- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Hardware Computer
Gigabyte G1.Sniper B5
TS
enzwa
Gigabyte G1.Sniper B5
Solid All-Around Motherboard
Penawaran menyeluruh dari produk motherboard cukup jarang terjadi. Tapi, dengan kehadiran tawaran Gigabyte model G1.Sniper B5-nya, pengguna akan mendapatkan solusi board yang lengkap. Baik itu untuk gaming, multimedia, bisnis (kantoran), maupun overclocking semua akan didapatkan secara out-of-the-box. Bagusnya lagi, sisi keterjangkauan juga menjadi point penting disini. Karena G1.Sniper B5 yang termasuk kedalam jajaran G1.Killer menawarkan sisi penawaran harga yang cukup terjangkau bila dibandingkan dengan seri G1 Killer lainnya.
- Gaming
Mari kita telaah, pertama-tama pada sisi gaming, motherboard ini dilengkapi dua slot PCI Express x16 yang masing-masing berkecepatan transfer rate full speed x16 pada Slot pertama (utama), dan speed x4 pada slot kedua. Dual slot PCIe x16 ini mendukung teknologi CrossFireX yang memungkinkan pemasangan dua VGA Radeon sekaligus untuk mendapatkan performa gaming ganda. Berhubungan dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja ekstra baik itu dalam ber-gaming maupun operasional lainnya, impelementasi overclocking sangat dimungkinkan dan juga dimudahkan. Perlu diingat, ketika proses overclock pastikan BIOS pada versi F5 sebagaimana yang dilakukan ketika pengujian kali ini. Karena dengan board rev 1.0, BIOS bawaan adalah versi F2 yang belum memaksimalkan fitur overclock-nya.
- Bisnis
Berlanjut kepada kegunaan lainnya, dengan berbasiskan chipset Intel B85, motherboard Gigabyte ini dapat difungsikan sebagai induk dari komputer di dunia bisnis (komputer kantoran) skala kecil. Karena integrasi fitur Intel SBA (Small Business Advantage). Dengan kata lain, managemen IT akan sangat dimudahkan bila menggunakan motherboard Gigabyte G1.Sniper B5 ini.
- Audio Premium
Fitur multimedia, terutama pada sisi system audio, adalah fitur utama lain dari G1.Sniper B5 yang bisa dikatakan sangatlah premium. Sebagaimana terlihat pada gambar, solusi audio onboard menggunakan desain terisolasi. Yang dimaksudkan adalah pada circuit komponen audio, mereka terpisahkan (ada jarak/ gap) dengan circuit lain pada motherboard. Hal ini akan mengurangi noise pada reproduksi audio. Selain itu, pada gap dipasangkan jajaran LED hijau yang membuat motherboard tampak unik dan berkesan premium.
Tambahan lain agar mendapatkan solusi audio yang mumpuni, tidak tanggung-tanggung Gigabyte memasangkan jenis kapasitor jepang khusus audio dari Nichicon.
Selain itu, implementasi OP-AMP yang upgradeable akan memberikan kebebasan kepada user-nya untuk mendapatkan kualitas karakteristik audio sesuai selera. OP-AMP ini dikhususkan pada koneksi line-out audio. Ektra lain sebagai penunjang peningkatan kualitas reproduksi suara dan mengurangi noise adalah pada semua port audio dilapisi emas (gold-plated).
Tidak ketinggalan, bagi user yang menginginkan solusi audio digital disediakan dua port S/PDIF dalam bentuk optical dan coaxial. Terakhir, chip codec Realtek ALC898 yang berspesifikasi 110dB SnR juga dilengkapi pelat pelindung (gold plated shielding).
- Overclocking
Beralih pada sisi overclocking, G1.Sniper B5 dipersenjatai circuit VRM yang sudah berdasar desain teknologi Ultra Durable 4 Plus. Hal ini menjadikan reliabilitas ekstra power untuk overclock cukup terjamin. Mungkin tidak akan mencapai tingkatan paling ekstrim, karena batasan power phase, tapi pada proses overclocking tingkatan menengah, atau untuk pemakaian di harian dalam kondisi overclock, motherboard ini akan memberikan jaminan terbaik.
Sedikit timbal-balik, yang berhubungan dengan overclocking adalah terdapatnya batasan dukungan maksimal kecepatan RAM yang hanya mencapai 1600 MHz (bergantung processor yang digunakan), dan juga batasan dari chipset seri B. Bagusnya dukungan XMP (eXtreme Memory Profile) dari Intel tetap dimiliki motherboard ini. Lebih detil pada sisi overclock bisa diikuti pada bagian testing dan overclock.
- Global Operasional
Lalu untuk tawaran lainnya, Gigabyte G1.Sniper B5 hadir dengan desain yang cukup standar pada form factor ATX. Reliabilitas operasional keseluruhan terjamin dengan semua kapasitor (terkecuali kapasitor audio) menggunakan jenis solid (fitur ini termasuk kedalam teknologi Ultra Durable 4). Dominasi warna hitam kecoklatan pada PCB menekankan kesan gaming yang kuat.
Konektifitas sendiri terbilang cukup untuk standar saat ini. Hanya saja memang dirasa kurang pada jumlah port USB, namun adanya jenis USB3.0 menutupi kekurangan jumlahnya. Standarisasi koneksi perangkat input masih cukup konvensional dengan PS/2. Koneksi display pun hanya disediakan sebuah port HDMI agar bisa mengakomodasi solusi GPU on-processor. Secara keseluruhan, port koneksi eksternal (akses langsung dari luar) G1.Sniper B5 lebih mengutamakan sisi audio-nya.
Di lain pihak, slot dan port internal cukup lengkap tersedia seperti port SATAIII, 4x slot DIMM, 2x PCIe x16, 2x PCIe x1 dan 2x slot PCI standar. Sehingga dapat mengakomodasi teknologi perangkat internal modern secara maksimal.
Testing & Overclock
Setelah pembahasan fitur maupun desainya, kini beralih kepada sesi testing. Kali ini pengujian motherboard difokuskan pada dua kajian, pertama pengujian dengan setting default dan kedua pengujian dengan setting overclock. Selain itu, ada sedikit testing kecil untuk reproduksi suara dari system audio yang dimiliki G1.Sniper B5.
Tapi sebelum beranjak pada pengujian, berikut daftar sepesifikasi yang akan digunakan pada pengujian.
Spesifikasi:
- Processor Intel Core i5-4670K (3,4Ghz – 3,8GHz Turbo)
- Motherboard Gigabyte G1.Sniper B5
- RAM Kingston HyperX Blu 2x 2GB-1600
- VGA Gigabyte GV-N780OC-3GD
- SSD Kingston HyperX SH103S3/90G 90GB
- LCD Display Chimei 1920x1080 23LH
- Keyboard + Mouse (USB)
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, Tomb Raider, Final Fantasy XIV online, Resident Evil 6, PLAGame, Unigine Heaven, Unigine Valley
- Tools: Cinebench11.5, Gigabyte EasyTune, FurMark1.11, Prime95, RightMark Audio Analyzer.
Sebagaimana standarnya, pada pengujian standar tidak ada setting yang dirubah. Semua komponen bekerja pada kondisi default. Terkecuali untuk komponen RAM, ia ditetapkan di kondisi XMP aktif. Hal ini menjadikan pengujian standar maupun overclock, memiliki setting memory yang sama (XMP 1600MHz).
Overclock
Dilanjutkan pada pengujian dengan kondisi overclock. Di sini ditetapkan nilai maksimal overclock pada angka 4.5GHz. Peningkatan dibandingkan kondisi standar, yakni 3.8Ghz, memang hanya sebesar 700MHz saja. Namun, dengan tujuan overclock untuk digunakan sebagai harian, hal ini sudah lebih dari cukup. Selain itu, relevansi peningkatan clock diatas 4.5GHz, hampir tidak ada. Karena tidak memberikan ekstra bonus performa yang signifikan.
Untuk mendapatkan clock hingga 4.5GHz, diterapkan setting multiplier hingga 45x, dan voltase vcore mencapai 1.15Volt. Sebelumnya perlu diingat kembali, versi BIOS yang digunakan adalah F5. Karena pada motherboard rev 1.0 yang digunakan kali ini masih menggunakan BIOS F2 yang memiliki keterbatasa setting multiplier hingga 38x saja. Terakhir dan tidak kalah penting, pastikan teknologi Turbo Boost dinon-aktifkan, untuk mencegah terjadinya overclock otomatis berlebihan pada processor.
Performa
Dari berbagai hasil pengujian, berikut paparan dan hasil yang didapatkan dari tiap aplikasi benchmark. Selain itu, ditambahkan juga hasil pengujian khusus pada processor untuk mengetahui peningkatan performa sebelum dan setelah overclock, dan juga pengujian asupan daya dan suhu processor, baik itu ketika idle maupun full-load.
- PCMark 7
1. Standard: 5626
2. Overclock: 5796
- 3DMark Cloud Gate
1. Standard: 19466
2. Overclock: 21677
- 3DMark Fire Strike
1. Standard: 8335
2. Overclock: 8557
- Tomb Raider
1. Standard: 73,9fps (1920x1080, Ultimate setting)
2. Overclock: 75,5fps (1920x1080, Ultimate setting)
- Final Fantasy XIV online
1. Standard: 10690 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 11014 (1920x1080, max setting)
- Resident Evil 6
1. Standard: 14631 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 14735 (1920x1080, max setting)
- PLAGame
1. Standard: 101,6fps (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 106,4fps (1920x1080, max setting)
- Unigine Heaven
1. Standard: 1378 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 1382 (1920x1080, Extreme setting)
- Unigine Valley
1. Standard: 2678 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 2690 (1920x1080, Extreme setting)
CPU Benchmark
- Cinebench11.5
1. Standard: 6,37 Points
2. Overclock: 7,65 Points
- PCMark 7 Computation
1. Standard: 11566
2. Overclock: 13077
Power Draw
- Idle
1. Standard: 46 Watt
2. Overclock: 54 Watt
- Full-load
1. Standard: 401 Watt
2. Overclock: 438 Watt
Suhu
- Idle
1. Standard: 29’C
2. Overclock: 34’C
- Full-load
1. Standard: 78’C
2. Overclock: 91’C
Audio Test
Pada pengujian audio, disini lebih kepada fokus respon frekuensi dan test dengar lagu saja. Dengan kata lain, pengujian kecil-kecilan dan mungkin tidak terlalu mendalam. Karena memang, hal yang berhubungan dengan audio rata-rata bergantung kepada subjektifitas penggunanya. Tapi satu hal yang pasti, Gigabyte tampaknya melakukan segala hal yang dimungkinkan agar bisa menghadirkan solusi audio system terbaik bagi penggunanya.
- Frequency Response
Di sini pengujian menggunakan aplikasi RightMark Audio Analyzer. Menjadikan hasil respon frekuensi bukan hanya bergantung kepada chip DAC (Digital to Analog Converter), tapi juga chip ADC (Analog to Digital Converter) dari unit codec Realtek ALC898 yang digunakan motherboard G1.Sniper B5, sebagai processor audio utamanya. Lalu, bagaimana dengan tambahan chip OP-AMP yang dimiliki G1.Sniper B5? Sayangnya, hal ini hanya diberlakukan pada port audio out saja, sedangkan port audio input tidak memilikinya. Dengan kenyataan tersebut, ada ketimpangan antara kreasi output maupun input audio. Berikut hasil respon frekuensi dari system audio G1.Sniper B5.
- Test dengar
Test dengar berdasar subjektifitas penguji, menggunakan tipe lagu klasik dan speaker kelas menengah yang menggunakan driver three-way agar dapat mewakili range frekuensi bawah (woofer), menengah (midrange), dan atas (tweeter). Memang dengan kelasnya, speaker ini jauh dari sisi keakuratan, dan hasilnya akan berbeda antara pendengar yang satu dengan yang lainnya. Satu hal yang pasti, kreasi audio dari G1.Sniper B5 bisa dikategorikan sebagai salah satu system audio dengan kreasi audio paling bersih dan cukup berkualitas. Di tambah lagi dengan OP-AMD output yang bisa digonta-ganti, membuat pemilihan karakter suara lebih bebas lagi, dan tentunya audio yang lebih powerfull .
Sebagai contoh dalam pilihan untuk menggonta-ganti chip OP-AMP, digunakan tawaran produk optional Gigabyte yang berupa OP-AMP upgrade kit yang dijual terpisah dari motherboard. Kisaran harga dari upgrage kit ini sekitar US$46, dan sudah tersedia di pasaran Indonesia.
Final Words
Solusi all-around motherboard dari Gigabyte G1.Sniper B5, cukup menjanjikan. Tidak hanya dari sisi operasional standar motherboard, tapi juga kepada sisi solusi lainnya yang merambah kepada gaming, overclocking dan bahkan kepada system audio yang cukup serius.
Tingkatan kinerja antara standar dan overclock, memang tidak terpaut terlalu jauh. Karena implementasi overclock yang tidak terlalu tinggi. Selain karena untuk penggunaan harian, juga keterbatasan dari HSF (Heatsink/Fan) yang digunakan. Selain itu juga, relevansi peningkatan performa yang sudah pada batasannya di 4.5GHz. Di lain pihak, bila user masih menginginkan peningkatan performa lagi, bisa dengan upgrade.
Solusi audio pun sangat menjanjikan, apalagi dengan kemungkinkan untuk mengonta-ganti OP-AMP output secara langsung di motherboard.
Kenyamanan ber-gaming, selain dari overclock sendiri, juga karena tersedianya ruang untuk menggunakan dua VGA sekaligus, berkat teknologi CrossFireX. Hanya saja hal ini dimungkinkan bila user menggunakan VGA yang berbasiskan AMD Radeon.
Sedikit keterbatasan yang cukup jelas, mungkin terdapat pada dukungan maksimal dari kecepatan RAM yang bisa digunakan pada motherboard ini, yakni pada tingkat DDR3-1600. Tapi, berdasar kegunaan maupun operasionalnya. Untuk saat ini, hal itu sudah lebih dari cukup.
Note: Produk G1.Sniper B5 sudah tersedia di Indonesia dengan harga MSRP US$130.
Penawaran menyeluruh dari produk motherboard cukup jarang terjadi. Tapi, dengan kehadiran tawaran Gigabyte model G1.Sniper B5-nya, pengguna akan mendapatkan solusi board yang lengkap. Baik itu untuk gaming, multimedia, bisnis (kantoran), maupun overclocking semua akan didapatkan secara out-of-the-box. Bagusnya lagi, sisi keterjangkauan juga menjadi point penting disini. Karena G1.Sniper B5 yang termasuk kedalam jajaran G1.Killer menawarkan sisi penawaran harga yang cukup terjangkau bila dibandingkan dengan seri G1 Killer lainnya.
- Gaming
Mari kita telaah, pertama-tama pada sisi gaming, motherboard ini dilengkapi dua slot PCI Express x16 yang masing-masing berkecepatan transfer rate full speed x16 pada Slot pertama (utama), dan speed x4 pada slot kedua. Dual slot PCIe x16 ini mendukung teknologi CrossFireX yang memungkinkan pemasangan dua VGA Radeon sekaligus untuk mendapatkan performa gaming ganda. Berhubungan dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja ekstra baik itu dalam ber-gaming maupun operasional lainnya, impelementasi overclocking sangat dimungkinkan dan juga dimudahkan. Perlu diingat, ketika proses overclock pastikan BIOS pada versi F5 sebagaimana yang dilakukan ketika pengujian kali ini. Karena dengan board rev 1.0, BIOS bawaan adalah versi F2 yang belum memaksimalkan fitur overclock-nya.
- Bisnis
Berlanjut kepada kegunaan lainnya, dengan berbasiskan chipset Intel B85, motherboard Gigabyte ini dapat difungsikan sebagai induk dari komputer di dunia bisnis (komputer kantoran) skala kecil. Karena integrasi fitur Intel SBA (Small Business Advantage). Dengan kata lain, managemen IT akan sangat dimudahkan bila menggunakan motherboard Gigabyte G1.Sniper B5 ini.
- Audio Premium
Fitur multimedia, terutama pada sisi system audio, adalah fitur utama lain dari G1.Sniper B5 yang bisa dikatakan sangatlah premium. Sebagaimana terlihat pada gambar, solusi audio onboard menggunakan desain terisolasi. Yang dimaksudkan adalah pada circuit komponen audio, mereka terpisahkan (ada jarak/ gap) dengan circuit lain pada motherboard. Hal ini akan mengurangi noise pada reproduksi audio. Selain itu, pada gap dipasangkan jajaran LED hijau yang membuat motherboard tampak unik dan berkesan premium.
Tambahan lain agar mendapatkan solusi audio yang mumpuni, tidak tanggung-tanggung Gigabyte memasangkan jenis kapasitor jepang khusus audio dari Nichicon.
Selain itu, implementasi OP-AMP yang upgradeable akan memberikan kebebasan kepada user-nya untuk mendapatkan kualitas karakteristik audio sesuai selera. OP-AMP ini dikhususkan pada koneksi line-out audio. Ektra lain sebagai penunjang peningkatan kualitas reproduksi suara dan mengurangi noise adalah pada semua port audio dilapisi emas (gold-plated).
Tidak ketinggalan, bagi user yang menginginkan solusi audio digital disediakan dua port S/PDIF dalam bentuk optical dan coaxial. Terakhir, chip codec Realtek ALC898 yang berspesifikasi 110dB SnR juga dilengkapi pelat pelindung (gold plated shielding).
- Overclocking
Beralih pada sisi overclocking, G1.Sniper B5 dipersenjatai circuit VRM yang sudah berdasar desain teknologi Ultra Durable 4 Plus. Hal ini menjadikan reliabilitas ekstra power untuk overclock cukup terjamin. Mungkin tidak akan mencapai tingkatan paling ekstrim, karena batasan power phase, tapi pada proses overclocking tingkatan menengah, atau untuk pemakaian di harian dalam kondisi overclock, motherboard ini akan memberikan jaminan terbaik.
Sedikit timbal-balik, yang berhubungan dengan overclocking adalah terdapatnya batasan dukungan maksimal kecepatan RAM yang hanya mencapai 1600 MHz (bergantung processor yang digunakan), dan juga batasan dari chipset seri B. Bagusnya dukungan XMP (eXtreme Memory Profile) dari Intel tetap dimiliki motherboard ini. Lebih detil pada sisi overclock bisa diikuti pada bagian testing dan overclock.
- Global Operasional
Lalu untuk tawaran lainnya, Gigabyte G1.Sniper B5 hadir dengan desain yang cukup standar pada form factor ATX. Reliabilitas operasional keseluruhan terjamin dengan semua kapasitor (terkecuali kapasitor audio) menggunakan jenis solid (fitur ini termasuk kedalam teknologi Ultra Durable 4). Dominasi warna hitam kecoklatan pada PCB menekankan kesan gaming yang kuat.
Konektifitas sendiri terbilang cukup untuk standar saat ini. Hanya saja memang dirasa kurang pada jumlah port USB, namun adanya jenis USB3.0 menutupi kekurangan jumlahnya. Standarisasi koneksi perangkat input masih cukup konvensional dengan PS/2. Koneksi display pun hanya disediakan sebuah port HDMI agar bisa mengakomodasi solusi GPU on-processor. Secara keseluruhan, port koneksi eksternal (akses langsung dari luar) G1.Sniper B5 lebih mengutamakan sisi audio-nya.
Di lain pihak, slot dan port internal cukup lengkap tersedia seperti port SATAIII, 4x slot DIMM, 2x PCIe x16, 2x PCIe x1 dan 2x slot PCI standar. Sehingga dapat mengakomodasi teknologi perangkat internal modern secara maksimal.
Testing & Overclock
Setelah pembahasan fitur maupun desainya, kini beralih kepada sesi testing. Kali ini pengujian motherboard difokuskan pada dua kajian, pertama pengujian dengan setting default dan kedua pengujian dengan setting overclock. Selain itu, ada sedikit testing kecil untuk reproduksi suara dari system audio yang dimiliki G1.Sniper B5.
Tapi sebelum beranjak pada pengujian, berikut daftar sepesifikasi yang akan digunakan pada pengujian.
Spesifikasi:
- Processor Intel Core i5-4670K (3,4Ghz – 3,8GHz Turbo)
- Motherboard Gigabyte G1.Sniper B5
- RAM Kingston HyperX Blu 2x 2GB-1600
- VGA Gigabyte GV-N780OC-3GD
- SSD Kingston HyperX SH103S3/90G 90GB
- LCD Display Chimei 1920x1080 23LH
- Keyboard + Mouse (USB)
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, Tomb Raider, Final Fantasy XIV online, Resident Evil 6, PLAGame, Unigine Heaven, Unigine Valley
- Tools: Cinebench11.5, Gigabyte EasyTune, FurMark1.11, Prime95, RightMark Audio Analyzer.
Sebagaimana standarnya, pada pengujian standar tidak ada setting yang dirubah. Semua komponen bekerja pada kondisi default. Terkecuali untuk komponen RAM, ia ditetapkan di kondisi XMP aktif. Hal ini menjadikan pengujian standar maupun overclock, memiliki setting memory yang sama (XMP 1600MHz).
Overclock
Dilanjutkan pada pengujian dengan kondisi overclock. Di sini ditetapkan nilai maksimal overclock pada angka 4.5GHz. Peningkatan dibandingkan kondisi standar, yakni 3.8Ghz, memang hanya sebesar 700MHz saja. Namun, dengan tujuan overclock untuk digunakan sebagai harian, hal ini sudah lebih dari cukup. Selain itu, relevansi peningkatan clock diatas 4.5GHz, hampir tidak ada. Karena tidak memberikan ekstra bonus performa yang signifikan.
Untuk mendapatkan clock hingga 4.5GHz, diterapkan setting multiplier hingga 45x, dan voltase vcore mencapai 1.15Volt. Sebelumnya perlu diingat kembali, versi BIOS yang digunakan adalah F5. Karena pada motherboard rev 1.0 yang digunakan kali ini masih menggunakan BIOS F2 yang memiliki keterbatasa setting multiplier hingga 38x saja. Terakhir dan tidak kalah penting, pastikan teknologi Turbo Boost dinon-aktifkan, untuk mencegah terjadinya overclock otomatis berlebihan pada processor.
Quote:
Performa
Dari berbagai hasil pengujian, berikut paparan dan hasil yang didapatkan dari tiap aplikasi benchmark. Selain itu, ditambahkan juga hasil pengujian khusus pada processor untuk mengetahui peningkatan performa sebelum dan setelah overclock, dan juga pengujian asupan daya dan suhu processor, baik itu ketika idle maupun full-load.
- PCMark 7
1. Standard: 5626
2. Overclock: 5796
- 3DMark Cloud Gate
1. Standard: 19466
2. Overclock: 21677
- 3DMark Fire Strike
1. Standard: 8335
2. Overclock: 8557
- Tomb Raider
1. Standard: 73,9fps (1920x1080, Ultimate setting)
2. Overclock: 75,5fps (1920x1080, Ultimate setting)
- Final Fantasy XIV online
1. Standard: 10690 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 11014 (1920x1080, max setting)
- Resident Evil 6
1. Standard: 14631 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 14735 (1920x1080, max setting)
- PLAGame
1. Standard: 101,6fps (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 106,4fps (1920x1080, max setting)
- Unigine Heaven
1. Standard: 1378 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 1382 (1920x1080, Extreme setting)
- Unigine Valley
1. Standard: 2678 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 2690 (1920x1080, Extreme setting)
CPU Benchmark
- Cinebench11.5
1. Standard: 6,37 Points
2. Overclock: 7,65 Points
- PCMark 7 Computation
1. Standard: 11566
2. Overclock: 13077
Power Draw
- Idle
1. Standard: 46 Watt
2. Overclock: 54 Watt
- Full-load
1. Standard: 401 Watt
2. Overclock: 438 Watt
Suhu
- Idle
1. Standard: 29’C
2. Overclock: 34’C
- Full-load
1. Standard: 78’C
2. Overclock: 91’C
Audio Test
Pada pengujian audio, disini lebih kepada fokus respon frekuensi dan test dengar lagu saja. Dengan kata lain, pengujian kecil-kecilan dan mungkin tidak terlalu mendalam. Karena memang, hal yang berhubungan dengan audio rata-rata bergantung kepada subjektifitas penggunanya. Tapi satu hal yang pasti, Gigabyte tampaknya melakukan segala hal yang dimungkinkan agar bisa menghadirkan solusi audio system terbaik bagi penggunanya.
- Frequency Response
Di sini pengujian menggunakan aplikasi RightMark Audio Analyzer. Menjadikan hasil respon frekuensi bukan hanya bergantung kepada chip DAC (Digital to Analog Converter), tapi juga chip ADC (Analog to Digital Converter) dari unit codec Realtek ALC898 yang digunakan motherboard G1.Sniper B5, sebagai processor audio utamanya. Lalu, bagaimana dengan tambahan chip OP-AMP yang dimiliki G1.Sniper B5? Sayangnya, hal ini hanya diberlakukan pada port audio out saja, sedangkan port audio input tidak memilikinya. Dengan kenyataan tersebut, ada ketimpangan antara kreasi output maupun input audio. Berikut hasil respon frekuensi dari system audio G1.Sniper B5.
- Test dengar
Test dengar berdasar subjektifitas penguji, menggunakan tipe lagu klasik dan speaker kelas menengah yang menggunakan driver three-way agar dapat mewakili range frekuensi bawah (woofer), menengah (midrange), dan atas (tweeter). Memang dengan kelasnya, speaker ini jauh dari sisi keakuratan, dan hasilnya akan berbeda antara pendengar yang satu dengan yang lainnya. Satu hal yang pasti, kreasi audio dari G1.Sniper B5 bisa dikategorikan sebagai salah satu system audio dengan kreasi audio paling bersih dan cukup berkualitas. Di tambah lagi dengan OP-AMD output yang bisa digonta-ganti, membuat pemilihan karakter suara lebih bebas lagi, dan tentunya audio yang lebih powerfull .
Sebagai contoh dalam pilihan untuk menggonta-ganti chip OP-AMP, digunakan tawaran produk optional Gigabyte yang berupa OP-AMP upgrade kit yang dijual terpisah dari motherboard. Kisaran harga dari upgrage kit ini sekitar US$46, dan sudah tersedia di pasaran Indonesia.
Final Words
Solusi all-around motherboard dari Gigabyte G1.Sniper B5, cukup menjanjikan. Tidak hanya dari sisi operasional standar motherboard, tapi juga kepada sisi solusi lainnya yang merambah kepada gaming, overclocking dan bahkan kepada system audio yang cukup serius.
Tingkatan kinerja antara standar dan overclock, memang tidak terpaut terlalu jauh. Karena implementasi overclock yang tidak terlalu tinggi. Selain karena untuk penggunaan harian, juga keterbatasan dari HSF (Heatsink/Fan) yang digunakan. Selain itu juga, relevansi peningkatan performa yang sudah pada batasannya di 4.5GHz. Di lain pihak, bila user masih menginginkan peningkatan performa lagi, bisa dengan upgrade.
Solusi audio pun sangat menjanjikan, apalagi dengan kemungkinkan untuk mengonta-ganti OP-AMP output secara langsung di motherboard.
Kenyamanan ber-gaming, selain dari overclock sendiri, juga karena tersedianya ruang untuk menggunakan dua VGA sekaligus, berkat teknologi CrossFireX. Hanya saja hal ini dimungkinkan bila user menggunakan VGA yang berbasiskan AMD Radeon.
Sedikit keterbatasan yang cukup jelas, mungkin terdapat pada dukungan maksimal dari kecepatan RAM yang bisa digunakan pada motherboard ini, yakni pada tingkat DDR3-1600. Tapi, berdasar kegunaan maupun operasionalnya. Untuk saat ini, hal itu sudah lebih dari cukup.
Note: Produk G1.Sniper B5 sudah tersedia di Indonesia dengan harga MSRP US$130.
0
4.8K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan