Masih ingat dengan pelajaran sejarah donk? sering dijelaskan bahwa dulunya Ngayogyakarta Hadiningrat itu merupakan sebuah kerajaan independent yang artinya tidak dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda. Wikipedia menjelaskan Pemerintah Hindia Belanda mengakui Kasultanan dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang dinyatakan dalam kontrak politik. Kontrak politik yang terakhir Kasultanan tercantum dalam Staatsblaad 1941 Nomor 47, sedangkan kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577. Eksistensi kedua kerajaan tersebut telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, baik pada masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang. Ketika Jepang meninggalkan Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri yang merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (susunan asli), wilayah dan penduduknya.

Nah karena ada hubungan politik antara Kerajaan Yogyakarta dan Belanda, tidak heran jika sang raja Yogya begitu dekat dan erat hubungannya dengan para kompeni. Berbeda dengan beberapa raja lain selain Yogyakarta yang mungkin rajanya jadi incaran meriam kompeni. Berikut ini pic dari Sultan Hamengkubuwono VIII yang terlihat sangat dekat dengan pejabat administrasi Belanda.

bagaimana gan?
begitu eratnya & mesranya hubungan kompeni sama keluarga keraton. Bagi para pembenci kompeni mungkin akan terpukul

kebetulan oma ane masih ada darah Belondo, jadi tetap seimbang cinta Pribumi & cinta kompeni

foto-foto semacam ini bisa didapatkan di berbagai museum di Belanda, salah satunya Tropen Museum

Terserah mau rate atau cendolisasi

yang penting jangan bata dan sampah