- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Khutbah anti Tuhan & Agama dalam Lagu (muslim only-meski bukan muslim-tetap berguna)
TS
divansemesta
Khutbah anti Tuhan & Agama dalam Lagu (muslim only-meski bukan muslim-tetap berguna)
ATHEIST AND AGNOSTIC HOLY SAINT
(Khutbah Anti Tuhan dan Moralitas Agama dalam Lirik Lagu)
Prolog
Indonesia Tanpa JIL melakukan sesuatu yang menarik, nggak ribet, nggak berbelit. Untuk menghantam Jaringan Islam Liberal, mereka hanya butuh men-capture twitter pentolan JIL seperti Ulil Absor Abdalla, Saidiman, Guntur Romli dsb, kemudian di terbitkan. Dengan kata lain: nggak usah banyak bacot lewat tulisan, toh mereka (JIL) sendiri sudah menampakkan belang dan antipatinya terhadap Islam.
Karenanya,, untuk memahami tulisan Atheist and Agnostic Holy Saint, kami tidak perlu melakukan kontra dengan membuat tulisan yang bisa jadi nggak dibaca, atau malah blunder. Kami hanya membantu dengan menterjemahkan lirik-lirik lagu band-band internasional yang dulu pernah kami kagumi dan kami jadikan ‘holy saint’ lalu akan kami bahas. Gak banyak-banyak. Sedikit aja
I. Bad Religion
Dibentuk pada tahun 1979 di California. Dulu kami mengagumi Greg Graffin—yang dalam band ini memegang posisi sebagai frontman/vokalis, dikarenakan dia cerdas. Biasanya seorang pemain band identik dengan ketidakpedulian dengan sekolah, universitas, dengan sekeranjang buku, tapi si Greg ini beda. Ia menyelesaikan PHD-nya di salah satu universitas di Amerika. Disertasinya yang terkait dengan konsep Darwin dan ketuhanan ia dedikasikan untuk fans loyal-nya.
Pemikiran Greg Graffin ini kentara sekali dengan nuansa 'khutbah jumat' atau 'khutbah di biara-biara.' Hanya saja, khutbah itu tidak berisikan ittaqullah atau bertaqwalah kepada Allah, atau khutbah berperilakulah dan percayailah Kristus, wahai! Melainkan ajakan, imbauan, seruan, tabligh akbar di atas stage, di atas panggung, mengajak fans-nya untuk menjadi atheis/agnostik.
“It's all right to have faith in god But when you bend to their rules and their fucking lies. That's when I start to have pity on you. You're living on a mound of dirt, But you can't explain your reason for existence. So you blame it on god. There's people in the world today Who say they're Jewish, Christian and such, They're all ignorant fools.” (Faith in God/Bad Religion)
“Nggak apa-apa untuk enggak memiliki keyakinan terhadap tuhan, tetapi jika kamu mengikatkan diri dengan aturan dan kebohongan mereka (ini menjadi masalah). Ketika itu terjadi aku mulai menganggapmu culun. Kamu hidup di tanah kuburan, kamu nggak bisa ngejelasin alasan eksistensi Tuhan. Jadi kamu menyandarkan pada Tuhan. Di dunia saat ini, ada orang-orang yang menyatakan bahwa mereka Yahudi, Kristen dan lain sebagainya (termasuk Islam), mereka itu tablo alias baik.” (Faith in God/Bad Religion)
Atau.
“There's no such thing as hell/But you can make it if you try/There might come a day/When emotion can be quantified/But as of now there's no proof necessary/No proof necessary/It's only in your mind. (Prove It/Bad Religion)
“And the world wont wait/For the thruth upon a plants/but were ready now to feast on an atheist peace.” (Atheist Peace/Bad Religion)
“Tidak ada itu yang namanya Neraka. Neraka itu ada dan bakal dating kalau kamu memikirkannya (kalau nggak, ya nggak ada)/Neraka itu ada kalau emosi bisa dikalkulasikan/Kalau sekarang sih nggak ada buktinya itu neraka/Nggak ada buktinya, neraka cuma ada dikepala kita doang.” (Prove It/Bad Religion)
“Perdamaian yang dilakukan oleh orang atheis, negara ngehajar/ Dunia nggak mau menunggu, untuk kebenaran di atas piring sajian/ Tapi kami para atheis rela (puasa atau mati geni. Hehe) untuk perdamaian yang diusung oleh orang atheis).” (Atheist Peace/Bad Religion)
Dari zaman dulu, yang kaya Bad Religion itu sudah ada. Surga-Neraka emang nggak keliatan, kalau keliatan ya nggak akan ada Bad Religion. Pada takut semua. Metode pembuktian hidup setelah kematian tidak disandarkan pada pandangan mata (kapan-kapan kita bahas metode ilmiah dan metode rasional), tapi pada penyandaran pembuktian akan verse/informasi yang kita percaya dan kita buktikan, kita teliti.
Lagian, apa salahnya mempercayai pembalasan jika itu menguatkan komitmen untuk saling menghargai, menguatkan komitmen untuk tidak saling berkhianat, menguatkan keteraturan. Dan kalau neraka nggak ada, oh, betapa bahagianya Adolf Hitler, Suharto, Polpot, Si Buas Stalin.
