Gan.. iseng2 siang ane browsing.. nemu artikel ini... ane bukan penulis, ane juga bukan kader PBB, ane juga bukan keluarga korban ato pelaku... cuma ane pikir gak ada salahnya ane share... buat ngebuka pola pikir berbeda..

Maaf klo



(Renungan) Ahmad Dhani, Maia dan MS Kaban hanyalah orang tua biasa
Teddy G | 00:37 |

Lelah!

Itulah kesan yang kami tangkap ketika Ahmad Dhani dengan senyumnya menghampiri dan menyalami kami. Maia Estianti pun sama, ketika melihat kami langsung mengembangkan senyum dan menyalami.

Mereka berdua baru saja dari ruangan Dokter, berdiskusi dengan dokter yang manangani dul (anak ke tiga mereka) yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. lelah dan khawatir jelas sekali diwajah mereka berdua.

Terjadi perbincangan serius antara kami, MS kaban membagi pengalaman bagaimana kondisi anaknya juga yang mengalami operasi seperti anak mereka, bagaimana proses-proses ke depan yang harus dilalui mereka. Maia dan Dhani memperhatikan dengan serius.

Diujung pembicaraan Kaban meminta Dhani dan Maia untuk tidak memarahi Dul ketika sembuh. Itu hal biasa dimana anak-anak memang seperti itu. apalagi Dul itu bersih dari konsumsi obat-obatan terlarang.

Saya tidak melihat lagi saat itu yang berhadapan dengan saya adalah dua musisi besar dan seorang Ketua umum sebuah Partai yang Juga mantan menteri kehutanan. Saya melihat mereka adalah para org tua yang khawatir dengan kondisi Dul. Mereka melanjutkan berbincang sebentar kemudian Dhani dan Maia mengajak kami ke ruangan Dul.

Dul masih terbaring lemah tapi masih sadar. Dia melihat kedatangan kami. MS kaban menegurnya, setelah berbincang-bincang sebentar, Setelah itu kaban dan Dhani beranjak. saya dan maia berbincang-bincang mengenai keadaan Dul. beberapa saat kemudian Dhani dipanggil dokter, kami kemudian pamit..

Sebelum pamit saya mengabadikan foto yang sangat menyentuh. Dimana maia dengan pandangan kosong sedang mengelus kepala si doel. Wajahnya sangat lelah dan khawatir.



Apakah kalian tidak melihat dari kacamata sebagai manusia biasa??

Begitu banyak hujatan dari orang-orang yang merasa sangat suci dan paling benar terhadap mereka. dengan kondisi mereka seperti itu, mereka harus juga menerima hujatan dari berbagai arah, termasuk dari LSM, Media, Tokoh politik dan sebagainya. belum lagi mereka harus menjalani pemeriksaan dari kepolisian dan Dhani yang harus berbagi tugas dengan Maia. Dhani harus mendatangi 2 keluarga korban diluar Daerah dan Maia yang Stand by menjaga Dul. dan tugas ini tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Coba flashback...
bagaimana saat kita kecil. Saat kita lagi dalam masa-masa nakal, tidak mengerti apa itu bahaya. Orang tua kita mengajarkan kita melakukan hal-hal yang baik, menjaga agar kita tidak celaka. Tapi tetap saja, namanya anak-anak hal itu kita langgar! ada perang ketapel hingga membuat anak lain cacat, kita main sepeda ngebut di tengah jalan diantara mobil dan motor, main sepatu roda sambil pegangan di mobil atau truk yg sedang berjalan, naik ke atas atap rumah, dan banyak hal lain yg membahayakan diri kita dan orang lain. Malah ada yg sampai celaka, cacat dan meninggal.

Mungkin para "malaikat" yg menyalahkan itu masa kecilnya tidak pernah nakal, jadi tidak pernah tahu bagaimana menjadi laki-laki.

Coba kita perhatikan disekitar kita, banyak sekali anak-anak SD mengendarai motor dan malah ngebut, anak SMP bawa mobil. dan terbukti dilaporkan hal ini banyak terjadi dan meningkat! Jadi bukan hanya Dul! ini bukan hal yg baru lagi. Ini terjadi didepan mata kita. dan banyak kecelakaan yg diakibatkan oleh anak-anak dibawah umur! Jadi ini bukan hal yang baru dan bukan hanya Dul!

Kenapa pada kasus Dul Ahmad Dhani, banyak orang menjadi sok suci? Menyalahkan dan bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas? Kebetulan saja dul anak Ahmad Dhani seorang Publik figure. Dan memang sah-sah saja dia menjadi pemberitaan. Cuma sebaiknya coba berfikir dan memandang secara proporsional.

Ahmad Dhani dan Maia adalah orangtua sama seperti kita. Kondisi mereka sekarang ini sama seperti ketika kita menghadapi masalah yang sama. Sedih, khawatir, lelah dan emosional. Mereka juga sama seperti kita.

Pekerjaan mereka sebagai musisi memang harus tampil sempurna, tapi diluar dari itu mereka adalah orang tua seperti kebanyakan orang. Ingin anak-anaknya mendapatkan yang terbaik dan terhindar dari segala hal yg kurang mengenakan. tapi namanya anak-anak tetap saja, sama seperti kita ketika kecil..

Mari kita objektif, bagaimana ketika kita menghadapi masalah seperti Dhani dan Maia? dan dalam keadaan seperti ini kita mendengar orang-orang menjudge kita. Ingat! Dhani dan Maia bukan koruptor, bukan Pembunuh, Bukan pemimpin di negeri ini yang mengeluarkan kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Mereka hanyalah orang tua yang lagi mendapatkan musibah! Tapi para "Malaikat" itu menjadikan mereka seperti Penjahat, membuat komentar-komentar yang menyudutkan mereka sebagai penjahat.

Apakah kita bisa menerima jika kita mengalami hal seperti Dhani dan Maia?? Yang ada dengan kondisi kita saat itu, kita hajar orangnya!

Dhani dan Maia juga pasti merasakan hal yang sama.

Mari hal ini menjadi pelajaran buat kita dan Pastinya Ahmad Dhani dan Maia, Untuk bisa menata lebih baik lagi. Ini pelajaran berharga bagi kita semua!

So.. Mari kita Berfikir Objektif dan gunakan nurani kita sebagai seorang manusia!


(Catatan: MS Kaban awalnya tidak ingin hal ini dipublish, karena pada saat mengunjungi Dhani pun beliau menghindari dari wartawan. beliau hanya ingin berbagi dengan Dhani dan memberikan dukungan karena melihat Publikasi yang sudah sangat tidak sehat menyerang keluarga Ahmad Dhani, banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi mereka. beliau melihat ini dari sisi seorang ayah yang sempat mengalami hal yang sama dengan Ahmad Dhani. Tapi agar bisa menjadi renungan bagi yang membaca, Akhirnya beliau setuju.)

ini link nya :

http://www.mabespbb.com/2013/09/renu...l#.UjKnHj-0BTl