Kaskus

Entertainment

funphoneAvatar border
TS
funphone
Mobile Game yang MUDAH Dimainkan
Bermain game tak selamanya berkonotasi buruk. Ada pula game yang merangsang aspek motorik anak-anak dan ada pula yang sarat akan unsur edukasi.

Media untuk bermain game pun kini semakin banyak, dari laptop, komputer tablet, hingga telepon seluler cerdas. Jangan heran bila anak-anak sudah akrab dengan perangkat berteknologi tinggi itu.

Agar tak salah arah, ada baiknya para orang tua atau sang kakak mengajak mereka untuk sesekali memainkan game sarat hiburan dan edukasi. Berikut ini beberapa game menarik yang bisa dimainkan.

  • Kata Ball

Spoiler for pic:


Pengembang lokal PJ Studio Game meluncurkan game perdananya, Kata Ball. Ini adalah permainan menyusun huruf menjadi kata. Game berbasis Android ini dibuat untuk memperkaya perbendaharaan kata pemainnya.

Kata Ball adalah permainan sederhana mengoleksi bola yang jatuh dari atas keranjang. Di setiap bola terdapat huruf yang jika disusun menjadi sebuah kata. Tugas pemain adalah mengumpulkan huruf-huruf tersebut sesuai dengan kata yang diminta. Permainan terbagi dalam sembilan level.

Kreator Kata Ball, Ficky, mengatakan dia membuat game ini untuk anaknya. “Makin ke sini sepertinya game anak-anak kurang greget,” kata dia. Dia pun menyediakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.

Karakter utama di game ini adalah anak perempuan berambut hitam panjang. Di tiap levelnya, tampilan game dibuat dengan warna berbeda. Warnanya pun terang khas anak-anak, seperti biru, hijau, kuning, merah, dan oranye.

Game ini bakal dikembangkan untuk peranti berbasis sistem operasi iOS dan Windows. Skor dari game ini bisa diunggah ke akun Facebook.

  • Countastic

Spoiler for pic:

Bagi penyuka pelajaran matematika, memainkan game Countastic bakal terasa menyenangkan. Caranya, cukup memasukkan angka yang “berjatuhan” ke kolom buku di pojok kiri bawah.

Game buatan Aruline Studio ini mengingatkan kita pada Fruit Ninja yang dimainkan dengan memotong buah-buahan. Chief Executive Officer Aruline, Edria Albert Varian, membenarkan Fruit Ninja sebagai salah satu referensinya.

Game yang dibuat untuk mengasah kecerdasan matematikaini terasa menyenangkan. Terlebih, game ini bisa digunakan lewat perangkat bergerak. Target penggunanya adalah anak-anak berusia 10 tahun ke atas.

Laman utama Countastic menampilkan dua tokoh utama, yaitu kera (simbol ketangkasan) dan burung hantu (simbol kecerdasan). Menurut ilustrator Aruline, Sandy Solihin, perancangan game ini membutuhkan sense untuk memilih hewan yang disukai anak-anak.

“Bukan hanya lucu, tapi juga hewan cerdas dan harus bikin anak-anak senang,” kata dia. Tema warna yang ditampilkan terdiri atas biru, hijau muda, dan cokelat muda. Game ini tersedia pada toko online Google Play dan situs [url=http://www.arulinestudio.com.]www.arulinestudio.com.[/url] Game ini juga bakal tersedia di peranti berbasis iOS.

  • Dodo Si Pemadam

Spoiler for pic:

Dodo Si Pemadam diciptakan oleh studio Agate Jogja yang disingkat dengan sebutan Agajo. Studio yang beranggotakan sembilan orang ini sudah dikenal sebagai pengembang game digital khusus anak.

Game edukasi ini ditujukan bagi anak berusia 5-7 tahun. Game ini berkisah tentang seorang pemadam kebakaran bernama Dodo. Pemain diajak membantu Dodo untuk menaiki tangga dengan cara mengerjakan soal-soal penjumlahan sederhana.

Seperti ciri khas petugas pemadam kebakaran, Dodo si tokoh utama mengenakan seragam dan topi berwarna merah. Tampilan game ini cukup menarik dengan didominasi warna hijau, biru muda, cokelat, dan hitam.

Game ini diciptakan dalam waktu dua minggu. “Karena ini permainan yang sangat sederhana untuk anak-anak, hanya bermain tambah-tambahan,” ujar Co-Founder Agajo, Ari Mageta Wedyasaputro. Game ini diluncurkan pada pertengahan tahun lalu dan baru untuk platform Android.

  • Up in Flames

Spoiler for pic:


Permainan ini diciptakan oleh Agate Studio dan berbasis puzzle, yang disajikan dalam bentuk petualangan. Tokoh utamanya adalah naga hijau imut bernama Baff. Pemain diajak membantu Baff untuk membantu teman-temannya yang diculik musuh, yaitu serigala, ikan hiu, dan yeti.

Sekilas, permainan ini mirip dengan Angry Birds karena pemain harus menghancurkan musuh dengan cara melompat atau menabrakkan benda. “Tapi kalau yang ini lebih menantang, karena bisa melempar benda atau membakar musuh,” ujar Wiradeva Arif, Chief Financial Officer Agate, yang akrab disapa Devon.

Proses pembuatan Up in Flames memakan waktu 1,5 tahun hingga awal 2012. Devon mengatakan, lamanya proses disebabkan feedback yang diberikan oleh penerbit game. “Kami diminta memperbaiki berkali-kali,” kata dia. Perbaikan dilakukan dari karakter tokoh utama hingga nama game. Game ini diluncurkan oleh penerbit Chillingo, yang menjadi bagian dari perusahaan game besar Electronic Arts.

Up in Flames tersedia bagi perangkat berbasis iOS dan dapat diunduh dengan biaya Rp 9.500. Untuk menambah jumlah pengunduhan, studio berencana menjadikannya sebagai game gratis.

mungkin inpo ini bisa di share ke agan2/aganwati yg sdh punya anak, atau buat yang masih belun mungkin bisa juga buat ponakan2 tercinta emoticon-Bettyatau bahkan mgkn diri anda sendiri emoticon-Matabelo


0
2.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan