- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ironis, Seorang Pria Dirampok Usai Beli Game Brutal `GTA V`
TS
4zk1ya
Ironis, Seorang Pria Dirampok Usai Beli Game Brutal `GTA V`
udah di cek gak
Ironis, Seorang Pria Dirampok Usai Beli Game Brutal `GTA V`
Liputan6.com, London : Rockstar Games telah secara resmi meluncurkan sekuel terbaru video game Grand Theft Auto V (GTA V) kemarin, Selasa (17/9/2013). Ternyata acara peluncuran video game kontroversial ini menyisakan banyak cerita. Salah satunya adalah kisah ironis seperti yang terjadi di London, Inggris.
Kepolisian London melaporkan bahwa seorang pria berumur 23 tahun yang membeli game GTA V pada acara midnight sale yang berlangsung kemarin, diserang dan dirampok ketika dia sedang berjalan pulang.
Menurut keterangan yang diberikan pihak kepolisian, pria yang tidak disebutkan namanya itu dirampok dekat lokasi penjualan GTA V pada dini hari. Dia dihantam menggunakan batu bata, ditusuk, dan dirampas ponselnya, jam tangannya, serta keping CD video game GTA V yang baru saja dia beli.
Hal ini menjadi sangat ironis karena apa yang dialami oleh sang korban dan apa yang dilakukan oleh para perampok adalah adegan yang lazim terjadi pada gameplay Grand Theft Auto (GTA). Untungnya sang pria disebutkan dapat diselamatkan dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Seperti yang diketahui, Rockstar Games memang menghadirkan GTA sebagai video game kontroversial. Di dalamnya terdapat konten kekerasan, pornografi, dan tindak kriminalitas lainnya. Bahkan, GTA kerap dikambing hitamkan atas sejumlah kasus kekerasan dan kriminalitas yang terjadi di berbagai penjuru dunia.
Meski banyak dihujat, pada kenyataannya hampir seluruh seri GTA yang beredar laku keras di pasaran. Hal ini pun diyakini masih akan terus berlanjut di seri terbaru GTA V.
Kepolisian London melaporkan bahwa seorang pria berumur 23 tahun yang membeli game GTA V pada acara midnight sale yang berlangsung kemarin, diserang dan dirampok ketika dia sedang berjalan pulang.
Menurut keterangan yang diberikan pihak kepolisian, pria yang tidak disebutkan namanya itu dirampok dekat lokasi penjualan GTA V pada dini hari. Dia dihantam menggunakan batu bata, ditusuk, dan dirampas ponselnya, jam tangannya, serta keping CD video game GTA V yang baru saja dia beli.
Hal ini menjadi sangat ironis karena apa yang dialami oleh sang korban dan apa yang dilakukan oleh para perampok adalah adegan yang lazim terjadi pada gameplay Grand Theft Auto (GTA). Untungnya sang pria disebutkan dapat diselamatkan dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Seperti yang diketahui, Rockstar Games memang menghadirkan GTA sebagai video game kontroversial. Di dalamnya terdapat konten kekerasan, pornografi, dan tindak kriminalitas lainnya. Bahkan, GTA kerap dikambing hitamkan atas sejumlah kasus kekerasan dan kriminalitas yang terjadi di berbagai penjuru dunia.
Meski banyak dihujat, pada kenyataannya hampir seluruh seri GTA yang beredar laku keras di pasaran. Hal ini pun diyakini masih akan terus berlanjut di seri terbaru GTA V.
Nekat! Gamer Menyamar Jadi Polisi Demi GTA V
New York – “Mereka mengaku sebagai polisi hanya untuk mendapatkan GTA V lebih awal,” buka petugas New York Police Departement (NYPD) saat meringkus tiga gamer.
Ya, berdasarkan laporan NYPD, mereka telah menahan tiga orang yang mengaku sebagai polisi. Ironisnya, hal itu mereka lakukan hanya demi memotong antrean penjualan GTA V di Staten Island Mall, New York, Selasa dini hari waktu setempat.
Ketiga gamer tersebut adalah Frank Santanastaso (19 tahun), Matthew Kirsheh (20 tahun) dan Kirolos Abdel Sayed (19 tahun). Agar penyamaran lebih meyakinkan, mobil yang mereka tunggangi pun dilengkapi dengan lampu dan sirine ala polisi.
Dengan tubuh tegap ketiganya datang ke toko game yang di depannya sudah ada ratusan gamer yang mengantre demi GTA V. Sambil menunjukkan lencana palsu, ketiganya pun masuk ke dalam toko tanpa mengikuti antrean.
Awalnya penampilan mereka amat meyakinkan. Sampai-sampai petugas mall menawari mereka kopi, dan petugas di toko Gamestop mengucapkan terima kasih karena dianggap memberikan rasa keamanan lebih.
Tapi kesalahan datang saat mereka mengendarai mobil tanpa aturan tepat di depan petugas polisi yang asli. Langsung saja, ketiganya digiring ke markas NYPD untuk dimintai keterangan.
Seperti dikutip detikINET dari Silive, Rabu (18/9/2013), ketiganya kini telah didakwa karena melakukan tindak kriminal peniruan. Jika terbukti bersalah mereka bisa menghabiskan waktu hingga satu tahun di dalam penjara.
Ya, berdasarkan laporan NYPD, mereka telah menahan tiga orang yang mengaku sebagai polisi. Ironisnya, hal itu mereka lakukan hanya demi memotong antrean penjualan GTA V di Staten Island Mall, New York, Selasa dini hari waktu setempat.
Ketiga gamer tersebut adalah Frank Santanastaso (19 tahun), Matthew Kirsheh (20 tahun) dan Kirolos Abdel Sayed (19 tahun). Agar penyamaran lebih meyakinkan, mobil yang mereka tunggangi pun dilengkapi dengan lampu dan sirine ala polisi.
Dengan tubuh tegap ketiganya datang ke toko game yang di depannya sudah ada ratusan gamer yang mengantre demi GTA V. Sambil menunjukkan lencana palsu, ketiganya pun masuk ke dalam toko tanpa mengikuti antrean.
Awalnya penampilan mereka amat meyakinkan. Sampai-sampai petugas mall menawari mereka kopi, dan petugas di toko Gamestop mengucapkan terima kasih karena dianggap memberikan rasa keamanan lebih.
Tapi kesalahan datang saat mereka mengendarai mobil tanpa aturan tepat di depan petugas polisi yang asli. Langsung saja, ketiganya digiring ke markas NYPD untuk dimintai keterangan.
Seperti dikutip detikINET dari Silive, Rabu (18/9/2013), ketiganya kini telah didakwa karena melakukan tindak kriminal peniruan. Jika terbukti bersalah mereka bisa menghabiskan waktu hingga satu tahun di dalam penjara.
0
3.3K
33
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan