Mungkin Agan pernah melihat sebuah adegan di film dimana sebuah jantung tetap berdetak walaupun ia telah dikoyak keluar dari dada seseorang. Walaupun hal itu terkesan fiktif dan menakjubkan, pada kenyataannya hal itu benar.

Hal ini disebabkan karena jantung memiliki sistem listriknya sendiri yang dapat membuat jantung kita berdetak, dan selama ia mendapatkan oksigen ia akan terus berdetak. Jadi walaupuna telah dipisahkan, selama oksigen masih berada di jantung tersbeut, ia dapat berdetak walaupun akan perlahan-lahan menghilang detakannya.

Menurut penelitian, penyakit serangan jantung sekarang ini terus meningkat dengan korban berumur 20 sampai 30an. Hal ini biasa terkait atas obesitas, tekanan darah tinggi dan rokok dalam lingkup umur tersebut. Tetapi salah satu sebabnya juga adalah kurangnya aktivitas seiring dengan perkembangan teknologi.

Mungkin kita sering melihat dan diajarkan bahwa jantung terletak di sisi kiri dada , atau juga memperkirakannya begitu karena di film-film. Pada saat seseorang bersumpah kepada sesuatu, ia akan meletakkan tangannya di sebelah kiri dada dimana membuktikan ia bersumpah sepenuh hatinya.

Sebenarnya jantung kita lebih terletak di tengah dada kita, akan tetapi ia terletak agak miring ke bagian kiri dada kita.

Jantung kita bukan pemompa biasa, ia adalah sebuah pompa super. Setiap bagian dari tubuh akan membutuhkan oksigen untuk hidup, dan jantung memompa darah yang kaya akan oksigen ke setiap orang dalam tubuh kita, setiap menit, setiap hari, sepanjang hidup kita. Bahkan saking kuatnya ia dapat menyemprotkan darah 30 kaki jauhnya.

Berdetak sekitar 100 ribu kali setiap hari tergantung atas apa yang sedang kita lakukan. Coba bayangkan kita meremas bola tenis 100 ribu kali 1 hari. Mungkin setelah beberapa saat kita akan merasa lelah, tapi jantung tidak. Kesehatan jantung Anda tergantung atas olahraga Anda.

Walaupun secara sekilas jantung pria dan wanita tidaklah berbeda, bahkan sangat serupa, tetapi ada sebuah perbedaan pada jantung pria dan wanita. Jantung pria umumnya memiliki berat sekitar 10 ons dengan detak jantung sekitar 70 denyut per menit. Sedangkan pada wanita, beratnya sekitar 8 ons, tetapi uniknya walaupun ukurannya kecil ia berdetak lebih kencang sekitar 78 denyut per menit.

Penelitian di Kanada-pun membuktikan bahwa wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena serangan jantung dibandingkan pria.

Walaupun gejala umum yang terlihat terkait atas serangan jantung adalah sakit pada sekitar daerah dada, seperti merasa sesak dan tertekan. Ada banyak kemungkinan lain yang dapat menjadi gejala dari serangan jantung seperti rasa cape, keringat, pusing, sakit pada leher atau lengan.

Bahkan, orang yang memiliki penyakit diabetes tidak akan mempunyai gejala sama sekali, dan pada saat serangan jantung terjadi, maka serangan jantung 'bisu' terjadi.

Mungkin karena sering melihat hati (cinta) yang bewarna merah, kita sering mengira jantung adalah bewarna merah. Pada kenyataannya, jantung sama sekali tidak merah, warna dari jantung cukup gelap dan lebih kecoklatan daripada darah yang dipompanya.

Terlebih, karena permukaan jantung merupakan salah satu tempat penimbunan dan penyimpanan lemak, maka jantung akan terlihat cukup kuning.

Walaupun mempunyai jantung yang besar sering dipertimbangkan sebagai suatu kualitas tersendiri, pada kenyataannya itu tidaklah benar. Mempunyai sebuah jantung dengan ukuran yang lebih besar dan lebih kuat dapat berbahaya. Jantung normal biasanya berukuran sebesar tangan kita pada saat dikepal.

Hal ini disebabkan karena jantung kita didesain untuk bertahan dalam jangka panjang, dimana jantung yang baik akan terlihat lebih efisien dan ramping.

Sama halnya dengan minum alkohol dan obat-obatan tertentu, flu atau pilek juga dapat melukai jantung. Hal ini dikenal dengan nama viral cardiomyopathy, dimana jantung akan melemah dan tidak melakukan fungsinya dengan baik. Tetapi tenang saja, biasanya seiring agan merasa baikan, jantung pun juga akan kembali dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Ini mungkin salah satu hal yang sudah di ketahui, stres dan emosi dapat menyebabkan tubuh merilis sebuah hormon yang dapat menyebabkan sebagian besar jantung menjadi lumpuh. Hal ini dikenal dengan istilah takotsubo's cardiomyopathy atau broken heart syndrome. Biasanya terjadi pada wanita post-menopause.

Salah satu hal yang dapat menyebabkan hal ini adalah rasa syok karena hilangnya orang tersayang, uang atau ketakutan yang berlebih. Walaupun biasanya hanya terjadi sementara, tetapi hal ini tetap dapat membahayakan.