Keadilan di dunia memang harus diusahakan, harus dilakukan, harus ditegakkan, tetapi keadilan tidak menjangkau banyak pihak. Banyak yang melakukan kejahatan, tapi mati tanpa mengalami hukuman atau pembalasan atas keadilan yang setimpal. Kalau tidak ada Neraka, enak sekali, ya.
Masalah perdamaian atheis? Apakah atheis itu selalu cinta damai? Apa kepercayaan terhadap Tuhan itu dipastikan tidak cinta damai? Kesimpulan dua-duanya salah. Kalau atheis/agnostik sudah bermain dalam sistem, dalam ranah politik, dalam ranah movement, sangat bisa bisa terjadi mereka tidak cinta damai.
Bukankah Stalin dan Mao itu atheis yang suka membantai manusia? Bukankah beberapa personil Dead Kenedy itu atheis-anarkis yang pernah terlibat pembunuhan dan pengeboman? Bukankah mereka adalah atheis/agnostik yang menyuarakan perdamaian? Perdamaian macam apa yang diinginkan Bad Religion? Tentu saja perdamaian dalam versi atheis/agnostik mereka. Ini sih klaim-klaim-an aja, akhirnya.
II. Dead Kennedys
Membincangkan band ini mengingatkan kami akan band Plan B to Shoot Kennedy. Hmm… pada ke mana, ya? O itu udah mecleng dari topik. Sori wahai almarhum Kapten Muslihat!
Oke, Dead Kennedy adalah band legenda, salah satu 'holy saint' dalam dunia HC/Punk. Band ini barang tentu sudah bubar sejak lama, tapi epitaph alias rekam jejaknya masih nendang hingga saat ini.
Jello Biafra selaku think tank dan vokalis band ekspermental yang lirik-liriknya penuh humor sekaligus satir ini, dengan nakal menyelipkan keyakinan dalam lagu-lagunya. Ya kenakalan menyerupai nakalnya penonton mesum waktu menyelipkan duit ke dalam kutang penyanyi dangdut koplo.
“All religions make me wanna throw up. All religions make me sick. All religions make me wanna throw up. All religions suck. They all claim that they have the truth. That'll set you free. Just give 'em all your money and they'll set you free. Free for a fee.” (Religious Vomit/Dead Keneddy)
“Semua agama membuat gue mau muntah. Semua agama membuat gue sakit. Semua agama membuat gue mau muntah. Semua agama sampah. Mereka (agama) mengklaim bahwa mereka memiliki kebenaran. Mereka—katanya—mau membuat kamu bebas. (yeah) bebas untuk sebuah bayaran atawa duit.” (Religious Vomit/Dead Keneddy)
Melalui mulut Jello Biafra—yang beberapa waktu lalu pernah diancam oleh aktivis Punk maupun fansnya karena akan melakukan konser di Tel Aviv, di jantung negara penindas, kita dapat mendengar khutbahnya melalui lirik yang lainnya:
“You call yourself the Moral Majority/ We call ourselves the people in the real world/ Trying to rub us out, but we're going to survive/God must be dead if you're alive.” (Moral Majority/Dead Keneddy)
“Kamu menyebut dirimu sebagai bagian dari mayoritas moral yang berlaku/ Kami menyebut diri kami sebagai manusia yang hidup di dunia nyata/ Kamu coba menggosok, menindas kami, tapi kami akan selamat/Tuhan pasti mati kalau kamu hidup (ini lirik menyindir).” (Moral Majority/Dead Keneddy)
Lagu ini mengutip juga peristiwa pasca-revolusi Iran, ketika Ayatullah Khomaini membakar bukubuku komunis dan memprovokasi agama Kristen dengan lirik mastrurbasi Bible, serta menghantam moralitas, etika agama-agama yang ada.
III. NOFX
Terbentuk ketika kamu mungkin masih menjadi janin atau tengah dilahirkan Ma' beurang atau dukun beranakdi Cicurug atau saat kamu tengah oe oe oe, keluar dari perut ibu kamu yang disilet, disesar di rumah bersalin Melania.
Band ini kami anggap band lucu-lucuan atau Srimulat, karena liriknya emang lucu sekaligus nyinyir menyindir. Coba perhatikan lagu Don't Call Me White, padahal Fat Mike dan personil lainnya jelas orang kulit putih—meskipun ada yang bilang lagu itu meledek para rasis. Ada lagu No Thanks for MTV dan lain sebagainya. Tapi, seseru-seluculucunya band yang pernah manggung nggak dibayar (promotor di Jakartanya kabur), tak lupa pula untuk menyatakan khutbahnya:
“I wanna be an alcoholic. I wanna be co-drug dependent. I wanna be sedated most of the time. I wanna sing, I wanna dance (I Wanna Be An Alcoholic) There's no fun fun fun. There's no fun in Bible study class. There's no fun getting fucked in the ass by a priest. Unless your old and into that, It's no Fun for a kid who is scared as shit.” (There's no fun for fundamentalist/NOFX)
“Gue mau jadi pemabok. Gue mau ketergantungan obat. Gue mau kalem, slow, nyantai di setiap waktu. Gue mau nyanyi, mau dansa ajojing (Gue mau jadi alkoholik. Mau minum topi miring, ao, miras di baskom). Nggak ada asiknya mempelajari bible. Nggak asik deh di boolin sama pendeta. Nggak asik (belajar agama) kecuali kamu udah tua, atau kalau kaya anak kecil yang tai banget ditakut-takutin (neraka).” (There's No Fun for Fundamentalist/NOFX)
Atau.
“Jesus Christ will resurrect/He's got his BMI royalty to collect/He's not the white fragile hippie/… Jesus Christ is coming back/He wants to kick Mel Gibson's ass/Superstar, The Passion of/ He's been kickin' 2000 years/He's fixed a lot of sports/ and drank a million beers/Some ecstasy, a thin white line/He says designer drugs beat the hell out of wine/Jesus Christ on vacation.” (I am Going to Hell for This/NOFX)
“Yesus Kristus akan bangkit/Ia mendapat royalti untuk dikumpulan/I a bukan cuma sekadar orang hippie yang lemah/Dia ingin menendang pantat Mel Gibson pemeran Passion/Dia, Yesus sudah 'hidup' selama 2000 tahun/Lantas (pasca kebangkitan) ia akan memperbaiki banyak olahraga, dan mabok dari botol bir yang banyak, mabok ektasi, (ngisep) bar kokain/Yesus bilang pembuat obat-obatan mukul telak—mabok—anggur (mabok obat-obatan lebih mantep dari mabok anggur)/…Yesus sedang liburan.” (I am Going to Hell for This/NOFX)
NOFX banyak sekali melecehkan Kristus, dan itu bukan berarti kita yang memiliki keyakinan yang berbeda harus bergembira, karena pada dasarnya NOFX menginspirasi banyak band underground di negeri ini. Di lagu lainnya seperti You Will Lose Faith, NOFX mempertanyakan atau lebih tepatnya menyindir orang yang percaya Tuhan dengan mengatakan: di mana Tuhan ketika sesuatu yang tidak enak/buruk menimpanya?
Lirik lagu terakhir itu—sekali lagi—menyinggung agama Kristen, tapi secara general sebenarnya menyindir kepercayaan seseorang terhadap Tuhan. Bagi muslim, lirik lagu You Will Lose Faith itu seperti keluhan anak manja dan keluhan yang salah mengenai kepercayaan terhadap Tuhan.
Dipikirnya orang yang percaya Tuhan itu pasti di tolong Tuhan? Apakah kalau nggak ditolong, disimpulkan Tuhan nggak ada? Toh kita sendiri kalau dijambret orang di tengah kerumunan, dan nggak ada satu pun yang nolong, kerumunan orang itu tetap ada. Jadi kalau jadi atheis karena hal itu doang, lucu jadinya. Dan buat kita sih terserah aja Tuhan mau nolong apa nggak? Urusan Dia.
Muslim nggak boleh manja. Karena kelebihan, keringanan, keberlimpahan hidup akan dia terima dengan rasa syukur, dan apabila keburukan hadir di depan mata maka ia akan berusaha mengubahnya. Maka, ia akan menghadapinya dengan kesabaran pula.
IV. Anti-flag
Kami mungkin paling suka dengan band ini. Kritikannya terhadap kebijakan Amerika buas sekali. Cakaran lirik-liriknya kuat. Area sindirannya nggak cuma ke pemerintah negara asal mereka, tapi juga ke scene emo, scene hardline, indie, punk rock. Mereka anggap semua scene itu suck, karena mereka menganggap kekanakkanakan kalau cuma ngejadiin musik just for fun. Lihat, mereka nggak percaya bahwa musik cuma untuk fun doang. Mereka menjadikan musik sebagai corong propaganda keyakinan mereka.
Dalam lagu If You Wana Steal, mereka bercerita tentang seorang anak yang memiliki bapak yang cerdas. Bapaknya ini mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit dalam pandangan anaknya yang berumur 9 tahun.
Lagu ini menarik, tapi coba perhatikan keyakinan apa yang ingin disampaikan Justin, Pat Thetic, dan awak band punk rock ini?
“If you wanna live you better not fear how you die. Heaven and hell are just a myth so you better pay attention to this moment.” (If You Wanna Steal/Anti Flag)
“Jika kamu ingin hidup, sebaiknya kamu tidak takut mati. Surga dan neraka cuma mitos doang. Jadi sebaiknya kamu mendengarkan lirik ini dengan baik.” (If You Wanna Steal-Anti Flag)
V. Subhumans
Kanada tidak hanya mengingatkan kita pada si cantik Avril Lavigne yang chick, atau pada band yang kelahirannya 41 hari sebelum musim panas tiba (Sum 41). Kanada mengingatkan kita pada band bangkotan dan legendaris, yang kita sebut Subhumans.
Dengan khidmat, seperti mendengarkan ten commandement Musa, maka mari kita baca dengan tarti salah satu khutbah Subhumans:
“You've got control of your own destiny/No wishes, no pray e r s / I t ' s got to be your own responsibility/No invisible guardians/No wishes, no prayers/ You've got to dig your head out from the bloody sand/A million wars in the name of some god/No wishes, no prayers. Superstition wastes the dawning of a better day/Missionaries teaching god to the savage mind/No wishes, no prayers.” (No Wishes, No Prayers/Subhumans)
“Kamu memiliki kendali terhadap hidupmu/Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa/Hidupmu adalah tanggungjawabmu/Tak ada malaikat penjaga (tak ada sesuatu yang gaib)/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa/Kamu sendirilah yang harus menggali, memunculkan kepalamu dari pasir darah/Jutaan perang atas nama tuhan/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa. Hal yang gaib, tuhan, malaikat yang tak terlihat menjadikan hari yang indah sia-sia/Missionaris mengajarkan mengenai tuhan untuk menjadikan pikiranmu buas/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa.” (No Wishes, No Prayers/Subhumans)
Banyak hal yang memang bisa kita bantah dan bisa kita benarkan dari lirik band yang didirikan di Kanada pada tahun 1978 di atas. Kita memang memiliki kendali dalam hidup ini, tetapi kadang kita tidak bisa
mengendalikan semua bukan?
Kita tentu sudah pernah mendengar bahwa ada sebuah keluarga yang sengaja menjalankan motornya lambat dan hati-hati di sebelah kiri jalan, namun akhirnya keluarga tersebut kehilangan seorang anaknya karena tergilas, padahal ia sudah berusaha mengendalikan kehidupannya.
Ada kalanya ketika kita lagi butuh uang, entah dari mana datangnya uang itu tiba-tiba ada. Entah dikasih
orang, entah kita mendapat hadiah, dan lain sebagainya.
Ini artinya bahwa di satu sisi kita bisa mengendalikan diri kita, tetapi di satu sisi kita tidak bias mengendalikan hidup kita. Apakah kita bisa mengatur warna mata kita? Warna rambut? Lahir di gubug reot kampung kumuh, atau istana beton. Hidup itu luas, kadang tidak bisa dibuat rumus x dan y-nya.
Subhumans mengajarkan kesombongan dan ketidakpahaman serta prasangka ekstrim terhadap agama. Melalui khutbah ia membujuk ala Brian Goble/Wimpi-Roy: “Tak perlu harapan, tak perlu doa!”
Ingat, tidak ada satu agama pun di dunia yang menyandarkan kehidupan dengan doa dan melepaskan upaya. Sebagai contoh, kita bisa melihat dalam Islam, bagaimana Rasulullah Muhammad tak hanya berdoa tapi dia lebam, berdarah-darah, bahkan gigi serinya sempat rontok dihajar panah, ketika berperang. Dan sejuta macam contoh lagi yang dilakukan beliau, para sahabat beliau yang mulia, tokoh tokoh besar dalam sejarah peradaban Islam seperti Saladin yang menyatukan tiga agama besar di Palestina, Muhammad Al Fatih yang memperjalankan perahu di pebukitan untuk menggempur Konstantinopel pada tahun 1453, demikian juga Mutsanna yang menjadikan diri dan pasukannya sebagai tameng ketika melawan Parsi, juga contoh dari kita sendiri (bahwa kita tidak hanya diminta berdoa tapi juga berusaha).
Ya, doa dan usaha dilakukan juga oleh kamu yang saat ini mungkin bekerja sebagai loper koran, oleh kamu yang saat ini menunaikan kebanggan diri tak mau mengemis dan lebih memilih untuk memulungi botol mineral bekas untuk dijual, ya, dicontohkan oleh kamu yang saat ini tengah bekerja sebagai
office boy ataupun staff di sebuah perusahaan, ya, oleh kamu semua.
Islam tidak menyuruh manusia hanya berdoa tanpa berupaya. Doa tanpa usaha akan membuat lumpuh. Usaha itu akan melarikan doa-doa dan harapan yang kita panjatkan. Doa dan harapan itu tanda berserah. Dan penyerahan diri adalah sebuah kekuatan yang tidak dimengerti oleh Subhumans.
Band yang dalam gigs-nya hampir selalu disponsori para anarkis Kanada itu ingin menyampaikan, bahwa dengan mempercayai Tuhan maka pikiranmu akan menjadi buas! Yeah! Ini maling teriak maling, toh lirik lagunya Subhumans sendiri sangat-sangat buas dan beberapa anggota Subhumans sendiri menyukai kebuasan, karena secara tidak langsung di antara mereka pernah terlibat aksi pembunuhan dan rencana perampokan sebuah truk.
Mereka adil terhadap agama? Hm. Tidak. Mereka kurang bacaan, kurang menganalisa, tidak fair layaknya Ali Sina, sang pemilik kadar kebencian dan kedengkian yang tinggi hingga menjadikan liriknya seperti racauan saja.
------------- (bersambung di bawah)
Unduh lagu Atheist Holysaint... lagu yang kami dedikasikan untuk melawan band-band Anti Tuhan dan Anti Moralitas Agama (download gratis)
Akustik :
[youtube]s5FXe1qTk1o
Full band:
http://www.reverbnation.com/antimammonindonesia
Situs:
anti-mammon.com
Twitter : AntiMammonBand
Page Fb:
Anti-Mammon
[/youtube]
(Khutbah Anti Tuhan dan Moralitas Agama dalam Lirik Lagu)
Prolog
Indonesia Tanpa JIL melakukan sesuatu yang menarik, nggak ribet, nggak berbelit. Untuk menghantam Jaringan Islam Liberal, mereka hanya butuh men-capture twitter pentolan JIL seperti Ulil Absor Abdalla, Saidiman, Guntur Romli dsb, kemudian di terbitkan. Dengan kata lain: nggak usah banyak bacot lewat tulisan, toh mereka (JIL) sendiri sudah menampakkan belang dan antipatinya terhadap Islam.
Karenanya,, untuk memahami tulisan Atheist and Agnostic Holy Saint, kami tidak perlu melakukan kontra dengan membuat tulisan yang bisa jadi nggak dibaca, atau malah blunder. Kami hanya membantu dengan menterjemahkan lirik-lirik lagu band-band internasional yang dulu pernah kami kagumi dan kami jadikan ‘holy saint’ lalu akan kami bahas. Gak banyak-banyak. Sedikit aja
I. Bad Religion
Dibentuk pada tahun 1979 di California. Dulu kami mengagumi Greg Graffin—yang dalam band ini memegang posisi sebagai frontman/vokalis, dikarenakan dia cerdas. Biasanya seorang pemain band identik dengan ketidakpedulian dengan sekolah, universitas, dengan sekeranjang buku, tapi si Greg ini beda. Ia menyelesaikan PHD-nya di salah satu universitas di Amerika. Disertasinya yang terkait dengan konsep Darwin dan ketuhanan ia dedikasikan untuk fans loyal-nya.
Pemikiran Greg Graffin ini kentara sekali dengan nuansa 'khutbah jumat' atau 'khutbah di biara-biara.' Hanya saja, khutbah itu tidak berisikan ittaqullah atau bertaqwalah kepada Allah, atau khutbah berperilakulah dan percayailah Kristus, wahai! Melainkan ajakan, imbauan, seruan, tabligh akbar di atas stage, di atas panggung, mengajak fans-nya untuk menjadi atheis/agnostik.
“It's all right to have faith in god But when you bend to their rules and their fucking lies. That's when I start to have pity on you. You're living on a mound of dirt, But you can't explain your reason for existence. So you blame it on god. There's people in the world today Who say they're Jewish, Christian and such, They're all ignorant fools.” (Faith in God/Bad Religion)
“Nggak apa-apa untuk enggak memiliki keyakinan terhadap tuhan, tetapi jika kamu mengikatkan diri dengan aturan dan kebohongan mereka (ini menjadi masalah). Ketika itu terjadi aku mulai menganggapmu culun. Kamu hidup di tanah kuburan, kamu nggak bisa ngejelasin alasan eksistensi Tuhan. Jadi kamu menyandarkan pada Tuhan. Di dunia saat ini, ada orang-orang yang menyatakan bahwa mereka Yahudi, Kristen dan lain sebagainya (termasuk Islam), mereka itu tablo alias baik.” (Faith in God/Bad Religion)
Atau.
“There's no such thing as hell/But you can make it if you try/There might come a day/When emotion can be quantified/But as of now there's no proof necessary/No proof necessary/It's only in your mind. (Prove It/Bad Religion)
“And the world wont wait/For the thruth upon a plants/but were ready now to feast on an atheist peace.” (Atheist Peace/Bad Religion)
“Tidak ada itu yang namanya Neraka. Neraka itu ada dan bakal dating kalau kamu memikirkannya (kalau nggak, ya nggak ada)/Neraka itu ada kalau emosi bisa dikalkulasikan/Kalau sekarang sih nggak ada buktinya itu neraka/Nggak ada buktinya, neraka cuma ada dikepala kita doang.” (Prove It/Bad Religion)
“Perdamaian yang dilakukan oleh orang atheis, negara ngehajar/ Dunia nggak mau menunggu, untuk kebenaran di atas piring sajian/ Tapi kami para atheis rela (puasa atau mati geni. Hehe) untuk perdamaian yang diusung oleh orang atheis).” (Atheist Peace/Bad Religion)
Dari zaman dulu, yang kaya Bad Religion itu sudah ada. Surga-Neraka emang nggak keliatan, kalau keliatan ya nggak akan ada Bad Religion. Pada takut semua. Metode pembuktian hidup setelah kematian tidak disandarkan pada pandangan mata (kapan-kapan kita bahas metode ilmiah dan metode rasional), tapi pada penyandaran pembuktian akan verse/informasi yang kita percaya dan kita buktikan, kita teliti.
Lagian, apa salahnya mempercayai pembalasan jika itu menguatkan komitmen untuk saling menghargai, menguatkan komitmen untuk tidak saling berkhianat, menguatkan keteraturan. Dan kalau neraka nggak ada, oh, betapa bahagianya Adolf Hitler, Suharto, Polpot, Si Buas Stalin.
Keadilan di dunia memang harus diusahakan, harus dilakukan, harus ditegakkan, tetapi keadilan tidak menjangkau banyak pihak. Banyak yang melakukan kejahatan, tapi mati tanpa mengalami hukuman atau pembalasan atas keadilan yang setimpal. Kalau tidak ada Neraka, enak sekali, ya.
Masalah perdamaian atheis? Apakah atheis itu selalu cinta damai? Apa kepercayaan terhadap Tuhan itu dipastikan tidak cinta damai? Kesimpulan dua-duanya salah. Kalau atheis/agnostik sudah bermain dalam sistem, dalam ranah politik, dalam ranah movement, sangat bisa bisa terjadi mereka tidak cinta damai.
Bukankah Stalin dan Mao itu atheis yang suka membantai manusia? Bukankah beberapa personil Dead Kenedy itu atheis-anarkis yang pernah terlibat pembunuhan dan pengeboman? Bukankah mereka adalah atheis/agnostik yang menyuarakan perdamaian? Perdamaian macam apa yang diinginkan Bad Religion? Tentu saja perdamaian dalam versi atheis/agnostik mereka. Ini sih klaim-klaim-an aja, akhirnya.
II. Dead Kennedys
Membincangkan band ini mengingatkan kami akan band Plan B to Shoot Kennedy. Hmm… pada ke mana, ya? O itu udah mecleng dari topik. Sori wahai almarhum Kapten Muslihat!
Oke, Dead Kennedy adalah band legenda, salah satu 'holy saint' dalam dunia HC/Punk. Band ini barang tentu sudah bubar sejak lama, tapi epitaph alias rekam jejaknya masih nendang hingga saat ini.
Jello Biafra selaku think tank dan vokalis band ekspermental yang lirik-liriknya penuh humor sekaligus satir ini, dengan nakal menyelipkan keyakinan dalam lagu-lagunya. Ya kenakalan menyerupai nakalnya penonton mesum waktu menyelipkan duit ke dalam kutang penyanyi dangdut koplo.
“All religions make me wanna throw up. All religions make me sick. All religions make me wanna throw up. All religions suck. They all claim that they have the truth. That'll set you free. Just give 'em all your money and they'll set you free. Free for a fee.” (Religious Vomit/Dead Keneddy)
“Semua agama membuat gue mau muntah. Semua agama membuat gue sakit. Semua agama membuat gue mau muntah. Semua agama sampah. Mereka (agama) mengklaim bahwa mereka memiliki kebenaran. Mereka—katanya—mau membuat kamu bebas. (yeah) bebas untuk sebuah bayaran atawa duit.” (Religious Vomit/Dead Keneddy)
Melalui mulut Jello Biafra—yang beberapa waktu lalu pernah diancam oleh aktivis Punk maupun fansnya karena akan melakukan konser di Tel Aviv, di jantung negara penindas, kita dapat mendengar khutbahnya melalui lirik yang lainnya:
“You call yourself the Moral Majority/ We call ourselves the people in the real world/ Trying to rub us out, but we're going to survive/God must be dead if you're alive.” (Moral Majority/Dead Keneddy)
“Kamu menyebut dirimu sebagai bagian dari mayoritas moral yang berlaku/ Kami menyebut diri kami sebagai manusia yang hidup di dunia nyata/ Kamu coba menggosok, menindas kami, tapi kami akan selamat/Tuhan pasti mati kalau kamu hidup (ini lirik menyindir).” (Moral Majority/Dead Keneddy)
Lagu ini mengutip juga peristiwa pasca-revolusi Iran, ketika Ayatullah Khomaini membakar bukubuku komunis dan memprovokasi agama Kristen dengan lirik mastrurbasi Bible, serta menghantam moralitas, etika agama-agama yang ada.
III. NOFX
Terbentuk ketika kamu mungkin masih menjadi janin atau tengah dilahirkan Ma' beurang atau dukun beranakdi Cicurug atau saat kamu tengah oe oe oe, keluar dari perut ibu kamu yang disilet, disesar di rumah bersalin Melania.
Band ini kami anggap band lucu-lucuan atau Srimulat, karena liriknya emang lucu sekaligus nyinyir menyindir. Coba perhatikan lagu Don't Call Me White, padahal Fat Mike dan personil lainnya jelas orang kulit putih—meskipun ada yang bilang lagu itu meledek para rasis. Ada lagu No Thanks for MTV dan lain sebagainya. Tapi, seseru-seluculucunya band yang pernah manggung nggak dibayar (promotor di Jakartanya kabur), tak lupa pula untuk menyatakan khutbahnya:
“I wanna be an alcoholic. I wanna be co-drug dependent. I wanna be sedated most of the time. I wanna sing, I wanna dance (I Wanna Be An Alcoholic) There's no fun fun fun. There's no fun in Bible study class. There's no fun getting fucked in the ass by a priest. Unless your old and into that, It's no Fun for a kid who is scared as shit.” (There's no fun for fundamentalist/NOFX)
“Gue mau jadi pemabok. Gue mau ketergantungan obat. Gue mau kalem, slow, nyantai di setiap waktu. Gue mau nyanyi, mau dansa ajojing (Gue mau jadi alkoholik. Mau minum topi miring, ao, miras di baskom). Nggak ada asiknya mempelajari bible. Nggak asik deh di boolin sama pendeta. Nggak asik (belajar agama) kecuali kamu udah tua, atau kalau kaya anak kecil yang tai banget ditakut-takutin (neraka).” (There's No Fun for Fundamentalist/NOFX)
Atau.
“Jesus Christ will resurrect/He's got his BMI royalty to collect/He's not the white fragile hippie/… Jesus Christ is coming back/He wants to kick Mel Gibson's ass/Superstar, The Passion of/ He's been kickin' 2000 years/He's fixed a lot of sports/ and drank a million beers/Some ecstasy, a thin white line/He says designer drugs beat the hell out of wine/Jesus Christ on vacation.” (I am Going to Hell for This/NOFX)
“Yesus Kristus akan bangkit/Ia mendapat royalti untuk dikumpulan/I a bukan cuma sekadar orang hippie yang lemah/Dia ingin menendang pantat Mel Gibson pemeran Passion/Dia, Yesus sudah 'hidup' selama 2000 tahun/Lantas (pasca kebangkitan) ia akan memperbaiki banyak olahraga, dan mabok dari botol bir yang banyak, mabok ektasi, (ngisep) bar kokain/Yesus bilang pembuat obat-obatan mukul telak—mabok—anggur (mabok obat-obatan lebih mantep dari mabok anggur)/…Yesus sedang liburan.” (I am Going to Hell for This/NOFX)
NOFX banyak sekali melecehkan Kristus, dan itu bukan berarti kita yang memiliki keyakinan yang berbeda harus bergembira, karena pada dasarnya NOFX menginspirasi banyak band underground di negeri ini. Di lagu lainnya seperti You Will Lose Faith, NOFX mempertanyakan atau lebih tepatnya menyindir orang yang percaya Tuhan dengan mengatakan: di mana Tuhan ketika sesuatu yang tidak enak/buruk menimpanya?
Lirik lagu terakhir itu—sekali lagi—menyinggung agama Kristen, tapi secara general sebenarnya menyindir kepercayaan seseorang terhadap Tuhan. Bagi muslim, lirik lagu You Will Lose Faith itu seperti keluhan anak manja dan keluhan yang salah mengenai kepercayaan terhadap Tuhan.
Dipikirnya orang yang percaya Tuhan itu pasti di tolong Tuhan? Apakah kalau nggak ditolong, disimpulkan Tuhan nggak ada? Toh kita sendiri kalau dijambret orang di tengah kerumunan, dan nggak ada satu pun yang nolong, kerumunan orang itu tetap ada. Jadi kalau jadi atheis karena hal itu doang, lucu jadinya. Dan buat kita sih terserah aja Tuhan mau nolong apa nggak? Urusan Dia.
Muslim nggak boleh manja. Karena kelebihan, keringanan, keberlimpahan hidup akan dia terima dengan rasa syukur, dan apabila keburukan hadir di depan mata maka ia akan berusaha mengubahnya. Maka, ia akan menghadapinya dengan kesabaran pula.
IV. Anti-flag
Kami mungkin paling suka dengan band ini. Kritikannya terhadap kebijakan Amerika buas sekali. Cakaran lirik-liriknya kuat. Area sindirannya nggak cuma ke pemerintah negara asal mereka, tapi juga ke scene emo, scene hardline, indie, punk rock. Mereka anggap semua scene itu suck, karena mereka menganggap kekanakkanakan kalau cuma ngejadiin musik just for fun. Lihat, mereka nggak percaya bahwa musik cuma untuk fun doang. Mereka menjadikan musik sebagai corong propaganda keyakinan mereka.
Dalam lagu If You Wana Steal, mereka bercerita tentang seorang anak yang memiliki bapak yang cerdas. Bapaknya ini mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit dalam pandangan anaknya yang berumur 9 tahun.
Lagu ini menarik, tapi coba perhatikan keyakinan apa yang ingin disampaikan Justin, Pat Thetic, dan awak band punk rock ini?
“If you wanna live you better not fear how you die. Heaven and hell are just a myth so you better pay attention to this moment.” (If You Wanna Steal/Anti Flag)
“Jika kamu ingin hidup, sebaiknya kamu tidak takut mati. Surga dan neraka cuma mitos doang. Jadi sebaiknya kamu mendengarkan lirik ini dengan baik.” (If You Wanna Steal-Anti Flag)
V. Subhumans
Kanada tidak hanya mengingatkan kita pada si cantik Avril Lavigne yang chick, atau pada band yang kelahirannya 41 hari sebelum musim panas tiba (Sum 41). Kanada mengingatkan kita pada band bangkotan dan legendaris, yang kita sebut Subhumans.
Dengan khidmat, seperti mendengarkan ten commandement Musa, maka mari kita baca dengan tarti salah satu khutbah Subhumans:
“You've got control of your own destiny/No wishes, no pray e r s / I t ' s got to be your own responsibility/No invisible guardians/No wishes, no prayers/ You've got to dig your head out from the bloody sand/A million wars in the name of some god/No wishes, no prayers. Superstition wastes the dawning of a better day/Missionaries teaching god to the savage mind/No wishes, no prayers.” (No Wishes, No Prayers/Subhumans)
“Kamu memiliki kendali terhadap hidupmu/Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa/Hidupmu adalah tanggungjawabmu/Tak ada malaikat penjaga (tak ada sesuatu yang gaib)/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa/Kamu sendirilah yang harus menggali, memunculkan kepalamu dari pasir darah/Jutaan perang atas nama tuhan/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa. Hal yang gaib, tuhan, malaikat yang tak terlihat menjadikan hari yang indah sia-sia/Missionaris mengajarkan mengenai tuhan untuk menjadikan pikiranmu buas/ Tak (perlu) ada harapan, tak (perlu) ada doa.” (No Wishes, No Prayers/Subhumans)
Banyak hal yang memang bisa kita bantah dan bisa kita benarkan dari lirik band yang didirikan di Kanada pada tahun 1978 di atas. Kita memang memiliki kendali dalam hidup ini, tetapi kadang kita tidak bisa
mengendalikan semua bukan?
Kita tentu sudah pernah mendengar bahwa ada sebuah keluarga yang sengaja menjalankan motornya lambat dan hati-hati di sebelah kiri jalan, namun akhirnya keluarga tersebut kehilangan seorang anaknya karena tergilas, padahal ia sudah berusaha mengendalikan kehidupannya.
Ada kalanya ketika kita lagi butuh uang, entah dari mana datangnya uang itu tiba-tiba ada. Entah dikasih
orang, entah kita mendapat hadiah, dan lain sebagainya.
Ini artinya bahwa di satu sisi kita bisa mengendalikan diri kita, tetapi di satu sisi kita tidak bias mengendalikan hidup kita. Apakah kita bisa mengatur warna mata kita? Warna rambut? Lahir di gubug reot kampung kumuh, atau istana beton. Hidup itu luas, kadang tidak bisa dibuat rumus x dan y-nya.
Subhumans mengajarkan kesombongan dan ketidakpahaman serta prasangka ekstrim terhadap agama. Melalui khutbah ia membujuk ala Brian Goble/Wimpi-Roy: “Tak perlu harapan, tak perlu doa!”
Ingat, tidak ada satu agama pun di dunia yang menyandarkan kehidupan dengan doa dan melepaskan upaya. Sebagai contoh, kita bisa melihat dalam Islam, bagaimana Rasulullah Muhammad tak hanya berdoa tapi dia lebam, berdarah-darah, bahkan gigi serinya sempat rontok dihajar panah, ketika berperang. Dan sejuta macam contoh lagi yang dilakukan beliau, para sahabat beliau yang mulia, tokoh tokoh besar dalam sejarah peradaban Islam seperti Saladin yang menyatukan tiga agama besar di Palestina, Muhammad Al Fatih yang memperjalankan perahu di pebukitan untuk menggempur Konstantinopel pada tahun 1453, demikian juga Mutsanna yang menjadikan diri dan pasukannya sebagai tameng ketika melawan Parsi, juga contoh dari kita sendiri (bahwa kita tidak hanya diminta berdoa tapi juga berusaha).
Ya, doa dan usaha dilakukan juga oleh kamu yang saat ini mungkin bekerja sebagai loper koran, oleh kamu yang saat ini menunaikan kebanggan diri tak mau mengemis dan lebih memilih untuk memulungi botol mineral bekas untuk dijual, ya, dicontohkan oleh kamu yang saat ini tengah bekerja sebagai
office boy ataupun staff di sebuah perusahaan, ya, oleh kamu semua.
Islam tidak menyuruh manusia hanya berdoa tanpa berupaya. Doa tanpa usaha akan membuat lumpuh. Usaha itu akan melarikan doa-doa dan harapan yang kita panjatkan. Doa dan harapan itu tanda berserah. Dan penyerahan diri adalah sebuah kekuatan yang tidak dimengerti oleh Subhumans.
Band yang dalam gigs-nya hampir selalu disponsori para anarkis Kanada itu ingin menyampaikan, bahwa dengan mempercayai Tuhan maka pikiranmu akan menjadi buas! Yeah! Ini maling teriak maling, toh lirik lagunya Subhumans sendiri sangat-sangat buas dan beberapa anggota Subhumans sendiri menyukai kebuasan, karena secara tidak langsung di antara mereka pernah terlibat aksi pembunuhan dan rencana perampokan sebuah truk.
Mereka adil terhadap agama? Hm. Tidak. Mereka kurang bacaan, kurang menganalisa, tidak fair layaknya Ali Sina, sang pemilik kadar kebencian dan kedengkian yang tinggi hingga menjadikan liriknya seperti racauan saja.
------------- (bersambung di bawah)
Unduh lagu Atheist Holysaint... lagu yang kami dedikasikan untuk melawan band-band Anti Tuhan dan Anti Moralitas Agama (download gratis)
Akustik :
[youtube]s5FXe1qTk1o
Full band:
http://www.reverbnation.com/antimammonindonesia
Situs:
anti-mammon.com
Twitter : AntiMammonBand
Page Fb:
Anti-Mammon
[/youtube]
0
10.6K
20
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan