- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Freshwater Fish
Sistem Dasar Pasir Dalam (Deep Sand Bed) untuk Akuarium Air tawar


TS
blausewasser
Sistem Dasar Pasir Dalam (Deep Sand Bed) untuk Akuarium Air tawar
Spoiler for Apakah Dasar Pasir Dalam?:
Dasar Pasir Dalam adalah kombinasi antara subtrat pasir dengan mikroorganisme (bakteri) dan makroorganisme (detritivora dan tanaman air) yang bekerja bersama sebagai filter biologi yang sangat baik.
Berawal dari pengembangan akuarium air asin, Dasar Pasir Dalam (DPD) memperpanjang proses penyaringan biologis dengan mengubah ammonia (NH3) dan ammonium (NH4) menjadi nitrat (NO3), kemudian mengeliminasi nitrat (NO3) melalui proses denitrifikasi dan melepas nitrogen (N2) dan nitrogen oksida (N2O) yang tidak begitu berbahaya sebagai hasil akhir.
Proses ini sangat diinginkan karena organisme air asin sangatlah sensitif terhadap nitrat (NO3). Di perairan tawar, nitrat tidak begitu berbahaya, tidak membutuhkan pergantian air begitu sering untuk mengontrol kualitas air.
Berawal dari pengembangan akuarium air asin, Dasar Pasir Dalam (DPD) memperpanjang proses penyaringan biologis dengan mengubah ammonia (NH3) dan ammonium (NH4) menjadi nitrat (NO3), kemudian mengeliminasi nitrat (NO3) melalui proses denitrifikasi dan melepas nitrogen (N2) dan nitrogen oksida (N2O) yang tidak begitu berbahaya sebagai hasil akhir.
Proses ini sangat diinginkan karena organisme air asin sangatlah sensitif terhadap nitrat (NO3). Di perairan tawar, nitrat tidak begitu berbahaya, tidak membutuhkan pergantian air begitu sering untuk mengontrol kualitas air.
Spoiler for Bagaimana DPD air tawar bekerja?:
DPD air tawar merupakan filter biologi, mengeliminasi ammonia (NH3), nitrit (NO2), nitrat (NO3), hidrogen sulfida (H2S) sebagai produk sampingan dari pembusukan dan limbah padat. Disamping itu, DPD merupakan media yang bagi tanaman karena materi organik yang membusuk akan masuk dan terintegrasi ke dalam pasir, melepas karbon dioksida (CO2) dan mineral yang memacu pertumbuhan dan kesehatan tanaman.

Spoiler for Komponen DPD air tawar::
Spoiler for Substrat pasir::
Sangat esensi bagi dasar pasir yang sehat. Karakter pasir sangat mempengaruhi bagaimana performa DPD. Pasir yang baik ialah tahan pemadatan dan bersifat netral. Pasir malang, pasir sungai, begitu juga pasir kuarsa sangat cocok dan bekerja sgt baik. Pasir disaring untuk mendapatkan ukuran yang dikehendaki. Ukuran pasir kira-kira 0.20mm – 0.50mm merupakan pasir yang baik untuk akuarium. Pasir yang baik diharapkan tidak menyebabkan perubahan kimiawi air dan berupa butir yang lengang sehingga mendukung masuknya bagi limbah padat dan difusi nutrisi, gas terlarut dan substansi lainnya ke dalam pasir.
Dalam DPD yang matang begitu banyak spesies bakteri untuk disebutkan dalam artikel ini, tetapi cukup dengan mengatakan mereka bekerja hampir diseluruh bagian DPD. Bakteri hidup dalam komunitas yang dipisahkan oleh kandungan oksigen (O2), saling berhubungan melalui difusi. Mereka bekerja sebagai sistem: bakteri nitrifikasi memetabolisme ammonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) dan bakteri denitrifikasi mereduksi nitrat (NO3) menjadi gas nitrogen (N2); beberapa bakteri reduksi memanfaatkan nitrat (NO3) untuk mengoksidasi hidrogen sulfida (H2S); bakteri lainnya menghancurkan senyawa organik melalui fermentasi ketika yang lain mereduksi besi dan logam lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tanaman; yang lainnya membusukkan limbah padat secara aerob, membebaskan ammonia (NH3); pada akhirnya, seluruh bakteri menghasilkan karbon dioksida (CO2).
Quote:
Substrat pasir bertidak sebagai buffer biologi dan kimiawi
Dalam DPD yang matang begitu banyak spesies bakteri untuk disebutkan dalam artikel ini, tetapi cukup dengan mengatakan mereka bekerja hampir diseluruh bagian DPD. Bakteri hidup dalam komunitas yang dipisahkan oleh kandungan oksigen (O2), saling berhubungan melalui difusi. Mereka bekerja sebagai sistem: bakteri nitrifikasi memetabolisme ammonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) dan bakteri denitrifikasi mereduksi nitrat (NO3) menjadi gas nitrogen (N2); beberapa bakteri reduksi memanfaatkan nitrat (NO3) untuk mengoksidasi hidrogen sulfida (H2S); bakteri lainnya menghancurkan senyawa organik melalui fermentasi ketika yang lain mereduksi besi dan logam lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tanaman; yang lainnya membusukkan limbah padat secara aerob, membebaskan ammonia (NH3); pada akhirnya, seluruh bakteri menghasilkan karbon dioksida (CO2).
Spoiler for Organisme multisel::
Quote:
- Tanaman berakar:
Tanaman menyerap karbon diokasida (CO2), menyerap logam berat, dan akarnya membawa oksigen ke dalam area anaerob dan anoksik yang dapat mendukung bakteri aerob karena mereka menyerap nutrisi mineral dari sana.
Bakteri aerob hidup diantara akar yang mengoksidasi hidrogen sulfida (H2S) dan produk lainnya dari bakteri anaerob dan anoksik. Dengan cara ini, tanaman berkontribusi terhadap keamanan DPD dan badan air.
Akar tanaman mengambil dan mengubah karbon dan mineral menjadi jaringan hidup baru bagi tanaman.
Tanaman menyerap karbon diokasida (CO2), menyerap logam berat, dan akarnya membawa oksigen ke dalam area anaerob dan anoksik yang dapat mendukung bakteri aerob karena mereka menyerap nutrisi mineral dari sana.
Bakteri aerob hidup diantara akar yang mengoksidasi hidrogen sulfida (H2S) dan produk lainnya dari bakteri anaerob dan anoksik. Dengan cara ini, tanaman berkontribusi terhadap keamanan DPD dan badan air.
Akar tanaman mengambil dan mengubah karbon dan mineral menjadi jaringan hidup baru bagi tanaman.
Quote:
NB: Bagi yang ingin tahu Tanaman akuarium yang perlu dihindarisilakan klik link ini.

Quote:
- Detritivora
merupakan organisme pemakan bahan hancuran organik
1. Cacing tubifex: Organisme ini menggali dari permukaan pasir ke dalam lapisan anaerob yang menyebabkan difusi, khususnya oksigen (O2). Perilaku ini mendorong lapisan anaerob dan memperluas lapisan aerob.
Cacing memakan materi membusuk dan bakteri pada limbah padat, kemudian limbah yang dihasilkan akan dapat mencapai bagain lebih dalam dari pasir.
Di samping itu, cacing merupakan pakan hidup yang sangat baik! Ikan dan udang jenis tertentu memangsa mereka sehingga membutuhkan stok ulang.
2. Planaria:Juga dikenal sebagai cacing pipih, mereka berukuran kecil, biasanya 2cm atau kurang.
Mahluk ini tidak berbahaya, mereka memakan materi organik dan bakteri, juga menembus lapisan pasir. Mereka mencerna materi hingga menjadi partikel halus, yang dapat memasuki pasir lebih cepat.
3. Siput air tawar:Siput membantu menghancurkan limbah padat tanpa menggangu bakteri di dalamnya, misal Lymnea sp., Physa sp., Planorbis sp, atau Trumpet Snails.
4. Amphipoda:
merupakan organisme pemakan bahan hancuran organik
1. Cacing tubifex: Organisme ini menggali dari permukaan pasir ke dalam lapisan anaerob yang menyebabkan difusi, khususnya oksigen (O2). Perilaku ini mendorong lapisan anaerob dan memperluas lapisan aerob.
Cacing memakan materi membusuk dan bakteri pada limbah padat, kemudian limbah yang dihasilkan akan dapat mencapai bagain lebih dalam dari pasir.
Di samping itu, cacing merupakan pakan hidup yang sangat baik! Ikan dan udang jenis tertentu memangsa mereka sehingga membutuhkan stok ulang.
Spoiler for Cacing sutra:

2. Planaria:Juga dikenal sebagai cacing pipih, mereka berukuran kecil, biasanya 2cm atau kurang.
Mahluk ini tidak berbahaya, mereka memakan materi organik dan bakteri, juga menembus lapisan pasir. Mereka mencerna materi hingga menjadi partikel halus, yang dapat memasuki pasir lebih cepat.
Spoiler for Cacing pipih:

3. Siput air tawar:Siput membantu menghancurkan limbah padat tanpa menggangu bakteri di dalamnya, misal Lymnea sp., Physa sp., Planorbis sp, atau Trumpet Snails.
Spoiler for Siput Lymnea:

Spoiler for Siput Physa:

Spoiler for Siput Ramshorn:

Spoiler for Siput Terompet:

Quote:
NB: Bagi yang ingin tahu Siput-Siput Air Tawar yang Umum Dijumpai silakan klik link ini.

4. Amphipoda:
Spoiler for Scud:

Quote:
Pemilihan organisme detritivora yang disebutkan di atas dapat disesuaikan dgn tema akuarium yg dimiliki.
Spoiler for Limbah padat::
Biarkan limbah padat terakumulasi, seperti sisa makanan, kotoran ikan, tanaman air yg mati/ layu. Gunakan filter yang relatif lemah dan tidak menyiponnya (kecuali jika jumlahnya begitu melimpah). Limbah padat menjaga kesehatan DPD air tawar. Limbah padat tidak berbahaya dan menyuplai mineral dan bahan organik. Limbah padat menyediakan makanan bagi siput, planaria, cacing tubifex, dan amphipoda, memberi nutrisi bagi bakteri, juga mineral bagi akar tanaman.
Tanpa limbah padat, kamu hanya akan memiliki biofilter nitrifikasi biasa yang hanya tergantung dari apa yang ada di dalam tanki. Juga, tanaman memungkinkan tumbuh dengan baik tanpa penambahan pupuk dasar.
Tanpa limbah padat, kamu hanya akan memiliki biofilter nitrifikasi biasa yang hanya tergantung dari apa yang ada di dalam tanki. Juga, tanaman memungkinkan tumbuh dengan baik tanpa penambahan pupuk dasar.
Spoiler for Prinsip DPD:
Infiltrasi limbah padat dan difusi substansi terlarut melalui celah pasir:
Semakin lengang dan semakin tahan pemadatan pasir yg digunakan, semakin mudah proses infiltrasi dan difusi terjadi. Organisme multisel membantu proses ini, dengan menyebabkan organisme dari lapisan berbeda di pasir saling berinteraksi sebagai suatu sistem.
Area aerob, anaerob dan anoksik tidak boleh terganggu:
DPD air tawar harus merupakan lingkungan yang stabil. Gangguan pada pasir menggangu difusi material dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Prinsip ini melarang aktifitas apapun yang dapat menggangu subtrat terlalu banyak sehingga terjadi percampuran antara lapisan aerob, anaerob dan anoksik. Pasir yang tidak terganggu menyebabkan populasi untuk melakukan pekerjaannya masing-masing dengan baik.
Bakteri dan organisme multisel dari DPD air tawar menciptakan ekosistem mini:
Tiap-tiap organisme bekerja timbal balik – mereka merupakan komunitas yang saling berhubungan. Prinsip ini menyebabkan DPD air tawar memiliki kapasitas biofilter yang besar. Sebuah ekosistem hanya mungkin jika didukung olehprinsip ini.
Semakin lengang dan semakin tahan pemadatan pasir yg digunakan, semakin mudah proses infiltrasi dan difusi terjadi. Organisme multisel membantu proses ini, dengan menyebabkan organisme dari lapisan berbeda di pasir saling berinteraksi sebagai suatu sistem.
Area aerob, anaerob dan anoksik tidak boleh terganggu:
DPD air tawar harus merupakan lingkungan yang stabil. Gangguan pada pasir menggangu difusi material dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Prinsip ini melarang aktifitas apapun yang dapat menggangu subtrat terlalu banyak sehingga terjadi percampuran antara lapisan aerob, anaerob dan anoksik. Pasir yang tidak terganggu menyebabkan populasi untuk melakukan pekerjaannya masing-masing dengan baik.
Bakteri dan organisme multisel dari DPD air tawar menciptakan ekosistem mini:
Tiap-tiap organisme bekerja timbal balik – mereka merupakan komunitas yang saling berhubungan. Prinsip ini menyebabkan DPD air tawar memiliki kapasitas biofilter yang besar. Sebuah ekosistem hanya mungkin jika didukung olehprinsip ini.
Spoiler for Setting DPD dalam akuarium: :
1. Isi akuarium dengan pasir kira-kira 8-10cm (3-4 inci) pasir.
2. Tambahkan air dan zat tambahan kimiawi yang dibutuhkan. pH 6.8 merupakan kisaran yang baik bagi hampir sebagian besar tanaman akuatik
3. Kita bisa mengambil sebagian pasir dari akuarium lain yang sudah mencapai kematangan (mature) atau dari akuarium yang ditanami (planted akuarium). Sebarkan dan aduk ke dalam dasar pasir. Ini akan menularkan berbagai bakteri baik ke dalam biofilter.
4. Jalankan perputaran air (filter). Masukkan beberapa butir pelet ke dalam akuarium hingga kadar ammonia tertutupi/ jenuh, kemudian jalankan perputaran air. Pakan membusuk yang tersisa akan tetap menghasilkan ammonia dalam beberapa hari ke depan. Jika tingkat ammonia meningkat, buang/ sipon sebagian bahan organik yang terdapat di dalamnya agar kadar ammonia menurun.
2. Tambahkan air dan zat tambahan kimiawi yang dibutuhkan. pH 6.8 merupakan kisaran yang baik bagi hampir sebagian besar tanaman akuatik
3. Kita bisa mengambil sebagian pasir dari akuarium lain yang sudah mencapai kematangan (mature) atau dari akuarium yang ditanami (planted akuarium). Sebarkan dan aduk ke dalam dasar pasir. Ini akan menularkan berbagai bakteri baik ke dalam biofilter.
4. Jalankan perputaran air (filter). Masukkan beberapa butir pelet ke dalam akuarium hingga kadar ammonia tertutupi/ jenuh, kemudian jalankan perputaran air. Pakan membusuk yang tersisa akan tetap menghasilkan ammonia dalam beberapa hari ke depan. Jika tingkat ammonia meningkat, buang/ sipon sebagian bahan organik yang terdapat di dalamnya agar kadar ammonia menurun.
Spoiler for Pictures:

Quote:
DPD amanPrinsip dan praktek dasar dalam artikel ini tidak akan mengancam ikan-ikan di dalamnya dan tidak berbau. Dasar pasir sedalam 8 cm merupakan hal umum, dan akan menjaga kesehatan ikan-ikan. Bencana keracunan dan bau terjadi karena ketiadaan DPD.
Perhatian Perawatan yang tidak baik dan ketidakhati-hatian ketika membongkar atau menyipon akan menyebabkan bau akibat tereksposnya gas hidrogen sulfida yang terlepas dari lapisan anaerob, dan dapat menyebabkan kematian ikan-ikan dengan sangat cepat.
Perhatian Perawatan yang tidak baik dan ketidakhati-hatian ketika membongkar atau menyipon akan menyebabkan bau akibat tereksposnya gas hidrogen sulfida yang terlepas dari lapisan anaerob, dan dapat menyebabkan kematian ikan-ikan dengan sangat cepat.
Quote:
Sumber: Terjemahan bebas dengan perubahan dari 'Freshwater Deep Sand Beds Work by Deirdre Kylie'
Quote:
Disclaimer:
Disini TS juga sama-sama belajar - bukan ahli, jadi Agan-agan sekalian, mari kita diskusi bersama-sama disini. Trims
Disini TS juga sama-sama belajar - bukan ahli, jadi Agan-agan sekalian, mari kita diskusi bersama-sama disini. Trims
Diubah oleh blausewasser 20-09-2013 10:13
0
11.3K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan