- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Penelitian Terbodoh yang Pernah Dilakukan Ilmuwan.


TS
qbob21
5 Penelitian Terbodoh yang Pernah Dilakukan Ilmuwan.
Ada yang bodoh, ada pula yang sadis dan menyeramkan.

Ilmuwan biasanya digambarkan sebagai sosok yang sangat pandai dan melakukan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia. Namun, ternyata tidak semua ilmuwan sukses dengan penelitian mereka. Ada beberapa yang gagal, bahkan melakukan riset yang kedengarannya sangat tidak masuk akal, menggelikan, bahkan menyeramkan.
Sebagaimana dilansir Softpedia, 16 September 2013, berikut lima penelitian yang dianggap paling bodoh dan menyeramkan.
5. Menyuntik gajah dengan Asam Lisergat Dietilamida (LSD)

LSD merupakan narkotika halusinogen atau pemicu halusinasi. Jika dikonsumsi manusia, zat ini biasanya akan menciptakan efek paranoia dan meningkatkan agresivitas.
Pada tahun 1962, sekelompok ilmuwan di University of Oklahoma, Amerika Serikat, menyuntikkan 300 miligram LSD ke seekor gajah jantan. Tidak ada ilmuwan melakukan tindakan itu sebelumnya. Para ilmuwan ini melakukannya dengan tujuan untuk mengetahui efek LSD pada gajah.
Hasilnya, hanya dalam waktu lima menit gajah itu tersungkur di tanah dengan badan kejang-kejang. Sekitar satu jam 40 menit kemudian, nyawa gajah itu melayang.
"Lima menit setelah disuntik gajah roboh ke tanah, matanya bergerak ke kiri-kanan, atas-bawah, dan kejang-kejang. Dengan kondisi mulut terbuka, nafas gajah itu sesak dan menggigit lidahnya," kata para peneliti di makalahnya.
Menurut Anda apakah tindakan ilmuwan itu penelitian atau penyiksaan? Yang jelas, penelitian itu telah membuat marah banyak orang.
4. "Mengawinkan" kalkun jantan dengan gambar wajah kalkun betina yang ditempelkan di tongkat.

Di tahun 1960an, ilmuwan Martin Schein dan Edgar Hale dari University of Pennsylvania, AS, melakukan penelitian yang benar-benar membuat dahi banyak orang berkerut. Mereka menemukan bahwa kalkun jantan sangat benafsu mengawini foto wajah kalkun betina yang ditempelkan di sebuah tongkat.
Para peneliti memasukkan kalkun jantan pada sebuah ruangan yang berisi foto wajah kalkun betina yang dipasang di sebuah tongkat.
Pada awalnya kalkun jantan tertarik dengan wajah si betina dan mulai mendekatinya. Tapi, setelah gambar kepala kalkun betina dicopot dan hanya menyisakan gambar tubuhnya, kalkun jantan pun pergi menghindar.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kalkun jantan tidak memiliki hasrat asmara pada tubuh kalkun tanpa kepala dan bahwa kalkun jantan lebih tertarik dengan wajah daripada tubuh kalkun betina.
Apakah penelitian ini berpengaruh terhadap perkembangbiakan kalkun? Tak jelas. Yang jelas, hasil penelitian ini bikin mereka yang membacanya garuk-garuk kepala.
3. Ilmuwan menciptakan anjing dengan dua kepala dan enam kaki.

Penelitian ini memang terdengar sangat menyeramkan dan seperti fiksi ilmiah. Tapi, penelitian ini benar-benar terjadi.
Pada tahun 1954, ilmuwan Vladimir Demikhov menciptakan anjing dengan dua kepala dan enam kaki. Dia melakukannya dengan memotong satu anjing pada bagian kepala dan sampai bagian dua kaki depannya lalu mencangkokkan ke seekor anjing lainnya.
Kepala anjing yang dicangkok memang terlihat masih hidup, tapi kerongkongannya tidak dihubungkan ke badan anjing lainnya. Hasilnya, ketika mulutnya dimasukkan susu, air selalu mengalir jatuh ke lantai.
Tak perlu dikatakan berapa lama umur anjing yang dicangkokkan itu. Tapi, Demikhov terus menciptakan hewan dengan dua kepala dan enam kaki. Hasilnya, ada satu ciptaannya yang mampu hidup selama satu bulan.
Penelitian dinilai sangat menyeramkan dan sadis!
2. Menghidupkan anjing yang kepalanya terpisah dari badannya.

Tahukah Anda, anjing yang kepalanya sudah terpisah dari badannya masih dapat merespons rangsangan dalam waktu beberapa jam.
Di tahun 1920, ilmuwan ahli bedah Sergei Brukhonenko, membuat penelitian yang mencengangkan. Dia memperlihatkan kepala anjing yang sudah putus dan menyambungnya dengan sebuah alat.
Dalam penelitian itu memang anjing mampu merespons gerakan ketika dikagetkan. Bahkan, matanya masih berkedip ketika lampu terang didekatkan di matanya.
Ilmuwan itu juga memberi makan kepala anjing tersebut, walaupun makanan itu keluar dengan cepat dari bagian kerongkongannya.
Anjing itu mirip seperti monster di mitologi Yunani yang sangat menakutkan.
1. Ilmuwan membuktikan bahwa demam kuning (Yellow Jack) tidak menular.

Pada awal abad ke-19, Stubbins Firth, seorang dokter asal Philadelphia, AS, sangat ingin membuktikan bahwa demam kuning tidak mudah menular antarmanusia.
Setelah menampung muntahan dari orang yang terkena demam kuning, dokter itu mengambil sebilah pisau dan melukai dirinya. Firth pun memasukkan muntahan itu ke bagian tubuhnya yang terluka.
Firth masih belum tertular oleh demam kuning. Dia kembali melakukan aksinya dengan meneteskan muntahan ke matanya, mencampurkan muntahan ke makanannya, dan membuat muntahan itu menjadi pil lalu meminumnya.
Belum berhasil tertular juga, Firth pun akhirnya meraih gelas dan langsung meminum muntahan. Sangat beruntung Firth masih juga tidak tertular penyakit demam kuning.
Tapi, beberapa waktu kemudian Firth akhirnya tertular penyakit demam kuning. Salah satu penyebab menularnya penyakit itu hanya melalui aliran darah. Alhasil, semua usaha menjijikkan yang ditempuh Firth sia-sia.
Kelima penelitian di atas pernah memukau umat manusia. Tapi, kami berharap penelitian itu tidak akan kembali dilakukan oleh manusia di masa depan.

Ilmuwan biasanya digambarkan sebagai sosok yang sangat pandai dan melakukan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia. Namun, ternyata tidak semua ilmuwan sukses dengan penelitian mereka. Ada beberapa yang gagal, bahkan melakukan riset yang kedengarannya sangat tidak masuk akal, menggelikan, bahkan menyeramkan.
Sebagaimana dilansir Softpedia, 16 September 2013, berikut lima penelitian yang dianggap paling bodoh dan menyeramkan.
5. Menyuntik gajah dengan Asam Lisergat Dietilamida (LSD)

LSD merupakan narkotika halusinogen atau pemicu halusinasi. Jika dikonsumsi manusia, zat ini biasanya akan menciptakan efek paranoia dan meningkatkan agresivitas.
Pada tahun 1962, sekelompok ilmuwan di University of Oklahoma, Amerika Serikat, menyuntikkan 300 miligram LSD ke seekor gajah jantan. Tidak ada ilmuwan melakukan tindakan itu sebelumnya. Para ilmuwan ini melakukannya dengan tujuan untuk mengetahui efek LSD pada gajah.
Hasilnya, hanya dalam waktu lima menit gajah itu tersungkur di tanah dengan badan kejang-kejang. Sekitar satu jam 40 menit kemudian, nyawa gajah itu melayang.
"Lima menit setelah disuntik gajah roboh ke tanah, matanya bergerak ke kiri-kanan, atas-bawah, dan kejang-kejang. Dengan kondisi mulut terbuka, nafas gajah itu sesak dan menggigit lidahnya," kata para peneliti di makalahnya.
Menurut Anda apakah tindakan ilmuwan itu penelitian atau penyiksaan? Yang jelas, penelitian itu telah membuat marah banyak orang.
4. "Mengawinkan" kalkun jantan dengan gambar wajah kalkun betina yang ditempelkan di tongkat.

Di tahun 1960an, ilmuwan Martin Schein dan Edgar Hale dari University of Pennsylvania, AS, melakukan penelitian yang benar-benar membuat dahi banyak orang berkerut. Mereka menemukan bahwa kalkun jantan sangat benafsu mengawini foto wajah kalkun betina yang ditempelkan di sebuah tongkat.
Para peneliti memasukkan kalkun jantan pada sebuah ruangan yang berisi foto wajah kalkun betina yang dipasang di sebuah tongkat.
Pada awalnya kalkun jantan tertarik dengan wajah si betina dan mulai mendekatinya. Tapi, setelah gambar kepala kalkun betina dicopot dan hanya menyisakan gambar tubuhnya, kalkun jantan pun pergi menghindar.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kalkun jantan tidak memiliki hasrat asmara pada tubuh kalkun tanpa kepala dan bahwa kalkun jantan lebih tertarik dengan wajah daripada tubuh kalkun betina.
Apakah penelitian ini berpengaruh terhadap perkembangbiakan kalkun? Tak jelas. Yang jelas, hasil penelitian ini bikin mereka yang membacanya garuk-garuk kepala.
3. Ilmuwan menciptakan anjing dengan dua kepala dan enam kaki.

Penelitian ini memang terdengar sangat menyeramkan dan seperti fiksi ilmiah. Tapi, penelitian ini benar-benar terjadi.
Pada tahun 1954, ilmuwan Vladimir Demikhov menciptakan anjing dengan dua kepala dan enam kaki. Dia melakukannya dengan memotong satu anjing pada bagian kepala dan sampai bagian dua kaki depannya lalu mencangkokkan ke seekor anjing lainnya.
Kepala anjing yang dicangkok memang terlihat masih hidup, tapi kerongkongannya tidak dihubungkan ke badan anjing lainnya. Hasilnya, ketika mulutnya dimasukkan susu, air selalu mengalir jatuh ke lantai.
Tak perlu dikatakan berapa lama umur anjing yang dicangkokkan itu. Tapi, Demikhov terus menciptakan hewan dengan dua kepala dan enam kaki. Hasilnya, ada satu ciptaannya yang mampu hidup selama satu bulan.
Penelitian dinilai sangat menyeramkan dan sadis!
2. Menghidupkan anjing yang kepalanya terpisah dari badannya.

Tahukah Anda, anjing yang kepalanya sudah terpisah dari badannya masih dapat merespons rangsangan dalam waktu beberapa jam.
Di tahun 1920, ilmuwan ahli bedah Sergei Brukhonenko, membuat penelitian yang mencengangkan. Dia memperlihatkan kepala anjing yang sudah putus dan menyambungnya dengan sebuah alat.
Dalam penelitian itu memang anjing mampu merespons gerakan ketika dikagetkan. Bahkan, matanya masih berkedip ketika lampu terang didekatkan di matanya.
Ilmuwan itu juga memberi makan kepala anjing tersebut, walaupun makanan itu keluar dengan cepat dari bagian kerongkongannya.
Anjing itu mirip seperti monster di mitologi Yunani yang sangat menakutkan.
1. Ilmuwan membuktikan bahwa demam kuning (Yellow Jack) tidak menular.

Pada awal abad ke-19, Stubbins Firth, seorang dokter asal Philadelphia, AS, sangat ingin membuktikan bahwa demam kuning tidak mudah menular antarmanusia.
Setelah menampung muntahan dari orang yang terkena demam kuning, dokter itu mengambil sebilah pisau dan melukai dirinya. Firth pun memasukkan muntahan itu ke bagian tubuhnya yang terluka.
Firth masih belum tertular oleh demam kuning. Dia kembali melakukan aksinya dengan meneteskan muntahan ke matanya, mencampurkan muntahan ke makanannya, dan membuat muntahan itu menjadi pil lalu meminumnya.
Belum berhasil tertular juga, Firth pun akhirnya meraih gelas dan langsung meminum muntahan. Sangat beruntung Firth masih juga tidak tertular penyakit demam kuning.
Tapi, beberapa waktu kemudian Firth akhirnya tertular penyakit demam kuning. Salah satu penyebab menularnya penyakit itu hanya melalui aliran darah. Alhasil, semua usaha menjijikkan yang ditempuh Firth sia-sia.
Kelima penelitian di atas pernah memukau umat manusia. Tapi, kami berharap penelitian itu tidak akan kembali dilakukan oleh manusia di masa depan.
0
2.9K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan