- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menteri ini tertular virus "vikinisasi" akut :)
TS
abreuymtizh
Menteri ini tertular virus "vikinisasi" akut :)
Wabah bahasa 'Vickinasi' benar-benar menembus seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Penyakit bahasa yang dipopulerkan mantan tunangan pedangdut Zaskia Gotik, Vicki Prasetyo ini pun sukses mewabah hingga tataran Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa adalah salah satu korbannya.
Berbicara kepada wartawan seusai bertemu Pangeran Andrew di kantornya, Rabu (18/9), Hatta mencoba berakrobat dalam menjawab pertanyaan wartawan dengan menggunakan kata-kata yang dipopulerkan Vicky. Ini berawal dari sebuah pertanyaan yang dilayangkan wartawan salah satu media online terkait bisa atau tidaknya mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) menggunakan premium.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Hatta mengatakan, "Menurut saya kalau heavy-nya masih pada premium, ini harus dicermati betul seberapa besar konsumsinya itu. Kalau tidak ada spesifiknya, tidak ada keunggulannya dibanding yang lain, ya bisa sarua jeung bohong (sama saja bohong). Itu kudeta hati namanya," kata Hatta seraya tersenyum.
Mendapati jawaban itu, wartawan-wartawan yang biasanya menempati pos di Kemenko Perekonomian pun tertawa mendengar kata 'kudeta hati'. Rupanya 'Vickinisasi' ala Hatta belum berhenti sampai di situ. Setelah menjawab beberapa pertanyaan terkait masalah ekonomi terkini antara lain rencana kenaikan royalti batu bara, Hatta kembali melontarkan kata-kata ala Vicki.
Wartawan media online lainnya melontarkan pertanyaan terkait pemberian tunjangan PNS yang harus didasari kinerja mulai berlaku 1 Januari 2014. Wartawan itu menanyakan, bagaimana kesiapan institusi yang dipimpin oleh Hatta, yakni Kemenko Perekonomian? "Itu semua berdasarkan performance," ujar Hatta.
"Yang namanya remunerasi, jangan sampai tersebut statusisasi," kata Hatta yang disambut tawa lepas para wartawan.
Sejurus kemudian, Hatta melanjutkan Vickinisasi-nya. "Dalam situasisasi seperti sekarang ini, bisa labil nanti," lanjut Hatta yang kembali disambut derai tawa para wartawan. Pun dengan dirinya.
"Kalau dia minta rumah, nanti kita komunikasikan dulu," sambung Hatta. Dialog yang dikutip terakhir ini selaras dengan dialog Vicki dengan Zaskia Gotik yang meminta dibelikan rumah. Setelah tertawa bersama para wartawan, Hatta kembali ditanya terkait pertanyaan di atas. Namun rupanya derai tawa membuat Hatta lupa. "Jadi lupa kan!," ujar Hatta sambil tertawa.
Hatta kemudian menjelaskan dengan runut remunerasi PNS di manapun didasari performa dalam bekerja. Apabila performanya menurun, tentu ada sumber pendapatan PNS yang dipotong. "Artinya based on kinerja. Memang harus begitu," kata Hatta.
Penggalan peristiwa di atas membuktikan Vickininasi telah mewabah pada siapapun. Tanpa peduli Vicki telah ditangkap aparat berwenang, ramai-ramai publik menirukan gaya bahasa Vicki. Tidak hanya masyarakat di kalangan menengah ke bawah semata. Tataran kabinet pun tertular dan ikut menirukannya dengan seksama.
Ada-ada saja
Sumber republika
Berbicara kepada wartawan seusai bertemu Pangeran Andrew di kantornya, Rabu (18/9), Hatta mencoba berakrobat dalam menjawab pertanyaan wartawan dengan menggunakan kata-kata yang dipopulerkan Vicky. Ini berawal dari sebuah pertanyaan yang dilayangkan wartawan salah satu media online terkait bisa atau tidaknya mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) menggunakan premium.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Hatta mengatakan, "Menurut saya kalau heavy-nya masih pada premium, ini harus dicermati betul seberapa besar konsumsinya itu. Kalau tidak ada spesifiknya, tidak ada keunggulannya dibanding yang lain, ya bisa sarua jeung bohong (sama saja bohong). Itu kudeta hati namanya," kata Hatta seraya tersenyum.
Mendapati jawaban itu, wartawan-wartawan yang biasanya menempati pos di Kemenko Perekonomian pun tertawa mendengar kata 'kudeta hati'. Rupanya 'Vickinisasi' ala Hatta belum berhenti sampai di situ. Setelah menjawab beberapa pertanyaan terkait masalah ekonomi terkini antara lain rencana kenaikan royalti batu bara, Hatta kembali melontarkan kata-kata ala Vicki.
Wartawan media online lainnya melontarkan pertanyaan terkait pemberian tunjangan PNS yang harus didasari kinerja mulai berlaku 1 Januari 2014. Wartawan itu menanyakan, bagaimana kesiapan institusi yang dipimpin oleh Hatta, yakni Kemenko Perekonomian? "Itu semua berdasarkan performance," ujar Hatta.
"Yang namanya remunerasi, jangan sampai tersebut statusisasi," kata Hatta yang disambut tawa lepas para wartawan.
Sejurus kemudian, Hatta melanjutkan Vickinisasi-nya. "Dalam situasisasi seperti sekarang ini, bisa labil nanti," lanjut Hatta yang kembali disambut derai tawa para wartawan. Pun dengan dirinya.
"Kalau dia minta rumah, nanti kita komunikasikan dulu," sambung Hatta. Dialog yang dikutip terakhir ini selaras dengan dialog Vicki dengan Zaskia Gotik yang meminta dibelikan rumah. Setelah tertawa bersama para wartawan, Hatta kembali ditanya terkait pertanyaan di atas. Namun rupanya derai tawa membuat Hatta lupa. "Jadi lupa kan!," ujar Hatta sambil tertawa.
Hatta kemudian menjelaskan dengan runut remunerasi PNS di manapun didasari performa dalam bekerja. Apabila performanya menurun, tentu ada sumber pendapatan PNS yang dipotong. "Artinya based on kinerja. Memang harus begitu," kata Hatta.
Penggalan peristiwa di atas membuktikan Vickininasi telah mewabah pada siapapun. Tanpa peduli Vicki telah ditangkap aparat berwenang, ramai-ramai publik menirukan gaya bahasa Vicki. Tidak hanya masyarakat di kalangan menengah ke bawah semata. Tataran kabinet pun tertular dan ikut menirukannya dengan seksama.
Ada-ada saja
Sumber republika
0
3.8K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan