- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 PR JOKOWI AHOK untuk Bersih - bersih


TS
judsiahaan
4 PR JOKOWI AHOK untuk Bersih - bersih
Semangat terus JOKOWI dan AHOK ada 4 PR yang harus dilakukan untuk membuat anak buahmu (sekali lagi anak buah) yang bersih dari :
1. BOLOS
Jakarta, SENTANAonline.com
TERCATAT tujuh orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemda DKI Jakarta tidak masuk kerja pada hari pertama usai libur lebaran. Demikian dikatakan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Made Karmayoga.
"Saya sudah dapat data PNS yang alpa benar 7 orang," ujar Made kepada wartawan, Selasa (13/8/2013).
Ia menjelaskan, jumlah PNS yang tercatat sebanyak 73.289 orang namun yang sakit sekitar 98 orang, izin 57 pegawai dan cuti 688. "Libur pendidikan (guru) sebanyak 36.802 orang," ujarnya.
Sementara, berdasarkan PP 24 tahun 1974 tentang cuti PNS, SK Bersama Menteri nomor 5/2012 cuti bersama, Surat Edaran Gubernur November 2012 dan Surat Edaran Gubernur Juli 2013.
"Kalau yang alpa ada 7 orang dengan rincian 3 orang dari Dinas Kesehatan, masing-masing 1 orang dari Satpol PP, Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pajak," tandasnya.
2. Kerja tak tepat waktu
Selain bolos, Jokowi juga masih dihadapkan pada banyaknya PNS yang telat masuk kerja. Seperti saat menggelar sidak ke Kantor Camat Setiabudi akhir November 2012. Saat itu, camat Setiabudi belum ada di ruangan padahal sudah masuk jam kerja.
3. Korupsi
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pejabat Dinas Perindustrian dan Energi DKI ditahan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mendukung langkah kejaksaan itu.
"Ya, bagus dong," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Meski mengaku sudah mendapatkan laporan itu, Jokowi enggan mengintervensi kasus tersebut. Dia menyerahkan kasus itu kepada penegak hukum yang menangani.
"Kita serahkan ke wilayah hukum, biar nanti (diputuskannya) kayak apa ya lihat saja," ujarnya.
Kedua PNS yang ditahan bernama Mursalin Muhaiyang yang menjabat Kepala Unit Pengelola Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu dan Susilo Budi Riyanto, Kepala Seksi Perawatan UPT Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu. Kedua Instansi berada di bawah Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.
Tahun 2012 silam, keduanya melaporkan proyek perbaikan dan pemeliharaan kelistrikan sejumlah pulau di Kepulauan Seribu dengan nilai Rp 1,3 miliar telah selesai. Padahal, tidak ada pekerjaan sama sekali. Bahkan, di Pulau Tidung dan Pulau Kelapa, misalnya, komponen yang dibeli tidak terpasang.
Proyek mencakup pemeliharaan dan perbaikan 16 generator listrik yang tersebar di 16 tempat di Pulau Tidung, Pramuka, Untung Jawa, Kelapa, dan Harapan. Terdapat 16 generator dengan kapasitas 500 kilovolt ampere (KVA) sebanyak 4 buah, 250 KVA (4 generator), 125 KVA (4 generator), dan 60-90 KVA (4 generator).
Berdasarkan penyelidikan sementara, penyidik hanya menemukan kuitansi pembelian komponen generator senilai Rp 144 juta pada 2012. Kuasa hukum Mursalin Muhaiyang dan Susilo Budi Riyanto, Abdul Malik Bahar, telah dikonfirmasi atas hal itu. Namun, dia tidak berkenan memberikan keterangan.
merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung penangkapan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara terhadap dua pejabat di lingkungan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta karena diduga melakukan tindak pidana korupsi. Ahok bahkan meminta agar semua pejabat di DKI yang terindikasi korupsi terus ditangkap.
"Makanya saya bilang kalau ada kejadian-kejadian seperti itu tangkapin saja terus. Saya kasih izin. Karena dengan begitu, baru orang takut. Kalau melakukan korupsi tidak ditangkap, nanti jadi ngelunjak. Terus mempengaruhi yang lain. Pejabat yang baik bisa jadi jahat," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/9).
Ahok mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), hingga Badan Pengawasan Keuangan (BPK) dan Pembangunan (BPKP), menangkap pejabat atau PNS yang diduga melakukan korupsi.
Sebab, dia mengakui fungsi pengawasan dan pengendalian belum dilakukan dengan baik oleh kepala dinas atau pejabat lainnya yang ada di dinas-dinas di DKI. Padahal, dia meminta para kepala dinas maupun suku dinas (Sudin) di wilayah terjun ke lapangan untuk mengecek, apakah benar pekerjaan pembangunan yang sudah diprogramkan dalam APBD benar-benar sudah terlaksana atau hanya fiktif saja.
"Kita sudah ngomong ke dinas dan ke Sudin-Sudin untuk blusukan. Makanya kita bilan kalau zamannya Pak Ali Sadikin, Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu minta semua Sudin keliling untuk mengecek jalan rusak. Pokoknya jalan tidak boleh ada lobangnya," jelasnya.
Seharusnya, untuk mencegah tindakan korupsi sejak awal, pemerintah daerah dapat menyita semua harta milik pejabat yang korupsi. Sayangnya, wewenang itu ada di tangan pemerintah pusat saja.
"Kita tuh belum sampai tahap harta koruptor disita semuanya, kalau anaknya tidak bisa buktiin hartanya dari mana, sita semua. Itu baru penting. Tapi mana bisa kita kita lakukan itu, nggak ada dasar hukumnya," terangnya.
4. Narkoba
Jakarta, detik..com - Tertangkapnya Wakil Lurah Bidara Cina Beni Hari Wibowo oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mengejutkan rekan kerjanya di kelurahan Bidara Cina. Beni diduga rekannya memakai sabu karena gagal menikah dengan tunangannya.
"Kalau saya lihat Benny memakai karena ada goncangan jiwa," ujar staf kelurahan sekaligus sahabat Beni Hari Wibowo, Andy Juanda saat berbincang-bincang di kantornya, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2013)
Andy mengisahkan kalau sahabatya mulai terlihat berubah sekitar setahun lalu. Saat itu kekasih Beni meninggal akibat penyakit kanker otak di Singapura.
"2 minggu sebelum pernikahan calon istrinya meninggal dunia karena kanker otak, setelah itu mulai terlihat perubahan perilakunya," imbuhnya.
Perubahan sikap Beni mulai terlihat aneh ketika suka menangis dan mulai jarang pulang ke rumah. Bahkan Andy mengaku kerap kali diminta sahabatnya untuk menemani begadang di kantor.
"Dia sering minta temenin saya sama temen di kantor, untuk melek dikantor, begadang sambil minum kopi dan ngerokok semalaman main kartu. Pokoknya melek, terus nggak tidur," tuturnya
Menurut Andy, perilaku aneh sahabatnya membuat ia curiga. Beni suka mengeluhkan sakit di bagian hidung kepada dirinya."Sebenarnya saya tahu dia make karena hidung ingusan terus, saya kasih obat dia nggak mau," ungkapnya.
Aparat Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap Wakil Lurah Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Tersangka Beni Hari Wibowo ditangkap saat sedang berpesta narkotika jenis sabu. Selain menangkap Beni, polisi juga menangkap Kepala Sekuriti TIM bernama Haslita Sembiring dan seorang sekuriti TIM bernama Agus Ali.
"Mereka ditangkap 11 September di kantor keamanan Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya hari ini.
Sindonews.com - Wakil Lurah Bidara Cina yang tertangkap tangan sedang menggunakan narkotika menjadi tamparan keras bagi Pemrintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan rapat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Untuk itu, secara tegas ia menginginkan agar oknum wakil lurah tersebut kalau bisa dipecat.
"Ya, kalau bisa dipecat, ya pecat, supaya ada efek jera," tegas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/8/2013).
Untuk itu siang ini, ia akan melakukan rapat dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) di Balaikota, dan akan membicarakan hal tersebut.
"Nanti saya akan rapat dengan BNN, siang nanti," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Lurah Bidara Cina bernama Beni Hari Wibowo diciduk petugas kepolisian saat tengah asik pesta narkoba jenis sabu bersama dua rekannya di kantor keamanan Taman Ismail Marjuki Jalan Cikini Raya Jakarta Pusat.
1. BOLOS
Spoiler for bolos:
Jakarta, SENTANAonline.com
TERCATAT tujuh orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemda DKI Jakarta tidak masuk kerja pada hari pertama usai libur lebaran. Demikian dikatakan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Made Karmayoga.
"Saya sudah dapat data PNS yang alpa benar 7 orang," ujar Made kepada wartawan, Selasa (13/8/2013).
Ia menjelaskan, jumlah PNS yang tercatat sebanyak 73.289 orang namun yang sakit sekitar 98 orang, izin 57 pegawai dan cuti 688. "Libur pendidikan (guru) sebanyak 36.802 orang," ujarnya.
Sementara, berdasarkan PP 24 tahun 1974 tentang cuti PNS, SK Bersama Menteri nomor 5/2012 cuti bersama, Surat Edaran Gubernur November 2012 dan Surat Edaran Gubernur Juli 2013.
"Kalau yang alpa ada 7 orang dengan rincian 3 orang dari Dinas Kesehatan, masing-masing 1 orang dari Satpol PP, Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pajak," tandasnya.
2. Kerja tak tepat waktu
Spoiler for Kerja tak tepat waktu:
Selain bolos, Jokowi juga masih dihadapkan pada banyaknya PNS yang telat masuk kerja. Seperti saat menggelar sidak ke Kantor Camat Setiabudi akhir November 2012. Saat itu, camat Setiabudi belum ada di ruangan padahal sudah masuk jam kerja.
Spoiler for Sidak Jokowi Camat Setiabudi Belum Datang:


3. Korupsi
Spoiler for Korupsi:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pejabat Dinas Perindustrian dan Energi DKI ditahan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mendukung langkah kejaksaan itu.
"Ya, bagus dong," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Meski mengaku sudah mendapatkan laporan itu, Jokowi enggan mengintervensi kasus tersebut. Dia menyerahkan kasus itu kepada penegak hukum yang menangani.
"Kita serahkan ke wilayah hukum, biar nanti (diputuskannya) kayak apa ya lihat saja," ujarnya.
Kedua PNS yang ditahan bernama Mursalin Muhaiyang yang menjabat Kepala Unit Pengelola Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu dan Susilo Budi Riyanto, Kepala Seksi Perawatan UPT Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu. Kedua Instansi berada di bawah Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.
Tahun 2012 silam, keduanya melaporkan proyek perbaikan dan pemeliharaan kelistrikan sejumlah pulau di Kepulauan Seribu dengan nilai Rp 1,3 miliar telah selesai. Padahal, tidak ada pekerjaan sama sekali. Bahkan, di Pulau Tidung dan Pulau Kelapa, misalnya, komponen yang dibeli tidak terpasang.
Proyek mencakup pemeliharaan dan perbaikan 16 generator listrik yang tersebar di 16 tempat di Pulau Tidung, Pramuka, Untung Jawa, Kelapa, dan Harapan. Terdapat 16 generator dengan kapasitas 500 kilovolt ampere (KVA) sebanyak 4 buah, 250 KVA (4 generator), 125 KVA (4 generator), dan 60-90 KVA (4 generator).
Berdasarkan penyelidikan sementara, penyidik hanya menemukan kuitansi pembelian komponen generator senilai Rp 144 juta pada 2012. Kuasa hukum Mursalin Muhaiyang dan Susilo Budi Riyanto, Abdul Malik Bahar, telah dikonfirmasi atas hal itu. Namun, dia tidak berkenan memberikan keterangan.
Quote:
merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung penangkapan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara terhadap dua pejabat di lingkungan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta karena diduga melakukan tindak pidana korupsi. Ahok bahkan meminta agar semua pejabat di DKI yang terindikasi korupsi terus ditangkap.
"Makanya saya bilang kalau ada kejadian-kejadian seperti itu tangkapin saja terus. Saya kasih izin. Karena dengan begitu, baru orang takut. Kalau melakukan korupsi tidak ditangkap, nanti jadi ngelunjak. Terus mempengaruhi yang lain. Pejabat yang baik bisa jadi jahat," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/9).
Ahok mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), hingga Badan Pengawasan Keuangan (BPK) dan Pembangunan (BPKP), menangkap pejabat atau PNS yang diduga melakukan korupsi.
Sebab, dia mengakui fungsi pengawasan dan pengendalian belum dilakukan dengan baik oleh kepala dinas atau pejabat lainnya yang ada di dinas-dinas di DKI. Padahal, dia meminta para kepala dinas maupun suku dinas (Sudin) di wilayah terjun ke lapangan untuk mengecek, apakah benar pekerjaan pembangunan yang sudah diprogramkan dalam APBD benar-benar sudah terlaksana atau hanya fiktif saja.
"Kita sudah ngomong ke dinas dan ke Sudin-Sudin untuk blusukan. Makanya kita bilan kalau zamannya Pak Ali Sadikin, Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu minta semua Sudin keliling untuk mengecek jalan rusak. Pokoknya jalan tidak boleh ada lobangnya," jelasnya.
Seharusnya, untuk mencegah tindakan korupsi sejak awal, pemerintah daerah dapat menyita semua harta milik pejabat yang korupsi. Sayangnya, wewenang itu ada di tangan pemerintah pusat saja.
"Kita tuh belum sampai tahap harta koruptor disita semuanya, kalau anaknya tidak bisa buktiin hartanya dari mana, sita semua. Itu baru penting. Tapi mana bisa kita kita lakukan itu, nggak ada dasar hukumnya," terangnya.
4. Narkoba
Spoiler for Narkoba:
Quote:
Jakarta, detik..com - Tertangkapnya Wakil Lurah Bidara Cina Beni Hari Wibowo oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mengejutkan rekan kerjanya di kelurahan Bidara Cina. Beni diduga rekannya memakai sabu karena gagal menikah dengan tunangannya.
"Kalau saya lihat Benny memakai karena ada goncangan jiwa," ujar staf kelurahan sekaligus sahabat Beni Hari Wibowo, Andy Juanda saat berbincang-bincang di kantornya, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2013)
Andy mengisahkan kalau sahabatya mulai terlihat berubah sekitar setahun lalu. Saat itu kekasih Beni meninggal akibat penyakit kanker otak di Singapura.
"2 minggu sebelum pernikahan calon istrinya meninggal dunia karena kanker otak, setelah itu mulai terlihat perubahan perilakunya," imbuhnya.
Perubahan sikap Beni mulai terlihat aneh ketika suka menangis dan mulai jarang pulang ke rumah. Bahkan Andy mengaku kerap kali diminta sahabatnya untuk menemani begadang di kantor.
"Dia sering minta temenin saya sama temen di kantor, untuk melek dikantor, begadang sambil minum kopi dan ngerokok semalaman main kartu. Pokoknya melek, terus nggak tidur," tuturnya
Menurut Andy, perilaku aneh sahabatnya membuat ia curiga. Beni suka mengeluhkan sakit di bagian hidung kepada dirinya."Sebenarnya saya tahu dia make karena hidung ingusan terus, saya kasih obat dia nggak mau," ungkapnya.
Aparat Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap Wakil Lurah Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Tersangka Beni Hari Wibowo ditangkap saat sedang berpesta narkotika jenis sabu. Selain menangkap Beni, polisi juga menangkap Kepala Sekuriti TIM bernama Haslita Sembiring dan seorang sekuriti TIM bernama Agus Ali.
"Mereka ditangkap 11 September di kantor keamanan Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya hari ini.
Quote:
Sindonews.com - Wakil Lurah Bidara Cina yang tertangkap tangan sedang menggunakan narkotika menjadi tamparan keras bagi Pemrintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan rapat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Untuk itu, secara tegas ia menginginkan agar oknum wakil lurah tersebut kalau bisa dipecat.
"Ya, kalau bisa dipecat, ya pecat, supaya ada efek jera," tegas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/8/2013).
Untuk itu siang ini, ia akan melakukan rapat dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) di Balaikota, dan akan membicarakan hal tersebut.
"Nanti saya akan rapat dengan BNN, siang nanti," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Lurah Bidara Cina bernama Beni Hari Wibowo diciduk petugas kepolisian saat tengah asik pesta narkoba jenis sabu bersama dua rekannya di kantor keamanan Taman Ismail Marjuki Jalan Cikini Raya Jakarta Pusat.
Ayo dukung mereka dengan memberi TS
dan 


Diubah oleh judsiahaan 18-09-2013 14:16
0
2.8K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan