Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyovandhaAvatar border
TS
tyovandha
Love Of The Ring ( cerpen)
LOVE OF THE RING
♡♥
Ada saat nya kita kehilangan dan
ada saatnya kita mendapatkan..
Ada kalanya kita harus pergi dan
ada kalanya kita akan kembali..
karena hidup... terus berjalan..
*
Rey yang baru menyelesaikan
pendidikan SMA nya.
memutuskan untuk kembali ke
kota kelahiran nya " Jakarta ".
setelah sebelum nya dia tinggal
di Jogja selama 3 tahun.
sebenarnya Rey ingin
melanjutkan kuliah nya di Jogja,
tapi.. demi bisa move on dari
kesedihan nya.. dia memutuskan
untuk meninggalkan Jogja.
Rey kehilangan seseorang yang
di cintai nya setelah Ujian "
Chintya " namanya.
mereka berpacaran dari kelas 2
SMA, Rey dan Chintya yang
sama-sama baru pertama kali
pacaran ( First Love ), membuat
hubungan mereka berbeda..
Rey sangat mencintai Chintya
dan begitu pula sebalik nya.
Awal nya Chintya merahasiakan
penyakitnya dari Rey.
tapi.. Chintya mau tak mau harus
menceritakan tentang
penyakitnya.. saat suatu hari
penyakitnya kambuh dan Rey
yang tidak tahu apa yang
sebenarnya terjadi dengan
kekasih nya itu.. sangat
mengkhawatirkan dia.
dari situ Chintya berfikir bahwa
Rey benar-benar sangat
mencintainya.
mulai saat itu Chintya
menceritakan semuanya kepada
Rey. bahwa sebenarnya Chintya
mengidap penyakit leukimia
sejak kelas 3 SMP dan di vonis
dokter.. bahwa umurnya tinggal
4 tahun lagi. dan saat
berpacaran dengan Rey sudah
tahun ke 3 nya dari vonis itu.
Chintya yang sejak dari awal
mengetahui bahwa dia tidak
akan bisa berlama lama
menjalin hubungan dengan Rey
karena penyakit nya.
memberikan pilihan kepada Rey
untuk mengakhiri hubungan
mereka, tapi Rey memilih untuk
lanjut dan tanpa di sangka.. Rey
seakan memberi cahaya harapan
untuk Chintya dengan segala
kasih sayang dan perhatian nya
yang tulus. meskipun pada
akhirnya takdir berjalan dengan
seharus nya.
**
beberapa menit sebelum
pesawat ku berangkat, seoarang
gadis datang kepadaku sambil
terengah-engah seperti baru saja
mengejar sesuatu.
" untunglah belum terlambat.."
ujarnya sambil mengatur nafas.
" ada apa ? dan kamu siapa ? " "
aku Cichi sepupunya Chintya...
aku ingin memberikan ini untuk
kak Rey , sebelum meninggal kak
Chintya menulis pesan untuk
memberikan ini kepada kakak ! "
ujarnya sambil memberikan
sebuah kotak yang di bawa nya.
sebenarnya masih banyak hal
yang ingin aku tanyakan
padanya, tapi waktu ku sudah
habis dan pesawat ku akan
segera berangkat. " terimakasih
Cichi.. maaf aku terburu-buru..
sekali lagi terimakasih banyak.
di dalam perjalanan aku
membuka kotak itu karena
penasaran.. di dalam nya
terdapat sepasang cincin dan
sebuah surat yang berisi semua
tentang perasaan nya padaku,
sampai aku pun tak kuasa
menahan air mata setelah
membacanya.
Setibanya di Jakarta, aku
memutuskan untuk menunda
kuliah ku sampai tahun depan
dan memilih bekerja.
Berkat bantuan seorang teman
aku mendapat pekerjaan di
subuah cafe di daerah Tebet,
lebih tepatnya cafe du chocolate.
berkat bekerja di cafe ini pula..
aku berkenalan dengan Putry.
Putry awalnya adalah pelanggan
di cafe ini. sampai suatu hari..
dompet nya terjatuh sesaat
setelah membayar makanan nya
pada ku, entah kenapa hari itu
dia tampak terburu buru, bahkan
uang kembaliannya pun belum
sempat ku kembalikan.
Awalnya aku berfikir untuk
mengembalikan nya nanti saat
dia datang kembali. tapi saat
melihat alamat di dompetnya
yang tidak jauh dari tempat
tinggal ku.
aku bermaksud mengembalikan
nya langsung kerumah nya
teng.... nong.. teng.. nong.. "
siapa ya ? " saut suara dari
dalam rumah sambil membuka
pintu, yang kebetulan Putry
sendiri yang membukanya..
" Putry ya ? " tanya ku.. " iya..
hmm kamu yang kerja di cafe
du chocolate itu ya ? " jawab nya
seakan sudah mengenali wajah
ku.
" iya.. aku mau mengembalikan
ini.. semalam ketinggalan di
cafe.. " ujar ku sambil
memberikan dompet milik nya.
" oh iya !!! makasih ya... sudah
mau repot-repot datang kesini
cuma buat ngembaliin dompet "
" gak apa-apa kok.. kebetulan
rumah kita gak terlalu jauh.. jadi
sekalian aja mampir "
" jadi.. kamu tinggal di dekat
sini ? oh iya.. nama kamu
siapa ? "
" panggil saja aku Rey ! " .
sejak hari itu kami mulai dekat
dan sering jalan bareng. sampai
suatu malam Putry tiba-tiba
menelpon ku untuk mengajak
bertemu..
Hari itu putry kelihatan sedih..
dia bercerita, baru saja putus
dari pacarnya karena mendapati
pacarnya selingkuh dengan
orang lain.
" Rey ! kenapa ya... semua cowok
itu jahat ? "
" gak semua nya lagi.. put.. kalau
jahat mungkin aku gak akan ada
di sini nemanin kamu " jelas ku.
" ya kecuali kamu.. tapi.. kenapa
semua cowok yang pernah jadi
pacar aku.. selalu nyakitin aku.
apa ada yang salah dengan aku ?
"
" kamu gak salah kok put.. tapi ..
pilihan kamu yang salah ! cinta
itu bukan sekedar saling
menyukai atau mengagumi..
tapi saling perduli dan saling
memiliki untuk
membahagiakan satu sama
lain.. "
" kamu benar Rey .. tapi.. apa
masih ada yang mau perduli
sama aku ? setelah mereka
mendapatkan semua nya dari
ku.. "
" pasti ada kok.. percaya dech ! "
" kok.. kamu yakin gitu sih Rey ?
"
" hmmm karena.. sebenarnya..
aku perduli sama kamu .."
" maksud ka..m.. ? belum sempat
Putry menyelesaikan ucapan,
aku mengatakan perasaan ku
yang sesungguh nya.. bahwa aku
mencintai nya.. karena aku pikir
ini saat yang tepat.
Mulai hari itu.. aku dan Putry
berpacaran, hubungan kami pun
berjalan dengan baik. meskipun
sebenarnya aku tidak bisa
melupakan Chintya.
singkkat cerita..
3 bulan kemudian Putry ulang
tahun , aku bermaksud
mengajaknya makan malam
romantis sebagai kado ulang
tahunnya. dan aku pikir hari
ini .. hari yang tepat untuk
memberikan cincin itu. cincin
peninggalan Chintya, Chintya
pernah berpesan di surat yang
di tulisnya.. untuk memberikan
cincin itu.. kepada wanita yang
akan menggantikan posisi nya di
hati ku kelak.. dan kurasa Putry
adalah orang yang tepat.
" Sayang.. aku masih punya satu
hadiah lagi buat kamu. " sambil
menatap mata nya dan ku
genggam tangan nya. "
sungguh... apa itu ? "
" tutup mata kamu ! " aku
mengambil cincin yang sudah ku
siapkan di saku ku, dan
kemudian memakaikan nya di
jari manis Putry. lalu Putry
membuka matanya dan tanpa
berkata-kata dia langsung
mencium ku.
keesokan harinya seperti biasa,
Putry datang ke cafe tempat ku
bekerja untuk menikmati menu
coklat kesukaan nya. tapi hari itu
ada yang berbeda, dia kelihatan
lebih cantik dengan dress dan
rambutnya yang terurai. tidak
seperti biasanya putry jarang
mengurai rambutnya dan tidak
suka memakai dress.. seakan
mengingatkan ku dengan
seseorang.
" kok lihat nya gitu.. ada yang
salah ya ? "
" gak kok.. hanya saja.. kamu
terlihat cantik hari ini "
" hmmm gombal ya.. emang nya
kemaren-kemaren gak cantik ? "
" cantik sih.. tapi hari ini kamu
lebih cantik dari kemaren -
kemaren.. "
entah apa karena dia semakin
dewasa atau karena hal lain,
yang jelas Putry sangat berbeda.
malam minggu aku mengajak
nya nonton. karena ku tahu
Putry suka film romantis, aku
membeli tiket film crazy love.
" gimana film nya ? " tanya ku.
" hmm lumayan.. " gak kayak
biasanya.. biasanya Putry suka
adegan romantis kok ini malah
diem aja..
" gak suka ya.. sama film nya ?
" " hah.. suka kok.. " jawab nya
kurang meyakinkan.
setelah film nya selesai kami
pun keluar.. sampai di depan
bioskop ku lihat Putry
memandangi poster-poster film
horor dan mengajak ku untuk
nonton lagi.
" sayang.. itu ada film horor
baru ( the counjuring ) nonton
yuk ! " rayunya.
" kita kan baru nonton.. lagian
kan.. bukan nya kamu takut
nonton film horor? "
" kamu gak mau ya ? ya sudah
kalau kamu gak mau.. aku
nonton sendiri aja " gak biasanya
Putry gampang ngambek kayak
gitu.. aku pikir dari pada dia
marah.. lebih baik ku turutin
saja maunya. lagi pula apa sih
yang gak buat orang yang di
sayang..
Jam sepuluh malam kami selesai
nonton.. suasana sudah mulai
sepi dan kami pun bermaksud
untuk pulang.
entah kenapa aku merasa ada
yang aneh. terlebih saat aku
melihat kaca-kaca toko yang
memantulkan bayangan kami.
aku melihat sekilas bayangan
Putry bukan seperti dirinya.
bukan itu saja , saat ada seekor
kucing lewat di depan kami..
Putry pun seperti terlihat takut,
padahal yang aku tahu.. Putry
sangat menyukai kucing.
Sampai di rumah aku
memikirkann apa yang sebenar
nya sedang terjadi.. sambil
mengingat-ingat kejadian
beberapa hari ini. seingat ku ada
yang berubah dari Putry setelah
hari ulang tahun nya. mulai dari
dia suka menggerai rambutnya,
suka memakai dress, suka film
horor, takut kucing dan beberapa
keanehan lain nya dalam
seminggu ini yang tidak biasa
Putry lakukan. kebiasaan itu..
sama persis dengan kebiasaan
Chintya.. apa mungkin ?.. cincin
itu...
tiba-tiba putry menelpon ku "
hallo.. Rey.. kamu kesini ya ! aku
takut " belum sempat aku
menjawab, telpon nya mati dan
tak bisa ku hubungi lagi.,
suaranya tadi terdengar sangat
gugup membuat ku semakin
khawatir terjadi sesuatu
padanya. karena itu .. aku segera
bergegas pergi ke rumahnya.
tidak lama aku sampai di
rumahnya.. ku ketuk pintunya..
tapi putry tidak menjawabnya,
HP nya pun tidak aktif . ketika ku
coba membuka pintu, ternyata
pintunya tidak terkunci.
aku langsung masuk mencari
Putry dan menemuinya di sudut
kamar sedang ketakutan..
" ada apa sayang.. apa yang
terjadi ? ceritakan ! " tanya ku
penuh ke khawatiran.
" c..ci.. cin.. cincin itu " jawab
nya gugup sambil menunjuk
arah di depan nya.
" cincin nya kenapa ? " aku
semakin bingung apa yang
sebenarnya terjadi. dan entah
kenapa bukan nya menjawab..
tiba-tiba Putry triak histeris dan
kemudian pingsan. aku mencoba
untuk menyadarkan nya tapi
putry tetap tidak sadarkan diri.
mengingat kata-kata terakhir
yang di ucapkan nya "cincin ".
aku coba untuk mencarikan nya
dan menemukan nya di kolong
meja. aku memasangkan nya
kembali ke jari manis Putry dan
tiba-tiba dia terbangun dengan
raut wajah yang berbeda, raut
wajah yang tidak asing bagi ku..
dan lama kelamaan aku seperti
melihat sosok Chintya pada diri
Putry.
" Chintya ! " ucapku, memastikan
benar dia atau bukan.
" kamu masih mengingat ku
rey ? " jawab nya.. yang juga
membuat ku yakin dia adalah
Chintya.
" bagaimana aku lupa.. dengan
orang yang ku cintai !" tegasku..
" bohong !!! kamu bohong.. kamu
sudah melupakan aku kan ? "
" gak... aku gak bohong.. aku
sungguh masih mencintai mu
Chintya ! "
" lalu.. apa artinya Putry buat
kamu ? "
" aku mencintai nya.. sama
seperti aku mencintai kamu "
" itu tandanya ! kamu melupakan
aku "
" gak chint.. jauh di lubuk hati
ku.. kamu adalah segalanya "
" kalau kamu masih cinta sama
aku.. ikut dengan ku ! "
" maksud.. kamu ? " Chintya
tidak menjawab.. lalu dia
mengambil pas bunga dan
memecah kan nya.. kini di
tangan nya memegang potongan
pas bunga yang tadi di pecahkan
nya, sambil mengarahkan nya
pada ku. aku hanya bisa terdiam,
karena aku bingung harus
menghindari itu atau
mumbuktikan cinta ku. semakin
jelas Chintya ingin membunuh
ku agar aku bisa ikut
bersamanya.
Chintya mengarahkan potongan
pas bunga yang ada di tangan
nya ke arah leher ku.. dan saat
itu aku hanya bisa pasrah sambil
menatap mata Putry yang sedang
di rasuki Chintya.
saat tangan itu mendekati
leherku.. tiba-tiba gerakan nya
terhenti seperti ada perlawanan
dari tubuh itu, aku bisa melihat
raut wajah nya mulai berubah
antara Chintya dan Putry .
sepertinya Putry mencoba
mengambil alih kembali tubuh
nya.
" berhenti...... jangan sakiti Rey !
ambil nyawa ku saja.. kalau
kamu tidak rela Rey bersamaku "
ucap Putry sambil meneteskan
air mata.. saat itu separuh tubuh
nya masih di kendalikan Chintya.
" kenapa.. kenapa kamu
merelakan nyawa kamu, untuk
orang yang belum tentu akan
merelakan nyawanya untuk
kamu ? " ucap Chintya..
" karena cinta saling
memperdulikan bukan
menyakiti .. karena aku sangat
mencintai nya.. apapun akan ku
lakukan agar dia bisa tetap
bahagia " tegas Putry kepada
Chintya yang mengendalikan
separuh tubuh nya, sambil
menatap ku.
setelah itu.. perlahan.. tangan
nya menjauh dari tubuh ku dan
melepaskan pecahan pas bunga
yang tadi di pegang nya.. Putry
pun perlahan dapat kembali
mengendalikan seluruh tubuh
nya.. yang kemudian langsung
memeluk tubuhku.
Chintya pun akhirnya keluar dari
tubuh Putry, dan berkata
" maaf kan aku atas kekacauan
ini.. aku hanya bermaksud
memastikan orang yang ku cintai
mendapat pendamping yang
tepat. dan kamu Putry.. telah
membuktikan nya.. terimakasih..
tolong jaga Rey baik-baik. jangan
sakiti dia.. sekarang.. aku bisa
pergi dengan tenang.. selamat
tinggal.. sampai kapan pun aku
akan mencintai kamu.. rey.. "
TAMAT..
meski takdir dapat
memisahkan, tapi perasaan
takkan pernah hilang
dia akan selalu hidup sebagai
kenangan.
0
1.9K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan