena ada yang dinilai menentang dan menjauhkan Indonesia dari ajaran itu. Sehingga seolah Pancasila sendiri yang memberikan hukuman bagi para pelanggarnya.

1. Soekarno, dilengserkan Pancasila karena melanggar sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dg kebijakan Nasakom (nasionalis, Agamais, dan Komunis) yang dulu sejatinya bertujuan menghalau imperialisme. Namun perlu diingat, Nasakom bukan penjelmaan dari Pancasila karena mengandung unsur penyatuan komunis terhadap agama. Dan hal itu jelas bertentangan dengan Pancasila yaitu sila Pertama.

2. Soeharto, dilengserkan Pancasila karena melanggar sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Untuk Presiden yang satu ini entah kenapa yang terdengar sejarahnya selalu diceritakan dg goresan tinta darah bangsanya sendiri, berawal diasumsi terlibat konspirasi politik G30SPKI pembantaian jutaan orang simpatisan PKI dari tahun 1965-1966 dalam usaha kudeta menggulingkan pemerintahan yg sah saat itu, lalu terus berlanjut di 32 tahun pemerintahannya dg operasi mengatasnamakan 'Bahaya Laten Komunis' dg alhasil penculikan aktivis dan akademisi muda, laporan orang hilang terjadi setiap waktu (tapi ditutupi), kemudian daerah konflik dicanangkan DOM (Daerah Operasi Militer), selanjutnya tragedi Tanjung Priok dan yang terakhir Tragedi Semanggi. Yang kita rasa saat itu cuma ketakutan akan giliran siapa yg bakal dicap komunis terus dijaring razia, keesokannya tidak jelas keberadaannya. Jelas upaya Pemerintah yg Otoriter bertentangan dengan sila kedua.

3. Habibie, ketika habis masa jabatannya maka habis pula nasib Timor Timur lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi (bertentangan dg sila Persatuan Indonesia, sila ketiga). Masa jabatan Presiden RI terpendek dari presiden-presiden lainnya yaitu hanya selama 1 th 5 bulan sama pendeknya dengan bunyi sila ketiga dibanding keempat sila lainnya.

4. Gus dur, dijadikan Presiden (baca :bahan parodi) bangsa ini sebagai hasil permusyawaratan para Anggota majelis yang sejatinya demi menjegal langkah megawati ke kursi RI 1. Sekarang kemana ya suaranya Bang Amin Raiz, yang dulu turut mencetak Presiden Gusdur? . Saat itu Wakil-wakil yang duduk diparlemen benar-benar sedang mempermainkan demokrasi sehingga salah arah dan salah arti dg pembenaran-pembenarannya. Pelanggar sila bukanlah Presiden yang saat itu menjabat tapi lebih kepada wakil rakyat di parlemen. Jelas bertentangan dg sila keempat.

5. Megawati, jadi inget dulu jaman nya megawati, Presiden RI yang terkenal sering plesir ke luar negeri padahal bangsa masih dalam kondisi belum melewati kritis sejak kurang dari 2,5 tahun setelah Soeharto lengser. Inget banget dulu kampanye nya selalu mengatasnamakan wong cilik, tapi nyatanya konglomerasi malah makin menjadi-jadi. Jabatan instansi, departemen, dan posisi-posisi strategis yang terkait dg kepentingan publik dibuat jadi semacam proyek yang bisa diperjual belikan. Alhasil kadang menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di posnya. Entah kenapa merasa seperti, semacam ajimumpung, terjadi penggerusan ekonomi, apalagi yang paling melekat di memori yaitu pelepasan aset strategis negara yaitu Indosat yang sahamnya sebagian besar menjadi kepemilikan asing dan paling menyedihkan ketika sahamnya dijual dengan harga yang sangat rendah. Wow dosa besar bagi sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, bertentangan dengan sila kelima.

Untuk SBY, silahkan diraba-raba sendiri, hehe

Dengan demikian, sebetulnya masih relevankah ideologi Pancasila untuk negeri ini? ataukah kita sudah cukup mumpuni untuk menjajal kesaktiannya?